"Tapi kamu akan tetap makan siang denganku?"
Gerald melirik ke arah wanita itu sebentar, sebelum mengedikkan kedua bahunya. "We'll see."
Mendengar itu, Clara pun mengurungkan niatannya untuk keluar dari ruangan tersebut. Wanita itu justru menundukkan tubuhnya dan bertumpu pada kedua lututnya, dan membuka resleting celana yang sedang Gerald kenakan tanpa menunggu persetujuan dari pria itu.
Sementara Gerald yang awalnya sedang berfokus pada layar laptopnya pun tersentak kaget, ketika merasakan pergerakan tangan Clara pada celananya. Gerald sudah akan melayangkan protesnya, apabila suara pintu ruangannya yang tidak dibuka secara tiba-tiba, yang diiringi dengan terdengarnya suara adiknya.
"Dear God, apa kalian tidak bisa untuk tidak bercinta di waktu jam kerja?!"
Clara dengan cepat menjauhkan tubuhnya dari tubuh Gerald, yang seketika membuat milik pria itu dapat terlihat dengan jelas. Sementara Glatea yang melihat itu otomatis memejamkan matanya dan membalikan tubuhnya sembari bergidik jijik. "Ew, Gerald!"
Gerald berdecak kencang, dan dengan cepat merapikan kembali pakaiannya. Dan setelah pria itu selesai, Gerald pun menatap ke arah Clara, dan menyuruh wanita itu untuk segera meninggalkan ruangannya.
"Apa kamu tetap menyetujui ajakanku?" tanya Clara yang hanya dibalas dengan tatapan tajam dari Gerald.
"Ge, apa kamu menyetujui ajakanku?"
Terdengar suara decakan yang berasal dari wanita yang sedari tadi masih membalikan tubuhnya, Gerald yang melihat itu pun terkekeh pelan. "Aku sudah selesai berpakaian, Glats."
Glatea sontak membalikan tubuhnya, dan menatap ke arah Gerald dan Clara secara bergantian. "What's wrong with you two?"
Clara menoleh, menatap ke arah adik dari atasannya itu. "Nothing, kalau begitu saya akan kembali ke meja saya. Selamat siang, Miss Gallagher."
Glatea menganggukkan kepalanya seraya menatap kepergian Clara dengan bingung, "Apa dia marah karena aku mengganggu sesi percintaan kalian?"
"Aku menolaknya."
"Wait, what?" respon Glatea bingung, "Kamu menolak ajakan bercintanya dia, atau kamu menolak hal yang lain?"
"Aku mengurungkan ajakanku untuk bercinta dengannya, Glatea." balas Gerald yang kini sudah kembali duduk di kursi kebesarannya.
Berbeda dengan Gerald yang nampak santai atas jawabannya, Glatea justru membelalakan matanya, terkejut atas apa yang baru saja dikatakan oleh kakaknya. "Ge are you okay?"
Gerald mendongakan wajahnya, menatap adiknya dengan tatapan penuh tanya, "Kenapa?"
"Kamu tidak pernah menolak ajakan bercinta, Gerald."
"Dia sedang di dalam masa suburnya, Glatea." Gerald lalu menghembuskan nafasnya berat, "Aku tidak mau bercinta dengan wanita yang sedang di masa suburnya. Walaupun aku bisa menggunakan pengaman, tetapi aku tetap tidak ingin mengambil resiko dengan meninggalkan Gerald junior bersama mereka."
"Dan Glatea, ada perlu apa kamu? Aku akan mengusir kamu saat ini juga, apabila apa yang akan kamu sampaikan tidaklah penting."
"Jahat." ujar Glatea sembari mendudukkan dirinya pada kursi yang berada di hadapan Gerald. Wanita berusia dua puluh empat tahun itu lalu menyerahkan sebuah berkas kepada kakaknya, "Aku ingin menyerahkan ini."
Gerald mengambil map berwarna hitam tersebut dan membukanya, "Glatea Gallagher's Proposal."
Gerald lalu menatap adiknya dengan tatapan penuh kebingungan, "Apa maksudnya, Glats?"
BINABASA MO ANG
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 6
Magsimula sa umpisa
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)