Part 23

72 12 0
                                    

"Om Rafa!!" Panggil Aisyah sedikit teriak. Sedangkan Hesti mengikuti arah pandang Aisyah. Rafa yang merasa ada yang memanggil namanya menoleh ke arah suara dan menghampirinya.

"Assalamualaikum Aisyah." Salam Rafa menyamakan tubuhnya pada Aisyah.

"Wa'alaikumussalam om Rafa." Jawab Aisyah tersenyum girang karna bertemu omnya.

"Sama siapa?" Tanya Rafa pada Aisyah

"Sama Dr. Hesti." Jawab Aisyah membuat Rafa mengerutkan kening dan berdiri memandang Hesti.

"Dr. Hesti?" Ucap Rafa saat melihat wajah Hesti.

"Dr. Rafa?" Ucap Hesti saat melihat siapa wajah siapa yang dipanggil om oleh Aisyah.

"Om Rafa udah kenal?" Tanya Aisyah membuat Rafa mengalihkan pandangannya pada Aisyah.

"Iya om Rafa kenal sama Dr. Hesti." Jawab Rafa.

"Maaf Dr. Rafa... Aisyah sudah cukup lama di luar." Ucap Hesti tersenyum pada Rafa. Rafa membalas senyum itu.

"Iya silahkan! Aisyah sehat-sehat yaa..." Ucap Rafa.

"Iya om. Aisyah balik dulu ya... Assalamualaikum." Pamit Aisyah mencium punggung tangan Rafa.

"Wa'alaikumussalam." Jawab Rafa mengacak lembut rambut Aisyah.

"Duluan ya Dr. Rafa..." pamit Hesti tersenyum.

"Iya..." Jawab Rafa membalas senyum Hesti.

Dari kejauhan tanpa mereka sadari ada yang memperhatikan mereka.

"Apakah gue bisa mendapatkanmu Hes?" Gumam seorang itu dalam hati.

R. 32 Sp. Kanker

Ilham mulai merasakan efek samping setelah kemoterapi, dan ibunda Ilham khawatir melihat Ilham yang muntah-muntah.

"Dokter ini kok Ilham muntah-muntah sih?" Tanya ibunda Ilham pada Aulia dan Rani. Rani tidak mengerti soal kanker hanya diam tak menjawab.

"Ibu tenang ya... ini salah satu efek samping setelah kemoterapi dan biasanya dialami selama satu minggu." Jawab Aulia menenangkan ibunda Ilham. Hesti datang dan menjelaskan tentang kemoterapi Ilham pada ibunda Ilham.

"Ibu... kemoterapi ini akan berlangsung 3 kali untuk Ilham dan setiap kemoterapi dilakukan dalam jangka 3 minggu. Tapi mungkin yang akan menangani kemoterapi Ilham yang ke dua bukan saya bu." Jelas Hesti pada ibunda Ilham.

"Tapi saya gak ada biaya untuk kemoterapi Ilham." Jawab ibunda Ilham.

"Hhmm... kalau begitu ibu fokus dulu aja ya ke Ilham. Dia sangat butuh semangat dari ibu." Ucap Hesti. Setelah menjelaskan kemoterapi Ilham pada ibunda Ilham, Hesti permisi untuk ke ruangannya. Begitupun dengan Aulia dan Rani.

Skip

Setelah maghrib Hesti memutuskan untuk pulang ke kost.an, Hesti pulang sendiri karna sepertinya Rani masih salah paham padanya. Saat melewati bagian resepsionis,

"Malam Dr. Hesti!" Sapa Jihan pada Hesti yang sedang berjalan menuju pintu masuk.

"Malam juga S. Jihan!" Jawab Hesti memberhentikan langkahnya.

"Kok tumben sendiri Dr. Hesti? Biasanya bareng sama Dr. Rani?" Tanya Jihan yang melihat Hesti sendiri.

"Iya... Dr. Rani sudah pulang daritadi, sedangkan saya baru selesai sekarang. Jadi saya pulang sendiri deh." Jawab Hesti berbohong tentang Rani pada Jihan.

"Oohh yasudah... hati-hati Dr. Hesti ini udah malam. Apalagi ini Jakarta." Ucap Jihan khawatir.

"Iya S. Jihan terima kasih sudah mengkhawatirkan saya. Saya permisi ya."Jawab Hesti dan meninggalkan Jihan untuk segera pulang.

DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang