Cerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik.
⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
"Aku sudah menyuruh kamu untuk menggunakan yang model g-string, Clara. Kenapa justru menggunakan yang hipsters?"
Clara menggigit bibirnya, menahan desahan yang keluar dari bibirnya. "G-stringku habis, aku belum mencucinya, Ge."
Gerald mengerutkan dahinya, "I paid you every time I fucked you, with a high amount of money, isn't that enough?"
"Aku— Gerald, astaga." ucapan Clara tertahan ketika kedua jari Gerald berhasil memasukinya. "Aku harus memenuhi kebutuhanku yang lain, dan membeli g-string baru tidaklah termasuk ke dalamnya."
"Kamu tahu kalau aku membayar kamu agar kamu bisa menuruti keinginanku, Clara. And using g-string for work is included." balas Gerald dengan santai, walau kedua jarinya justru bergerak dengan cepat di bawah sana.
Clara mengeluh pelan, "Ge, please..."
"What are you begging me for, Clara? Berbicara dengan jelas, aku hanya bisa mendengar desahan kamu."
"Get inside me, please." lenguh Clara.
"I am already inside you, Clara. My two fingers." balas Gerald dengan seringainya.
"And you're wet. Very wet." tambah pria itu.
Clara menggeleng pelan, "I want more than your fingers, Ge."
"What do you want, Clara?" bisik Gerald di telinga gadis itu.
"You." balas Clara dengan cepat.
"Me?"
"Yes, you."
"I can't get my whole body inside you, Clara. I'm bigger than you." ujar Gerald yang pura-pura sedang tidak mengerti maksud dari ucapan Clara.
Sementara Clara yang mendengar itu pun berdecak pelan, dan mengulurkan tangannya pada pusat inti milik Gerald yang masih berada di balik celana pria itu. "I want this, to go inside me. Please, Sir."
"Here?" tanya Gerald yang semakin mempercepat pergerakan dua jarinya.
Clara yang sudah tidak bisa berpikir jernih pun mengangguk dengan cepat. Baginya, persetan dengan lokasi mereka berdua saat ini, wanita itu menginginkan atasannya sekarang juga. "Yes, please."
Gerald pun mengangguk pelan, sembari mengeluarkan dua jarinya dari pusat milik Clara, yang disertai dengan pencapaian wanita itu. Gerald pun langsung menarik tubuh Clara yang semula berada diatas meja kerja wanita itu, hingga kini berlutut di hadapannya. "Kneel."
Clara menurut, menundukan tubuhnya dan bertumpu pada kedua lututnya, wanita itu lalu mendengakkan wajahnya, menatap Gerald dari bawah. "Do you want me to play with this?"
"You know what to do, Clara."
Karena Clara yang sudah paham dengan keinginan atasannya, Clara pun langsung mengulurkan kedua tangannya untuk melepaskan kancing celana pria itu. Tetapi belum sempat Clara melakukannya, suara seorang wanita yang tiba-tiba terdengar pun mengacaukan kegiatannya.
"Oh Dear Jesus, my eyes!"
Clara dengan cepat menjauhkan tubuhnya dari Gerald, dan merapikan kembali pakaiannya. Berbeda dengan Gerald yang justru terlihat sangat santai, bahkan di saat tubuh polos sekretarisnya terlihat oleh orang lain.
"You just disturbing my time, Glatea Gallagher."
Glatea Gallagher, adik dari Gerald pun tertawa meremehkan. "Oh Brother please, what I need to tell you is more important than your sex."
Gerald memutar matanya jengah, ketika mendengar jawaban adiknya itu. Tanpa berpikir panjang, Gerald pun merapikan kembali pakaiannya, dan berjalan masuk ke dalam ruangan kantornya, meninggalkan kedua wanita itu tanpa kata.
Sementara Glatea yang melihat tingkah laku Kakaknya itu pun hanya berdecak pelan, sebelum menyusul pria itu masuk ke dalam ruangan.
"Clara," panggil Glatea yang mengurungkan niatannya untuk masuk.
Clara yang semula sedang merapikan rambutnya pun menoleh dengan cepat, "Yes, Miss?"
"Nice hipsters." ujar Glatea sembari mengedipkan satu matanya, sebelum berjalan menghampiri Gerald di dalam ruangan pria itu.
____________________
Okaay karena aku tahun ini kemungkinan lagi sibuk banget karena satu dan lain hal, jadi aku memutuskan untuk update cerita ini di hari rabu dan sabtu!
Selain karena kesibukan aku, alasan lain aku tidak update setiap hari adalah di saat kemarin aku ngepublish cerita ini, cerita ini tuh belum sematang ceritaku yang lain yaitu Dealing With The Devil.
Pas aku pertama kali publish Dealing With The Devil, aku tuh punya tabungan chapter banyak banget karena ide di DWTD itu ngalirnya cepet bengt astaga! haha jadi karena itu aku pede aja untuk up setiap hari.
Tapi kalian tenang sajaa, sampai hari rabu aku akan upload setiap hari. Jadi, di saat hari rabu baru kita akan mulai upload sesuai jadwal.
Semoga suka dengan part ini, jangan lupa votes & komennya yang banyak banyak!🥰
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.