43. Kenangan

164 22 0
                                    

Satria menyuapkan nasi goreng itu ke mulutnya, rasa itu rasa nasi goreng yang selalu Aira buatkan.

Satria rindu dengan bekal-bekal yang selalu Aira bawa untuk dirinya. mulai dari roti berisi selai kacang dan coklat, nasi goreng spesial, dan cake berasa stoberi kesukaannya.

rindu Satria semakin tinggi, dengan hadirnya nasi goreng itu dan kotak berwarna polkadot pink.

entah apa isinya kotak tersebut, Satria berhenti menyuapkan nasi goreng tersebut dan mulai meraih kotak polkadot pink itu.

Satria membukanya dengan perlahan, dan menampakan album foto.

saat Satria buka, ada gambar dirinya dan Aira saat pertama kali mereka jadian. ya di rooftop Gedung tua, dan ada tulisan yang membuat hati Satria terasa sesak.

KISAH SATRIA & AIRA.

Satria membuka halaman pertama dan menampakkan foto tempat dimana Satria dan Aira pertama kali bertemu, Saat itu Aira terjatuh dan terluka.

Satria mengobati luka itu, setelah mengobati luka itu Satria berlalu pergi Tanpa sepatah kata pun. Satria tersenyum ketika mengingatnya.

Satria kembali melihat foto di sampingnya, foto dimana Aira berteriak menyebutkan namanya. ya tempat itu adalah kantin dimana Aira mengetahui nama dan siapa sebenarnya Satria.

Satria tekekh membaca tulisan Aira, yang menceritakan tentang cinta pada pandangan pertamanya.

"saat itu aku bener-bener terkejut ketika mengetahui hal yah diluar dugaan ku, kata Alleta saat itu bilang bahwa kamu adalah ketua geng motor yang bernama Antranos dan most wented sekolah. kenapa aku tidak mengetahui hal itu ya? apa aku tidak update tentang SMA Mandala?"

"entahlah yang jelas dari situ aku bertekad untuk bisa dapetin hati seorang cowok cool boy, dan kejam menurut ku karena.."

ya kira-kira seperti itu tulisan Aira, tulisan yang sangat rapih menurut Satria.

dan saat Satria membuka kembali halaman selanjutnya, Satria melihat kota berwarna biru yang Satria tahu itu berisikan nasi goreng.

"aku gatau mau bersyukur atau enggak, tapi yang jelas dari nasi goreng ini kamu mulai perhatian sama aku. kamu bela-belain ke rumah sakit ternyata aku udah pulang, dan ternyata kamu nyamperin aku ke rumah dan disitu pertemuan pertama kali antara kamu dan orang tua ku."

Satria tersenyum membaca tulisan itu, Satria teringat karena kesalahannya waktu itu telah menumpahkan kota biru berisikan nasi goreng. Satria mulai dekat dengan Aira.

Satria melihat kembali foto yang berada di samping foto nasi goreng tersebut, ada foto motornya.

"ini adalah kendaraan terfavorit ku, kamu mau teu kenapa?"

"Karena ketika aku di bonceng kamu pake motor ini, aku bisa peluk kamu sepanjang perjalanan dan aku menyukainya."

Aira pernah berucap seperti itu kepadanya, Satria tertawa saat itu ketika mendengar ucapan Aira.

Satria membuka halaman selanjutnya, menampakkan rooftop Gedung tua dimana Satria menyatakan perasaannya kepada Aira.

"tempat ini, tempat dimana pertama kalinya kamu tertawa di hadapan ku. dan tempat ini pula saksi kisah cinta kita, kamu ingat tentang senja yang  pernahku bilang?"

"Senja mengajarkan kita bahwa keindahan dan kebaikan tidak perlu disuarakan, biarkan orang yang menilai. terus jadi orang baik Satria pangeran yang selalu berada dalam hati dan diri aku."

tulisan terakhir Aira begitu membuat dada Satria begitu sesak, pangeran yang akan selalu berada dalam hati Aira sempai kapanpun?

"gue juga bakalan nempatin Lo di tempat yang sangat indah di hati gue."ujar Satria dengan tersenyum.

