Bab 41

254 7 0
                                    

Ini adalah awal dari sebuah penantian.
Sebuah kebahagiaan yang tak bisa di jabarkan dengan kata-kata.
Cinta dan kasih sayang tertabur di dalamnya.
Semoga kebahagiaan ini bertahan lama, hingga menua bersama.

________

Setelah acara kemarin, Rasya mulai mengemasi barang-barang miliknya, untuk di bawa ke rumah baru dirinya dan Bagas.

Masih ingat, kan? Jika Damian dan Frans sudah menyiapkan rumah serta perabotan di dalamnya. Rumah itu selalu bersih, lantaran asisten rumah tangga di kediaman Frans selalu membersihkannya. Selama mereka belum menikah, Wanda menitah asistennya untuk membersihkan rumah baru saja. Maka dari itu sejak kemarin, yang membersihkan rumah serta memasak ya Wanda sendiri.

"Sayang, habis ini mau ke rumah kamu dulu, buat kemas barang-barang kamu?" tanya Rasya pada Bagas, yang tengah sibuk mengemasi barang-barangnya.

"Barang aku udah di sana, seminggu yang lalu aku langsung beres-beresin semua, sebelum hari pernikahan kita."

"Oh gitu. Ya udah, ini sebentar lagi selesai kok, yang. Tunggu, ya." Bagas pun tersenyum dan mengangguk mendapat ucapan dari istrinya itu.

Sekitar 30 menitan Rasya selesai dengan barang-barangnya. Barulah Bagas dan Rasya mulai membawa keluar menuju mobil.

"Mah, Pah. Aku sama Rasya udah selesai, nih. Mau bareng berangkatnya?"

"Iya, sebentar. Papah lagi cari kunci mobil di kamar."

"Sini Mamah bantuin sayang," ujar Marinka pada Rasya. Mereka pun segera membawa barang-barang tersebut ke dalam bagasi mobil milik Bagas.

"Ayo, berangkat!" ujar Damian pada semuanya. Dan setelah itu mereka segera meninggalkan kediaman Damian menuju rumah baru Bagas dan Rasya.

Jaraknya memang agak jauh dari sekolah mereka berdua. Alasannya, supaya tidak ada yang mengetahui, jika mereka tinggal berdua dalam satu atap. Tahu sendiri lah, nanti teman-teman satu sekolahnya akan berasumsi yang tidak-tidak, seperti hamil di luar nikah misalnya. Dari pada mendapat tuduhan seperti itu, lebih baik menghindar dengan membuat rumah yang agak jauh dari sekolah. Itu semua ide dari Damian dan Frans, sejak Bagas dan Rasya pertama kali masuk sekolah di tempat yang sama.

***

Mereka telah sampai di kediaman itu, tak lupa juga sambutan dari Wanda dan Frans yang sudah ada di sana sejak pagi tadi.

Frans dan Damian membantu Bagas membawa barang-barang milik Rasya yang memang lumayan banyak. Maklum lah, perempuan namanya juga.

Barang-barang tersebut langsung di simpan di kamar khusus Bagas dan Rasya.

Tempatnya tidak terlalu mewah, tapi cukup luas untuk mereka berdua. Apalagi aksen yang di pakai itu gaya modern-klasik.

"Udah sini, kita makan dulu, Sya. Nanti aja beresinnya. Yuk!" ajak Wanda saat dirinya sedang menata makanan di karpet bawah bersama Marinka.

Ya, mereka memutuskan untuk makan dengan lesehan. Karena menambah kesan kekeluargaan juga lebih sederhana.

Mereka semua pun segera duduk dengan membentuk lingkaran. Makan dengan sunyi dan penuh khidmat.

Gasya (End)Where stories live. Discover now