Part 41

70 9 0
                                    

Fadil, Putri, Rani, dan Aulia terharu mendengar pernyataan Hesti. Rani dan Aulia menangis karna tidak tahu bahwa sahabatnya memendam pedih yang sangat dalam.

Shinta terduduk di tanah menunduk sambil menangis menyesali perbuatannya.

"Lepaskan dia!" Pinta Shinta lirih namun masih terdengar oleh kedua bodyguardnya. Hesti memejamkan matanya.

"Maksudnya bos? Lepaskan dia ke sungai atau...." tanya salah satu bodyguard dan langsung di sahut oleh Shinta.

"Gue bilang lepaskan dia! Bukan dorong dia!" Jawab Shinta membuat kedua bodyguardnya melepaskan Hesti.

Hesti bernafas lega karna Shinta mengurungkan niat untuk membunuhnya. Fadil, Putri, Rani, dan Aulia kaget mendengar ucapan Shinta yang melepaskan Hesti.

Hesti menyamakan tubuhnya dengan Shinta. Hesti perlahan memegang tangan Shinta membuat Shinta menatapnya.

"Terima kasih kak Shinta..." Ucap Hesti tersenyum pada Shinta.

"Kenapa lo berterima kasih? Gue hampir saja ngebunuh lo Hes." Tanya Shinta heran pada Hesti.

"Terima kasih karna telah menyelamatkan nyawaku. Aku tahu kakak bukan orang jahat, jauh di lubuk hati kakak (menujuk dada Shinta) ada kebaikan di dalamnya." Jawab Hesti membuat Shinta megenggam tangan Hesti yang ada di dadanya sangat erat.

"Maafin gue Hes! Maafin gue.. yang selama ini selalu ngelukain lo. Gue benar-benar minta maaf.... Gue mohon maafin gue!" Ucap Shinta memohon sambil menangis.

Hesti memegang pundak Shinta dan berkata "sebelum kak Shinta minta maaf, Hesti udah maafin kak Shinta."

"Terima kasih Hes.... benar kata Jihan, lo adalah orang yang memiliki hati baik dan tulus. Terima kasih." Ucap Shinta dijawab anggukan oleh Hesti.

Tiba-tiba Jihan datang dengan segerombolan polisi. Hesti kaget melihat segerombolan polisi yang bersama Jihan.

Kedua bodyguard Shinta langsung lari saat melihat ada polisi namun sayang gerak polisi lebih cepat dibandingkan dua bodyguard itu.

"Angkat tangan Shinta! Dan serahkan dirimu pada polisi! Tangkap dia pak!" Pinta Jihan pada Shinta membuat Shinta hanya pasrah karna dia memang pantas mendapatkan itu semua.

Fadil, Putri, Rani, dan Aulia keluar dari persembunyian dan langsung menghampiri Hesti dan Jihan.

Polisi memborgol tangan Shinta dan hendak membawa Shinta ke dalam mobil polisi yang ada di depan gedung tua itu.

"Tunggu pak! Jangan bawa dia!" Pinta Hesti membuat semua yang ada di sana terkejut termasuk Shinta.

"Tapi bu, dia termasuk melakukan tindakan kriminal pada ibu Hesti." Jawab salah satu polisi karna sudah memahami laporan yang diajukan oleh Jihan. Jihan menghampiri Hesti.

"Biarkan dia menerima akibatnya Dr. Hesti!" Ucap Jihan menatap tajam Shinta.

"Gak Jihan. Cabut laporanmu pada kantor polisi!" Pinta Hesti pada Jihan. Rani dan Aulia menghampiri Hesti dan Jihan.

"Gak Hes. Dia pantas mendapatkan ini semua." Sahut Aulia diangguki oleh Rani.

"Gak!! Cabut laporanmu sekarang Jihan! Aku mohon.." ucap Hesti masih bersikukuh melepaskan Shinta.

Putri meminta Fadil mengantarkannya mendekati Hesti.

"Kenapa kak Hesti memintanya untuk membebaskan kak Shinta?? Kak Shinta itu udah jahat sama kakak, tapi kakak masih saja mau menolongnya. Dia orang jahat kak!" Sahut Putri emosi.

"Kak Shinta bukan orang jahat Put. Dia sebenarnya orang baik, tapi karna kesedihannya dia melakukan ini semua untuk meraih kebahagiaannya kembali." Jawab Hesti lembut pada Putri.

DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang