Part 20

72 12 0
                                    

"Gak Hes..." jawab Lutfar gugup.

"Kok gak makan far? Nanti kalo dokternya sakit, pasiennya gimana?" Ucap Hesti care dengan Lutfar membuat Lutfar semakin salting dan memutuskan untuk pergi.

"Hhmmm.... gue permisi dulu ya." Pamit Lutfar.

Aulia, Rani, dan Lutfi tertawa sangat keras saat melihat Lutfar keluar dari kantin rumah sakit.

"Kalian kok ketawa? Ada yang lucu?" Tanya Hesti.

"Lucu aja tuh muka Lutfar kayak kepiting rebus. Hahaha...." jawab Lutfi membuat Aulia dan Rani tertawa lagi.

"Yaudah gue duluan deh mau nyusul Lutfar. Takutnya nanti dia bunuh diri gara-gara sikap Hesti tadi. Hahaha...." pamit Lutfi meninggalkan tiga sahabat itu dengan tertawa menyusul Lutfar.

"Hes, lo ini gak tau apa pura-pura gak tau sih. Lutfar itu salting gara-gara perhatian lo tadi ke dia." Sahut Aulia pada Hesti.

"Ya masaaa... Aku gak boleh care sih sama dia... dia itu udah aku anggap kakak sekaligus sahabatku." Jawab Hesti membuat Rani menggelengkan kepala.

"Ckck, itu sama aja lo beri dia harapan Hes." Sahut Rani.

"Aku gak bermaksud buat beri harapan ke dia. Aku hanya care sebagai sahabat aja, gak lebih." Jawab Hesti dengan yakin.

"Yaudah iya percaya deh." Ucap Aulia.

Kost.an Hesti dan Rani

Hesti dan Rani duduk di depan kost.an Hesti untuk mengobrol.

"Hes, ulang tahun Putri tanggal berapa sih? Katanya bulan depan." Tanya Rani.

"Tanggal 3 januari. Aku sempet tanya kak Fadil." Jawab Hesti membuat Rani berpikir.

"Kalo misal Ulang tahunnya tanggal 3 januari berarti lo udah balik dong ke Bandung?" Tanya Rani sedikit sedih jika membahas tentang kepulangan Hesti ke Bandung suatu saat nanti.

"Iya..." jawab Hesti lemas.

"Berarti lo gak ikut ngasih kejutan ke Putri dong.... padahal kan Putri sayang banget sama lo Hes. Pasti dia berharap dokter yang disayanginya ada di situ..." Ucap Rani.

"Maaf... tapi aku sudah janji sama orang tuaku Ran kalo aku bakal pulang tepat satu bulan." Jawab Hesti membuat Rani semakin sedih.

"Aku harap kita bisa sahabatan selamanya meskipun aku udah balik ke Bandung." Lanjut Hesti berharap sambil menatap Rani dengan mata berkaca-kaca.

"Ihhh lo mah cengeng! Hes, sampai kapanpun, dimanapun, sejauh apapun jarak kita. Kita tetep sahabat lo Hes." Jawab Rani menghapus air mata Hesti. Hesti tersenyum dan menghapus sisa air matanya.

"Makasih Ran..." ucap Hesti.

"Ohh iya Ran, kamu udah tau belum soal besok kita bakal ngelakuin kemoterapi?" Tanya Hesti.

"Belum." Jawab Rani.

"Jadi, besok kita bakal ngelakuin kemoterapi pada Ilham." Terang Hesti pada Rani.

"Kenapa gak operasi aja buat bersihin sel kankernya?" Tanya Rani.

"Limfoma itu gak boleh di operasi, karna dalam waktu satu atau dua minggu setelahnya akan tumbuh lagi. Kecuali kalo penyakit itu sudah menghalangi metabolisme tubuh seperti menyebar ke usus besar, jadi susah untuk BAB. Itu baru diperbolehkan untuk dioperasi." Jelas Hesti yang di jawab anggukan oleh Rani.

"Maaf gue gak tau... kan gue bukan dokter kanker." Jawab Rani nyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Ting!!

DOKTER ITU MOTIVATOR ADIKKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang