Kemudian mereka segera melangkahkan kaki ke halaman belakang rumah, dengan satu bola dan permainan ular tangga ditangan opanya.

"Kalian mau main apa?" tanya sang oma, saat melihat suami serta cucu mereka sedang berjalan ke halaman.

"Mau mainan bola, sama ular tangga Oma. Emm, Oma mau ikut?"

"Oma gak ikut, deh. Oma siapin camilan aja buat Brian sama Opa."

"Ok siap, Oma."

***

Kini tepat pukul 16:25 sore. Di tempat Rasya kini telah siap semua, serta mereka juga tampil rapi. Karena ingin menyambut sang anak yang mempunyai acara penting ini.

Bagas sudah menghubungi Frans, jika mereka sudah selesai, dan kebetulan Frans sedang berada di perjalanan. Oh ya, tadi Damian juga sedang pergi, tapi kini sudah berada di kediaman Bagas dan Rasya. Kebetulan pertemuan itu hanya sebentar, tepat pukul 13:30 siang Damian sampai di rumah Bagas dan Rasya.

"Sayang, kata Mamah sebentar lagi sampai." Bagas berucap pada Rasya. Dan semua langsung bersiap-siap untuk menyambut kedatangan putra pertama Rasya dan Bagas.

Ceklek

Tanda engsel pintu telah terbuka, dan saat pintu itu didorong ...

"SURPRISE."

Mereka yang ada di dalam, menyambut sang anak yang kini terperangah dengan penuh teriakan meriah. Dia terkejut bukan main akan kejutan sore hari ini, di tambah banyaknya teman-teman mamah dan papahnya. Juga teman-teman tetangganya, dan teman-teman sekolahnya.

"Selamat ulang tahun anak kesayangan Papah."

"Selamat ulang tahun anak Mamah tercinta."

"SELAMAT ULANG TAHUN, BRIAN." Mereka semua berujar dengan serempak.

Brian menangis dan segera memeluk mamahnya.

"Ma--mah, a--aku se--seneng banget." Brian mengucapkan kata itu dengan sesegukan. Air matanya merembas ke baju Rasya.

"Hei, ssttt. Anak Mamah yang paling ganteng, gak boleh nangis dong. Lihat, malu sama temen-temen kamu. Sekarang harusnya kita semua senang-senang bersama dan menikmati acara ulang tahun kamu hari ini." Brian pun akhirnya mengangguk dan segera menghapus air matanya.

Kemudian Brian pun menuju meja, di mana ada kue ulang tahunnya di sana. Sesaat Brian menatap semua tamu yang hadir ke rumahnya. Bibirnya melengkung ke atas, membentuk sebuah senyuman tulus namun menggemaskan. Lalu beralih menatap mamah, papah, oma, opa, omi, dan opi. Tak pernah terpikir olehnya, jika di ulang tahun yang ke-5 akan dirayakan seperti ini.

"Berhubung Brian sudah ada disini, sekarang kita menyanyikan lagu selamat ulang tahun sama-sama, ya." Rere berujar pada semua yang hadir.

Lalu mereka semua menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan diiringi tepukan tangan. Sampai kemudian di akhiri dengan memotong kue.

 Sampai kemudian di akhiri dengan memotong kue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gasya (End)Where stories live. Discover now