"Ge, come here."
Pria itu menoleh sekilas, sebelum kembali menatap ke arah pintu kamar yang berada di depannya. "I have to go."
"Ge, it's still so early in the morning."
"And I have to go." Pria itu pun membuka gagang pintu kamar tersebut, "Thanks for your service last night, Aria."
"Ge, you don't even remember my name, do you?" balas wanita itu dengan kekehannya.
Pria itu terdiam membenarkan. Karena sejujurnya, pria itu sedari tadi sudah berusaha untuk mengingat nama wanita tersebut, tetapi sialnya selalu gagal.
Sementara wanita itu yang melihat tidak ada respon apa pun dari pria itu pun mendesah pasrah, "You can call me Sarah, Gerald."
Gerald, pria yang sedari tadi berbicara dengan wanita yang bernama aslikan Sarah itu pun mengangguk pelan. "Noted, Sarah."
Sarah tersenyum mendengarnya, "Apa kita bisa bertemu lagi setelah ini, Ge?"
"Maybe." dan setelah mengucapkan itu, Gerald pun benar-benar keluar dari kamar hotel tersebut. Meninggalkan Sarah yang masih terbaring dengan tubuh polosnya diatas ranjang, dengan janji yang sudah bisa dipastikan tidak akan ia tepati.
Karena bagi Gerald, wanita itu tidaklah berbeda dengan wanita lain yang ada di luaran sana. Wanita yang datang karena terjerat akan pesonanya, yang dengan relanya mengorbankan tubuhnya demi kepuasan semata.
Dan untuk Sarah, Gerald bersyukur ketika mendengar wanita itu mengenalkan namanya. Karena dengan wanita itu memberitahu namanya, maka akan mudah bagi Gerald untuk menambah catatan di dalam dirinya, bahwa ia tidak akan lagi bermain dengan wanita bernama Sarah itu.
_____
Mitchell Green Energy Headquarters, Chicago, Illinois, USA.
"Good morning, Sir."
Gerald yang hendak membuka pintu ruang kerjanya pun mengurungkan niatannya, ketika mendapati penampilan dari sekretarisnya yang sedikit berbeda hari ini. Tersenyum menyeringai, pria itu pun berjalan mendekat ke arah meja sekretarisnya, dan menundukan tubuhnya.
"Pretty Clara." ujar pria itu di depan bibir sekretarisnya.
Sementara Clara, wanita yang merupakan sekretaris dari pria itu pun tersenyum malu, "Thank you, Sir."
Melihat semburat merah pada wajah sekretarisnya, Gerald pun segera memajukan wajahnya untuk memagut bibir merah muda tersebut. Ciuman antar bibir keduanya pun terus berlanjut, hingga Clara kini tanpa sadar sudah berada di atas meja kerjanya. Sementara Gerald yang melihat pergerakan dari sekretarisnya itu pun hanya menyeringai puas, dan kembali melanjutkan aksinya lebih jauh.
Melepaskan tiga kancing kemeja Clara dengan mudah, Gerald lalu mengulurkan tangannya kebelakang tubuh wanita itu, hingga tangannya mencapai pengait yang menutupi aset milik wanita itu, dan melepasnya dengan satu tangannya dalam sekali hentakan.
"Ge, kita masih berada di luar ruangan kamu." lirih Clara ketika tangan Gerald sudah bergerak ke bagian bawah wanita itu.
Gerald menggeleng pelan, "Hanya ada aku dan kamu di lantai ini."
"Gerald..." lirih Clara ketika merasakan lidah pria itu yang bergerak menyusuri lehernya, yang disusul dengan tangan kiri pria itu yang bermain pada pangkal pahanya.
YOU ARE READING
I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]
RomanceCerita ini berada tepat dibawah perlindungan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia. (UU No. 28 Tahun 2014). Dilarang mengcopy-paste atau memplagiat cerita ini dalam bentuk apapun, baik digital maupun fisik. ⚠️ Cerita ini mengandung kata da...
I'm Only Me When I'm With You | Chapter 1
Start from the beginning
![I'm Only Me When I'm With You [COMPLETED]](https://img.wattpad.com/cover/279551011-64-k682373.jpg)