I'm Only Me When I'm With You | Chapter 6

Mulai dari awal
                                        

Glatea tersenyum, "Di dalam sana terdapat proposal dan juga CV milikku."

"Iya aku tahu, tetapi proposal untuk apa?" tanya Gerald yang kini sedang membolak-balik halaman berkas tersebut.

"Untuk kamu menyerahkan MGE kepadaku."

Gerald lalu menatap adiknya dengan tajam, "Glats, Axel masih menempati posisi tertinggi di Gallagher Corporation. Lalu apabila kamu ingin menempati MGE juga, aku akan berada dimana?"

"Ge, Papa sebentar lagi akan pensiun. Pria tua itu sudah mulai menyiapkan project terakhirnya yang nantinya akan dipimpin oleh Axel."

"Glats, Axel bahkan belum mengetahui rencana Papa itu. Lagi pula, darimana kamu mengetahui itu?"

Glatea tersenyum menyeringai, "Mama, of course."

"Aku tidak akan melakukan pergerakan apapun, sebelum Papa menawarkannya langsung kepadaku."

Glatea mengerucutkan bibirnya, "Ge, I want your position."

"Bersabar, Glats. Lagi pula, Uncle Rai sedang mempertimbangkan posisi aku untuk Mitchell Oil&Gas."

Glatea sontak membelalakan matanya, "Mitchell Oil&Gas bukannya seharusnya berada di bawah pemimpinan Trevor?"

Gerald menggeleng pelan, "Trevor memilih untuk bergerak di bidang politik. Dan untuk sementara, Mitchell Oil&Gas berada di bawah kepemimpinan Theodore."

"Lalu kalau kamu memegang Mitchell Oil&Gas, maka siapa yang akan memimpin Gallagher Corporation?"

Gerald mengedikkan bahunya, "Probably Kaiden."

Glatea berdecak tidak setuju, "Why Kaiden Wilhalm, if we have you, Gerald Gallagher?"

Gerald menggeleng pelan. Karena sesungguhnya, pria itu pun juga tidak mengetahui, alasan di balik pria itu belum juga diberikan tahta untuk memimpin perusahaan milik Ayahnya. "Aku tidak tahu."

"Mungkin karena Papa sedang mempersiapkan Axel untuk memimpin Gallagher Group, makannya Papa tidak terlalu memikirkan perusahaannya yang lain." ujar Glatea yang hanya dibalas dengan kediaman pria itu.

Di saat keheningan masih setia menyelimuti keduanya, Glatea pun tiba-tiba teringat dengan berita yang ia dapatkan pagi tadi dari sahabatnya. Melirik ke arah kakaknya yang masih setia kepada layar laptopnya, Glatea pun berdeham pelan.

"Ge," panggil Glatea yang dibalas dengan lirikan pria itu.

"Luna—" ucapan Glatea terhenti ketika mendengar Gerald yang membuang nafasnya kasar. "Glats, she's not my—"

"Aku tahu, Gerald. Aku tahu, dan sangat tahu, kalau urusan Luna bukanlah lagi urusan kamu." potong Glatea dengan cepat, "But Gerald, she's not in a good condition right now."

"The Body And You, perusahaan lingerie yang akan melakukan kontrak dengannya pagi ini tiba-tiba saja membatalkan kontraknya dengan alasan yang sangat ganjal."

Ketikan tangan Gerald pada keyboard laptopnya pun terhenti, ketika pria itu mendengar penuturan yang baru saja disampaikan oleh adiknya. "Dan itu sama sekali tidak ada urusannya denganku, Glatea."

"Gerald, please,"

Gerald membuang nafasnya kasar. Pria itu lalu menutup layar laptopnya, dan menatap adiknya dengan tatapan penuh tanya. "Apa yang kamu inginkan?"

"Hubungi pemilik Body And You, aku tahu kamu mengenalnya."

"Aku tidak bisa, Glatea."

Glatea mengerutkan alisnya, "Dan kenapa kamu tidak bisa?"

"Aku tidak bisa, karena aku dan sahabat kamu itu tidak memiliki hubungan apapun lagi saat ini. Ain't that weird for me, to ask my friend to give that position to someone that had nothing to do with me?"

"She's your ex, Ge! Lagi pula pemilik Body And You juga sudah mengetahui tentang fakta itu."

Gerald tetap menggelengkan kepalanya, "Aku tetap tidak akan melakukannya, Glatea."

"Why? Because she's your ex? Ge, at least help her because she's Kade's Sister."

"For fuck's sake Glatea, she left—"

"You are the one who cheated on her, Gerald!" bentak Glatea sembari memukul kencang meja di hadapannya.

Gerald yang terkejut sontak menatap adiknya dengan tatapan tajamnya, "Glatea, jangan memancing amarahku."

"Gerald, aku meminta ini kepada kamu, karena Luna adalah sahabatku satu-satunya! Dan ketika aku mendengar suaranya di telepon tadi, aku sungguh tidak kuat untuk tidak membantunya. Aku tidak mengenal si pemilik Body And You itu, aku juga sudah melakukan sebisaku agar Luna mendapatkan kembali kontrak itu, tetapi aku tetap tidak bisa melakukannya. Satu-satunya hal yang paling bisa aku lakukan untuk itu semua adalah meminta tolong bantuan kamu!"

Gerald menggertakkan rahangnya, menahan emosinya agar tidak sampai meluap, "Glatea, aku tidak bisa membantu sahabat kamu."

Glatea menatap kakaknya itu dengan diam, sebelum mengelap air matanya yang terjatuh secara kasar, "Why? Because she's your ex?"

Gerald membuang nafasnya kasar, sembari membanting tubuhnya kepada sandaran kursinya. Sebenarnya, alasan utama dari Gerald yang tidak ingin membantu sahabat dari adiknya itu bukanlah karena wanita itu adalah mantan kekasihnya, tetapi karena hal lain yang tidak bisa Gerald jelaskan alasannya kepada adiknya.

"Glatea, intinya aku tidak bisa melakukannya. Sebesar apapun kamu memaksaku, aku tetap tidak akan bisa melakukannya. End of the discussion, kamu bisa kembali ke ruangan kamu."

____________________
Votesnya di 5 chapter sebelumnya dikit banget, kesel!

____________________Votesnya di 5 chapter sebelumnya dikit banget, kesel!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang