Bab 31

242 13 0
                                    

Ku kira, kamu hanya seorang laki-laki biasa dengan tidak penuh pemikiran, yang mampu memberikan tebak-tebakkan sulit padaku.
Ternyata kamu itu ... seperti kepingan puzzle di kehidupanku.

^Rasya Abigail^

________

Rasya yang baru saja selesai sarapan, sudah di kejutkan akan kehadiran Bagas yang tiba-tiba ada di kursi teras depan.

"Baru atau dari tadi?" tanya Rasya saat sedang memakai sepatu serta mengikat talinya.

"Dari tadi."

Rasya mendongak menatap Bagas dan menggeleng. Setelah itu ia segera menunduk kembali, untuk menalikan sepatu yang sebelahnya.

"Kalo dari tadi ke sini, kenapa gak masuk atau bilang ke gue lewat WhatsApp?"

"Gak mau ganggu, kan lo lagi sarapan."

Rasya selesai memakai sepatu dan menghampiri Bagas. Kemudian mencubit ke-dua pipi Bagas dengan tarikan sedang.

"Ish, kok nyubit?"

"Gemes." Rasya menjawab seraya terkekeh, Bagas langsung tersenyum dan mengusap surai cokelat milik Rasya. Tak lama kemudian, mereka segera keluar dari rumah menuju sekolah, menggunakan mobil milik Bagas.

Di dalam mobil, ke-dua remaja yang sedang di mabuk asmara ini sedang asik tertawa, akibat candaan dari Bagas. Kadang jokes-nya pun garing, tapi mampu membuat ke-dua sudut bibir Rasya berkedut hingga merasakan sakit di perutnya, karena kebanyakan tertawa. Entahlah, humor Rasya terlalu receh sekali jika begitu.

"Sya, siap untuk hari jum'at?"

"Jum'at? Soal apa?"

"Liburan."

"Ah, ke pantai? Ya jadi dong, gue tuh pengen banget ke pantai tahu."

"Jangan lupa prepare untuk lusa, ok?"

"Ok."

Mobil melaju hingga sampai gerbang dengan tulisan besar yaitu SMA Taruna Bangsa. Kemudian Bagas segera memarkirakan mobilnya.

***

"Hai, Sya." Rere menyapa Rasya yang baru saja menurunkan bokongnya di kursi.

"Hai, Re. Emm, tunggu deh ... biasanya lo jam segini lagi sama Farhan, mana dia?"

"Belum dateng, nanti juga nongol tuh batang hidungnya." Rasya pun mengangguk dapat ucapan seperti itu dari Rere.

Setelahnya mereka mulai mengobrol sambil menonton funny moment, dengan dari berbagai sumber. Perut mereka benar-benar terkocok akibat tertawa, karena lucunya sebuah video tersebut.

"Re, lusa lo udah siap?"

"Jalan, kan? Oh siap dong. Nanti balik sekolah juga sekalian belanja camilan, bareng Farhan."

"Sip deh kalo udah siap. Seneng banget tahu gue kita mau jalan bareng, kapan lagi kan ngumpul-ngumpul gini di luar sekolah?"

Gasya (End)Where stories live. Discover now