Satria kembali membuka halamanya, Satria menemukan foto gaun yang sempat Aira pakai saat kencan pertama mereka.

"gaun ini kamu ingat?"

"gaun yang buat kamu bilang cantik ke aku, sampai-sampai aku tersipu mendengarnya. dan gaun ini pula yang menjadi saksi kencan pertama kita."

Satria membuka kembali halaman selanjutnya, menemukan foto Satria dan Aira saat memakan es krim di rooftop Gedung tua.

"foto ini kamu ingat?"

"foto yang amat berkesan dalam hidup aku, foto ini menggambarkan dua insan yang sangat amat bahagia dan lagi-lagi ada saksi dari kebahagiaan kita. yaitu es krim yang telah kita habisi saat itu."

Satria terkekeh kecil, Aira benar banyak saksi-saksi dari perjalanan cinta mereka.

Satria melihat foto yang lagi-lagi menggambarkan kebahagiaan, mulai dari gaya tersenyum, tertawa, manyun dan terakhir Satria mencium pipi Aira.

Satria teringat bahwa Aira memaksa dirinya untuk ikut foto, dan di paksa tersenyum namun foto terakhir dimana Satria mencium pipi Aira itu adalah Foto yang sangat berkesan dan terlihat sekali jika Aira terkejut di situ.

"foto ini adalah foto yang paling berkesan, dari semua foto yang pernah kita abadikan."

Satria tersenyum, ada dua lembar terakhir dari album itu, Satria membuka halaman selanjutnya.

Foto Aira bersama Semua anggota Antranos dan ada bendera Antranos, foto itu di abadikan saat Aira ikut baksos yang sering di adakan oleh geng Antranos.

"Antranos, loyalitas tanpa batas."

"dari Antranos aku belajar bahwa gak semua geng motor itu jahat dan sering membuat onar, ternyata aku salah paham akan hal itu. Antranos adalah keluarga, kamu pernah bilang seperti itu Kepada ku.  Aku senang bisa berkenalan dengan kalian semua dan aku senang pernah menjadi bagian dari kalian. "

Satria tersenyum memang benar kata Aira, Satria pernah bilang jika Antranos itu bukan hanya geng motor yang terkenal keji di luaran sana tetapi Antranos itu keluarga yang siap kapan saja menerima setiap anggotanya yang sedang merasa sedih.

Satria melihat foto warnos dan pos, tempat dimana Antranos sering berkumpul dan bercanda gurau.

"tempat ini adalah tempat yang hangat dan sering di penuhi oleh canda tawa, aku senang bisa berkenalan dengan mba Yani dan mang Dadang yang baik banget sama aku."

"aku senang pernah ikut bercanda gurau bersama kalian di tempat ini, tempat yang tidak akan pernah ku lupakan."

lagi-lagi Satria tersenyum, Satria dan Antranos juga senang bisa bertemu orang baik seperti Aira.

Satria membuka halaman terakhir dari album itu yang menampakan dirinya dan Aira saat sebelum kejadian itu terjadi.

"foto ini mungkin bakalan jadi penutup kisah kita, foto dua insan yang memakai seragam SMA Mandala sekolah yang mempertemukan kita."

"aku senang bisa membuat kisah putih abu-abu seperti cerita-cerita fiksi remaja di novel-novel yang sering ku baca, aku juga senang bisa bertemu kamu dan mengenal cinta dunia yang membuat aku bahagia."

"maaf jika ini adalah foto terakhir kita, dan aku tidak jujur tentang penyakitku karena aku takut kamu menjauh, aku takut kamu ilfill kepada ku."

"maaf jika KISAH SATRIA & AIRA berkahir dengan seperti ini."

"aku sangat mencintaimu Satria."

halaman terakhir itu berhasil membuat air mata Satria turun membasahi pipinya, Satria mengelus foto terakhir itu.

"I LOVE YOU ALWAYS."

-kisah Satria & Aira-

spam Next part yu!!!

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

jangan lupa follow akun tiktok rainhujan_ yu!!!

spam komen suapaya semangat upnya !

kisah Satria & Aira [End]Where stories live. Discover now