"Kamu tahu aku mampu untuk itu."
Gerald berdecak, "Kamu melakukan itu karena kamu ingin menyingkirkan aku dari posisiku bukan, Glats?"
Glatea terkekeh, "Yeah, that one included. But seriously, aku hanya ingin Mitchell Green Energy semakin besar namanya."
Gerald membuang nafasnya kasar, masih dengan matanya yang menatap adiknya dengan ragu. "Jangan salahkan aku, apabila sesuatu yang terjadi nantinya tidak sesuai dengan keinginan kamu."
"Of course, Ge. Kamu tenang saja, kamu tidak akan malu atas permasalahan ini. Karena aku, Glatea Gallagher, akan memenangkan tender tersebut." balas Glatea dengan penuh percaya diri.
"Kapan acaranya diselenggarakan?"
"Beberapa bulan lagi, dan di minggu kedua. Ada apa? Kamu ingin menemaniku?"
Gerald dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Minggu kedua di setiap bulannya adalah mingguku untuk ke New York, Glatea."
Glatea berdecak pelan mengingatnya. Wanita itu tentu saja sudah mengetahui dengan jelas, alasan dari Gerald yang selalu pergi ke New York di minggu kedua di setiap bulannya. Pria itu pasti akan datang mengunjungi toko kue langganannya, demi membeli donat pastri isi selai strawberry yang memang khusus di produksi hanya di minggu kedua di setiap bulannya.
"You should buy me a dozen of that pastry doughnut, Ge. Kamu sudah beberapa tahun melakukan itu, dan kamu sama sekali tidak pernah membawakan satu untukku."
"I don't share my pastry doughnut with anyone, Glatea."
"Kamu menyebalkan." balas Glatea sembari melangkah mendekat ke arah kakaknya. Wanita itu pun mengecup singkat pipi kanan Gerald, "Kamu pulang ke Manor?"
"Kamu baru saja menganggu kegiatanku dengan Clara, Glatea. Do you think that I'll go to the Manor after my work? I have another work to do."
Glatea terkekeh pelan, "Aku perhatikan, kamu lebih sering bermain dengan Clara belakangan ini?"
Gerald mengedikkan bahunya acuh, "Aku sedang malas mencari wanita lain."
"Apa Clara tahu, kalau kamu hanya menganggapnya sebagai pemuas dan tidak lebih?" tanya Glatea
Gerald dengan cepat menganggukkan kepalanya, "Absolutely yes, Sister. Sejak awal aku bermain dengannya, aku sudah memberitahunya bahwa hubungan yang terjadi di antara kita tidak lebih dari sekedar simbiosis mutualisme."
Glatea berdecak pelan, "Simbiosis mutualisme, kamu mendapatkan pelepasan, dan Clara mendapatkan uang. Bukankah begitu, Gerald Gallagher?"
Gerald mengangguk membenarkan, setelah pria itu menyisip champagnenya. "Exactly, walau sebenarnya aku jarang mendapatkan pelepasan darinya."
"Oh really?" tanya Glatea terkejut. "Aku pikir kamu bisa melepaskannya dengan mudah ke semua wanita yang kamu ajak. I mean, you fucked probably every single woman in town."
"That's the point. Aku berganti-ganti wanita, karena aku sangat sulit untuk mendapatkan pelepasanku, Glatea. Believe me or not, tetapi selama dua puluh delapan tahun aku hidup, aku baru bisa merasakan puasnya bercinta dengan tiga wanita."
"Let me guess," tukas Glatea dengan cepat, yang langsung membuat Gerald menatapnya remeh. "Go ahead."
"Clara?"
Gerald menggeleng pelan, "Surprisingly, she's not one of them."
"Shut the front door." ujar Glatea terkejut, "Ge, kamu bermain dengannya hampir setiap hari, tidak mungkin."
YOU ARE READING
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 2
Start from the beginning
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)