Part 62

72 9 0
                                    

"Hhhmmm... Dr. Hesti.... sekarang..." Aulia menggantung ucapannya karna dia tidak tahu menjawab apa.

"Dr. Hesti sudah pulang ke Bandung." Sahut seseorang membuat Aulia, umi dan Aisyah menoleh ke sumber suara dan ternyata Reza datang tiba-tiba dengan senyum di bibirnya.

"Pulang?? Pulang kemana? Bukannya rumah Dr. Hesti di Jakarta." Ucap Aisyah polos.

"Rumah Dr. Hesti itu di Bandung... Dr. Hesti tinggal di sini karna mau periksa Aisyah dan temen-temen Aisyah." Jawab Aulia.

"Kalo tugas Dr. Hesti sudah selesai di sini, Dr. Hesti kembali lagi ke Bandung..." Tambah Reza.

"Tapi kan tugas Dr. Hesti belum selesai di sini, Aisyah sama teman-teman belum sembuh. Kenapa Dr. Hesti sudah pulang?" Sanggah Aisyah antara cerdas atau polos.

"Dr. Hesti pulang karna bundanya sedang sakit... dan bundanya Dr. Hesti membutuhkan Dr. Hesti di sana." Jawab Reza.

"Dr. Hesti gak kesini lagi dong?" Tanya Aisyah lagi dengan wajah memelas menatap Reza.

"Dr. Hesti udah janji kok kalo nanti Dr. Hesti ada waktu luang pasti main ke sini." Jawab Reza dengan senyumannya dan mengacak rambut Aisyah.

"Tapi kapan Dokter??" Tanya Aisyah lagi.

"Nanti Dr. Reza tanyain ke Dr. Hesti. Ok?" Jawab Reza diangguki Aisyah dengan senyum.

"Umi... nanti ke om Rafa ya.." ucap Aisyah mengalihkan pandangan pada uminya.

"Ngapain? Om Rafa kan lagi kerja. Nanti kalo Aisyah kesana pasiennya om Rafa gak ada yang periksa dong, karna om Rafa sibuk ngobrol dengan Aisyah." Jawab umi Aisyah heran kenapa putrinya ingin bertemu dengan Rafa.

Sedangkan Aulia mengerutkan kening mendengar nama yang tidak asing baginya.

"Rafa??" Gumam Aulia dalam hati, apakah benar Rafa yang dimaksud adalah Rafa yang pernah disangkanya punya hubungan dengan Hesti.

"Ayoolaaahh umiii... Aisyah pengen bilang ke om Rafa kalo Dr. Hrsti udah pulang." Rengek Aisyah membuat pertanyaan Aulia dalam hati terjawab sudah.

"Iya.. tapi nanti malam aja ya. Soalnya kalo sekarang takutnya om Rafa nya lagi kerja." Jawab umi Aisyah menuruti permintaan putrinya dan diangguki antusias dengan Aisyah.

"Hhmmm... maaf umi, kalo boleh tahu. Apakah yang dimaksud Aisyah om Rafa itu Dr. Sp. Jantung di RS ini?" Tanya Aulia.

"Iya... kok Dr. Aulia tahu?" Jawab umi Aisyah sambil menanyakan darimana Aulia tahu.

"Iya umi... cuman tahu aja orang sama namanya, belum pernah ketemu langsung." Jawab Aulia.

"Ooo..." ucap umi Aisyah.

"Dr. Aulia mau Aisyah kenalin gak sama om Rafa?" Tanya Aisyah menyahut.

"Hhmm... memang boleh??" Tanya Aulia ragu.

"Boleh dong!! Iya kan umi?" Jawab Aisyah sambil menatap uminya yang mengangguk.

"Yaudah.. nanti Dr. Aulia kesini. Tungguin ya..." ucap Aulia dijawab anggukan oleh Aisyah.

"Yaudah Dr. Aulia periksa temanmu yang lain dulu. Assalamualaikum..." pamit Aulia hendak memeriksa pasien anak Sp. Kanker yang lain.

"Wa'alaikumussalam." Jawab Aisyah dan umi bersamaan.

R. VVIP 220 Sp. Kanker.

"Kak Fadik..." panggil Putri membuat Fadil yang awalnya duduk di sofa beranjak dan menduduki kursi yang ada di samping ranjang Putri.

"Iya... kenapa Put??" Tanya Fadil dengan wajah tenangnya.

"Putri bosen di sini terus... Putri kangen mama sama papa kak.... apa Putri gak akan bisa tinggal di rumah lagi seperti dulu??" jawab Putri menundukkan kepalanya.

DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang