Part 19

74 11 0
                                    

Rafa meninggalkan Hesti dan nek Halimah dan melanjutkan memeriksa pasiennya di ruang anggrek.

"Kakek mana nek?" Tanya Hesti pada nenek karna sedari tadi Hesti tidak melihat keberadaan kakek.

"Lagi di toilet." Jawab nenek.

"Oohh.... nenek belum makan ya?" Tanya Hesti.

"Ya belum lah nduk... kan belum dateng yang nganter makanan." Jawab nenek.

"Iya hehe..." ucap Hesti menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

R. VVIP 220.

Aulia mengetuk pintu ruangan itu dan menampilkan seorang wanita.

"Permisi... kita mau periksa Putri." Ijin Aulia pada wanita itu. Rani yang melihat wanita itu emosi karna wanita itu yang tadi pagi hampir saja menabrak Hesti.

"Lo!!" Ucap Rani dan wanita itu yang ternyata Shinta serempak membuat Aulia mengerutkan keningnya.

"Ngapain lo kesini?? Nyadar kalo salah... mau minta maaf." Cerocos Shinta keluar dari ruangan Putri dan menutup pintunya.

"Hiii!! Siapa yang mau minta maaf sama lo!! Orang gue gak salah..." jawab Rani tak kalah ketus dengan Shinta.

"Hhmm... maaf kita kesini hanya mau periksa Putri." Sahut Aulia yang mulai muak melihat pertengkaran Rani dan Shinta.

"Masuk aja sana!" Ucap Shinta cuek membuat Aulia mengelus dadanya.

Aulia dan Rani memasuki ruangan Putri dan melihat Putri sendiri.

"Lutfi belum dateng ya Put?" Tanya Aulia pada Putri karna biasanya jika Fadil pergi bekerja dia selalu dijaga oleh Lutfi.

"Mulai hari ini kak Lutfi gak perlu jaga aku lagi karna sudah ada kak Shinta yang jagain aku." Jawab Putri.

"Shinta siapa?" Tanya Rani sambil memeriksa alat anastesi Putri.

"Calon kakak ipar aku." Jawab Putri dengan wajah berubah menjadi tak bersemangat. Rani dan Aulia berhenti memeriksa Putri saat mendengar jawaban Putri tadi.

"Calon kakak ipar?" Tanya Rani dan Aulia serempak.

"Berarti kak Fadil...." sahut Rani terpotong oleh Putri.

"Iya. Kak Fadil udah punya calon tunangan dan mereka akan bertunangan di bulan Februari." Potong Putri.

"Oohh...seharusnya kamu seneng dong Put, sebentar lagi kakakmu akan bertunangan." Ucap Aulia.

"Putri sebenarnya gak setuju kak kalo kak Fadil harus menikah dengan kak Shinta." Jawab Putri.

"Eehh tunggu Shinta itu yang mana? Katanya dia yang jagain kamu? Kok gak ada orang." Tanya Rani.

"Kak Shinta itu yang bukain pintu buat kakak tadi." Jawab Putri membuat Aulia dan Rani lebih kaget.

"Apa??" Tanya Aulia dan Rani bersamaan membuat Putri mengerutkan kening.

"Kenapa kak?" Tanya Putri balik.

"Wanita kayak dia?? Mau dinikahin sama kakak kamu?? Haduhh gak cocok banget tau gak!! Mending juga sama Hesti." Cerocos Rani.

"Ssstt... lo bilang apa sih Ran? Ntar kalo Putri mikir Hesti suka sama kak Fadil gimana?" Bisik Aulia pada Rani yang sangaaatt jujur.

"Iya kakk... Putri juga pengennya kak Fadil sama kak Hesti aja..." jawb Putri menyetujui apa yang dikatakan Rani.

"Tuh kan! Putri aja ngedukung kok." Bisik Rani pada Aulia.

"Tapi kamu gak boleh gitu Put... kakakmu udah nentuin pilihan ke Shinta kan." Ucap Aulia menasehati Putri.

DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang