Part 27

78 11 0
                                    

"Nanti kamu juga tau. Kita masuk ya!!" Jawab Fadil membuat Putri semakin bingung namun Putri mengiyakan omongan Fadil.

"Permisi..." salam Fadil.

"Iya..." jawab Aulia dan Rani menoleh ke sumber suara.

"Haii Putri!!" Sapa Rani tersenyum.

Rani dan Aulia bersikap seperti tidak ada apa-apa di depan Putri.

"Hai kak Rani!!" Jawab Putri tersenyum tipis.

"Hesti udah sadar?" Tanya Fadil pada Aulia.

"Sudah kak." Jawab Aulia.

Putri semakin bingung, maksudnya sudah sadar??

Aulia menghampiri ranjang Hesti yang memperlihatkan Hesti yang tersenyum meskipun sedang sakit.

"Ada Putri." Ucap Aulia.

"Putri??" Tanya Hesti memastikan yang dijawab anggukan oleh Aulia.

Hesti mengubah posisinya yang awalnya berbaring menjadi menyender di bantal dengan dibantu Aulia.

Putri kaget melihat dokter kesayangannya berada di atas ranjang rumah sakit.

Fadil mendorong kursi roda Putri mendekati Hesti.

"Kak Hesti sakit??" Tanya Putri khawatir. Hesti tersenyum lemah.

"Enggak kok... kak Hesti gak sakit." Jawab Hesti.

"Kak Hesti bohong, kalo kak Hesti gak sakit, ngapain kak Hesti disini??" Tanya Putri.

"Kak Hesti cuman mencoba ranjangnya... apakah ranjangnya empuk atau enggak" Jawab Hesti bercanda.

"Ihhh kak Hesti mah malah bercanda..." ucap Putri cemberut.

"Jangan cemberut dong!! Nanti cantiknya hilang..." ucap Hesti mengelus pipi Putri. Putri tersenyum.

Fadil melihat Hesti yang lemah namun berusaha terlihat kuat. Fadil tersenyum samar.

"Putri apa kabar?" Tanya Hesti.

"Putri baik.... kak Hesti jangan lama-lama sakitnya..." ucap Putri.

"Iya Putriku sayang..." jawab Hesti mencolek hidung Putri.

Hesti sakit namun tidak terlihat seperti orang sakit, hanya saja wajahnya yang pucat.

"Kak Fadil... bawa Putri ke ruangannya ya kak... dia harus istirahat." Pinta Hesti pada Fadil karna kepala Hesti mulai sakit lagi. Dia tidak ingin Putri melihatnya kesakitan.

"Gak mau kak Fadil.... Putri mau disini nemenin kak Hesti." Tolak Putri manja pada kakaknya.

"Kamu harus istirahat Put..." jawab Fadil.

"Kan Putri baru bangun tidur masaa disuruh istirahat lagi sih." keluh Putri.

Kepala Hesti pusing lagi, sekilas dia memegangi kepalanya. Dan Fadil melihat itu, tapi yang lain tidak melihatnya.

"Hes lo kenapa?" Tanya Fadil mendekat ke Hesti memegang tangan Hesti.

Putri yang melihat itu tersenyum jahil.

"Wahhh kak Fadil modus yaa... orang kak Hesti gak kenapa-napa." Goda Putri membuat Fadil melihatnya.

"Itu tadi Hesti megangin kepalanya... kamu gak lihat??" Jawab Fadil jujur. Putri menggeleng menjawab pertanyaan Fadil.

"Emang kak Hesti megangin kepala?? Enggak kan kak??" Tanya Putri pada Hesti, sedangkan Fadil menunggu jawaban Hesti.

Hesti menggeleng sambil menahan senyumnya. Fadil menatap Hesti tajam karna Hesti bohong.

DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang