Bab 33

235 10 0
                                    

Hal yang paling indah itu, ketika aku sedang bersamamu.
Hari ini, esok, atau nanti.

(Sepenggal judul lagu)

________

Rasya, Bagas dan lain-nya kini sedang dalam perjalanan. Mereka berdua semobil. Sementara Doni, Farhan, Rere, dan Cahya di dalam mobil yang berbeda. Mereka ber-empat memakai mobil Rere, karena hanya dia yang memiliki mobil dengan surat-surat yang lengkap.

Lamanya perjalanan yang di tempuh ialah, sekitar 3 jam. Setelah sampai, mereka memutuskan untuk segera masuk ke hotel dan rehat di kamar yang sudah tersedia.

"Akhirnya sampe juga," ujar Rere sambil merebahkan setengah badan-nya ke kasur.

"Bukan-nya bersih-bersih dulu lo, malah rebahan." Rasya berucap seraya meletakkan tas ranselnya di lantai, dekat meja rias.

"Lo duluan aja sana ke kamar mandi, nanti abis itu gue. Tadi tuh di mobil gue gak bisa tidur, gara-gara Farhan, Doni, sama Cahya lawak mulu anjay."

"Ya udah iya, tapi setelah ini pas gue bangunin lo bangun, ya?"

"Hmm," gumam Rere sambil pejam, dengan posisi tidur miring, memeluk guling.

Rasya yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya menggelengkan kepala. Ia pun memutuskan masuk ke kamar mandi, untuk mencuci wajah serta mengganti pakaian.

***

Malam yang begitu dingin terasa sampai ke kulit Rasya, saat dirinya membuka jendela kamar. Melihat pemandangan sekitar yang sangat bagus. Banyak manusia di tepi pantai yang sedang bersenda gurau bahkan bernyanyi-nyanyi. Melihat itu Rasya tersenyum.

"Senyum-senyum sendiri lagi lo," ujar Rere saat baru kembali ke kamar. Karena tadi dirinya habis jalan-jalan sebentar bersama Farhan. Biasa lah, orang yang baru saja di mabuk kasmaran ya seperti itu. Tapi sayangnya belum official juga.

"Seneng aja, lihat mereka yang masih asik di tepi pantai."

"Kenapa lo gak jalan aja sebentar, sama Bagas? Lumayan kan, pantai malam itu bikin kalian tambah romantis."

"Bagas tidur, Doni tadi nge-chat ke gue. Lelah mungkin karena dia belum ada istirahat sama sekali."

"Ah pantesan."

Setelah itu tidak ada percakapan kembali antara mereka. Rasya yang masih asik melihat pemandangan, serta sesekali ia membidik hal yang menurutnya bagus di luar sana. Sedangkan Rere, asik bermain ponselnya di ranjang.

Pukul 01:00. Rasya terbangun dari tidurnya, di karenakan haus. Mengambil minum di atas nakas dan sampailah di kerongkongan-nya.

Melihat ponsel yang baru saja selesai di isi daya. Mencabut dan mulai memainkan-nya di ranjang, berdampingan dengan Rere yang sudah pulas sejak tadi.

Saat asik dengan melihat galeri, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Ia mengerutkan dahinya, lantaran nama Bagas tertera di sana.

Bagas is calling

Ya, semenjak mereka berbaikan, nama kontak Bagas yang tadinya bagong itu di ganti menjadi normal kembali, yaitu Bagas.

Rasya menggulir layar dengan logo warna hijau itu. Lalu, terdengarlah suara bariton yang dapat membuatnya berdebar hanya karena suaranya saja.

Gasya (End)Where stories live. Discover now