Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
"Then why are you coming home so soon?" tanya James.
"Kamu tahu James, bagiku, New York adalah tempat dimana aku melakukan pekerjaan. Dan apabila aku menetap di New York untuk waktu yang lama, itu akan membuat tingkat kesuntukanku bertambah, dan aku jadi cepat bosan dengan pekerjaanku berikutnya. Sementara Cali—"
"California is the place where you feel like you're home. No more work, just you, and California." tukas James yang langsung dibenarkan oleh Lunaby.
"How about dinner at your place, Luna? I'll cook."
Lunaby terdiam, nampak memikirkan tawaran dari temannya itu. Tidak beberapa lama, wanita itu pun menganggukkan kepalanya setuju. "Deal. Dinner at my place, at 7 pm, is that good?"
"Perfect." balas James dengan senyumannya.
Lunaby tersenyum lebar, "Good. I'll see you at Dinner, James!"
_____
Bagi Lunaby, merendamkan diri di dalam air hangat setelah seharian bekerja adalah sebuah kewajiban yang harus ia lakukan, tidak peduli semalam apa pun wanita itu selesai dengan pekerjaannya.
Seperti saat ini, dimana waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari, dan Lunaby yang masih betah merendamkan dirinya dalam genangan air hangat di dalam bathtub miliknya.
Alunan musik klasik yang diputar olehnya sejak awal ia berendam pun masih setia menemani kesunyiannya pada malam ini, yang juga diiringi dengan segelas wine yang berada di tangan kanannya.
Setelah menghabiskan waktu dari pagi hingga sore hari bekerja sebagai model ternama di negaranya, ditambah di malam hari dia yang harus menjadi tuan rumah acara makan malamnya bersama James, kini Lunaby akhirnya pun memiliki waktu untuk dirinya sendiri.
Namun sepertinya, dugaan malam yang hanya khusus untuknya pun hanya bisa menjadi ekspektasi Lunaby saja. Karena pada kenyataannya, di saat wanita itu sedang menikmati waktunya, ponselnya yang berada di sisi bathtubnya pun berbunyi, dan memperlihatkan sebuah panggilan masuk yang berasal dari sahabat baiknya.
"It's 2 in the morning, Glatea Gallagher."
Terdengar kekehan suara dari seberang sambungan, "And why are you still awake?"
"Aku sedang berendam." balas Lunaby dengan mata yang terpejam.
Ketika Lunaby tidak mendapatkan balasan apa pun dari sahabatnya yang berada di Chicago itu, Lunaby pun membuka matanya dan wanita itu pun sedikit tersentak, ketika mendapati sebuah permintaan persetujuan untuk menerima sambungan menjadi sambungan video.
Menerimanya, kedua alis wanita itu pun berkerut, ketika mendapati pemandangan dari layar ponselnya yang memperlihatkan sahabat wanitanya itu yang sedang mempersiapkan sesuatu di kamar mandinya.
"What are you doing, Glats?"
Glatea Gallagher, yang mendapatkan pertanyaan itu pun menoleh, "Filling my tub. Mendengar kamu sedang berendam, aku juga jadi menginginkannya. Wait a second ya Lun, my tub is still filling."
Luna tersenyum, "Take your time, Glats. Aku juga masih lama."
Setelah menghabiskan beberapa menit mempersiapkan kebutuhannya, Glatea pun akhirnya selesai dan kini sudah bergabung bersama Lunaby di dalam rendaman air hangat, walau hanya sebatas lewat sambungan video.
"Oh My God, it feels so good. Aku sudah lama sekali tidak berendam."
"Sesibuk itukah kamu?"
Glatea mengangguk pelan, "I've been so busy lately, pekerjaanku di kantor benar-benar menguras tenaga, ditambah dengan proyek New Zealand yang sebentar lagi akan dimulai."
"Don't push yourself too hard, Glats. Take a break, kamu sudah terlalu banyak menghabiskan waktu kamu di kantor, especially when your company decided to accept the project from the New Zealand Ministry." balas Lunaby.
Bukannya mendengar jawaban terima kasih atau pun yang sejenisnya, Lunaby justru mengernyitkan alisnya ketika mendengar suara gelak tawa dari sambungan telepon, sebagai respon dari Glatea atas perkataannya. "Luna, please, before you judge me about how much I love my job and makes me feeling stressful, woman, look at you."
"Aku bahkan sangat yakin, kalau kamu belum lama menyelesaikan pekerjaan kamu." lanjut Glatea.
"At least pekerjaanku tidak begitu menguras pikiran, Glats."
"Liar," decak Glatea. "Kamu sampai kapan akan berada di sana?"
"New York?" tanya Lunaby yang langsung dibalas dengan anggukan kepala, "Besok malam aku sudah akan kembali ke California. Ada apa?"
"Aku akan berada di sana untuk beberapa waktu."
Mendengar itu, Lunaby yang semula masih dalam posisi tiduran di dalam bak mandinya pun langsung menegakkan tubuhnya, "Really? Seorang Glatea Gallagher pergi keluar dari Illinois?"
Glatea berdecak, "Aku akan menghadiri acara penggalangan dana dari The Berkeley Group."
Belum sirna keterkejutannya tadi, kini Lunaby harus kembali dikejutkan dengan perkataan dari Glatea berikutnya, "Kamu? Mendatangi acara dari The Berkeley Group?"
Glatea dengan cepat menganggukkan kepalanya, "Ada yang salah?"
"Bukannya pemimpin dari The Berkeley Group sangat membenci keluarga kamu ya, Glats?"
"Kenapa sih, semua orang yang mendengar niatanku langsung membalas dengan reaksi yang sama? Tidak kamu, Axel, Papa, Mama, dan Ger—" ucapan Glatea langsung tertahan ketika melihat raut wajah Lunaby yang sudah berubah, tepat sebelum Glatea menyelesaikan nama terakhir yang akan ia sebutkan.
"You know who he is." desis Glatea berikutnya.
Terdengar suara dehaman dari Lunaby, "Glats, aku rasa respon yang diberikan oleh keluarga kamu ketika mereka menengar niatan kamu adalah hal yang wajar. I mean, kamu tidak bisa mengabaikan fakta kalau Keluarga Berkeley memang benci dengan keluarga kamu."
"Tetapi Lun, apa begitu mustahil rasanya untukku mendapatkan proyek itu?"
Lunaby membuang nafasnya kasar, "Glats, sejak kapan kamu menjadi tidak percaya diri dengan diri kamu sendiri? Bukannya kamu selalu mempercayai apa yang kamu percayai? Dan kalau misalkan kamu percaya kamu bisa, kamu pasti bisa."
Glatea menatap tajam ke arah Lunaby, sebelum menggelengkan kepalanya pelan seraya tersenyum menggoda "Lunaby Samantha Wilhalm, kamu memang kandidat terbaik untuk menjadi kakak iparku."
"Glatea Axelina Gallagher!"
____________________ Sorry guyss tadi salah chapter HAHAHA
Tapi tenang aja chapter yang ini udah bener kokk, selamat berkenalan dengan Lunaby Wilhalm kalian❤️
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.