3. Hujan

226 32 1
                                    

"bareng gue aja."ajakan itu sontak membuat Ara berloncat-locat seperti anak kecil.

"aneh,"batin satria.

"Berhenti atau gue cium,"ucapan Satria sontak membuat Aira terdiam, rasanya seperti terkena sengatan listrik. Aira tersadar dari lamunannya karena deruan motor Satria.

"ayo!"ucap Ara dengan senyum yang mengembang.

satria menjalankan motornya dengan air hujan yang terus mengguyur ibu kota jika terus menunggu satria dan Ara akan terjebak di halte sampe malam, itu tidak akan mungkin Satria lakukan.

Aira semakain kencang memeluk satria tanganya bergetar hebat yang dapat di rasakan oleh Satria , Satria melihat kaca spion motornya dan melihat wajah Ara yang semakin memucat.

"Lo baik-baik aja,"tanya Satria yang sedikit mengencangkan suaranya.

"gu-gue baik-baik aja kok."ucap Ara yang hanya di angguki oleh Satria, Satria semakin mengencangkan laju motornya supaya lebih cepat sampai di rumah Ara.

***

Aira dan Satria sudah sampai di rumah Aira namun tanpa di sangka Aira kedinginan dan pingsan saat sampai rumahnya membuat satria semakin khawatir karena takut di salahkan oleh orang tua gadis itu, satria menggendong Aira dengan ala bridal style lalu berjalan menuju pintu rumah Aira.

"assalamualaikum!"teriak Satria.

pintu rumah pun terbukan dan menampakkan seorang wanita cantik yang awet muda.

"ini kenapa silahkan masuk,"ucap paruh baya itu.

"maaf Tante tadi saya mengajak dia untuk pulang dan menerjang hujan deras karena jika dia tetap di halte mungkin akan sampai malam dan itu sangat bahaya di daerah halte selalu ada kejadian yang membuat para gadis teroma."ucap Satria menjelaskan.

"terimakasih ya nak ya sudah kamu ganti baju di sini saja. baju mu basah,"ucap wanita tersebut.

"tidak perlu Tante saya pulang saja Asslamualaikum,"ucap Satria dengan mencium tangan ibu gadis itu.

Satria berjalam munuju motornya dan melaju kencang menerjang hujan deras kembali, Satria telah sampai di rumahnya tanpa dugaan Satria papahnya sudah berada di depan rumahnya sambil melirik ke arahnya.

"gue harap semua tetap baik-baik saja,"batin Satria bermonolog.

satria memarkirkan motornya di garasi dan berjalan mendekati papahnya, tanpa mencium tangan ataupun bertegur sapa Satria tetep berjalan melewati ayahnya namun tiba-tiba saja tanganya di tahan oleh papahnya yang bernama Sergio alveno.

"semalam kamu dari mana sampai tidak pulang,"tanya Sergio.

"Anda tidak perlu tahu saya kemana."jawab Satria dengan nada yang dingin bukannya satria tidak sopan namun ayahnya ini telah menghancurkan segalanya yang membuat sang ibu depresi dan bunuh diri karena sang suami telah menghinati cintanya.

"yang sopan kamu,"ucap Sergio.

Satria terus saja berjalan menaiki anak tangga, sesampai di kamarnya Satria langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya.

setelah beberapa menit satria keluar dari balik kamar mandi dan merebahkan tubuhnya di atas kasur, Satria mengambil handphonenya yang berada di nakas dekat kasur, Satria mulai menjelajah media sosialnya.

****

di sebrang sana cewek cantik sedang kegirangan karena telah mendapatkan id Line Satria dari Aghatta, tanpa perlu pikir panjang Ara langsung menchat Satria namun tak kunjung ada balas dari Satria.

"apa Aghatta salah kasih id Line ya,"ucap Ara dengan banyak pertanyaan yang terus berputar di ingatannya.

Aira Keysha tyneta

h

allo SV line gue Ara
Hallo SV Line gue Aira Keysha tyneta
Hallo line ini ada penghuninya kan?
Satria
Satria Ryan Alveno

Ara terus saja spam Satria dengan chat yang seperti itu.

dengan sangat sabar Ara menunggu jawaban pesan dari satria setiap ada notip yang masuk Ara dengan cepat melihat ponselnya.

Ara sudah berguling kesana kemari di atas kasurnya, sekarang sudah hampir pukul sebelas malam tetapi Satria tidak kunjung membalasnya.

"apa gue terlalu berharap lebih sama Satria,"batin Ara bermonolog. raut wajah sedih begitu terlihat di wajah Ara.

tok..tok..

"masuk.."ucap Ara mempersilahkan kakaknya itu masuk.

"Lo belum tidur,"tanya Dirga kepada adiknya itu dengan wajah datarnya.

"gak bisa tidur bang,"jawab Ara.

"jangan bergadang nanti Lo telat sekolah. gue pinjem hp Lo, hp gue rusak."

"ta-"Ara tidak melanjutkan perkataannya karena abangnya itu telah menghilang dari pandangan Ara.

"mampus,"ucap Ara dengan memegangi dahinya.

di dalam kamar Dirga melihat handphone adiknya itu, sebenarnya Dirga berbohong jika handphone punya dirinya rusak.

Dirga hanya ingin mencari tahu kenapa adiknya itu selalu rajin ke sekolah sampai-sampai berangkat lebih pagi yaitu pukul enam pagi masih ada dua jam adiknya itu melangsungkan pelajaran di sekolahnya yang membuat Dirga curiga adalah Ara yang sekarang lebih suka mengurung diri di kamarnya.

Dirga telah mengskrol Line , WhatsApp,sampai isi dmnya pun ia chek namun hasilnya nihil. tiba-tiba saja notif line muncul di layar handphone adiknya itu.

Ting...

-kisah Satria & Aira-

#salam kleponijo

gimana part kali ini ??

tegang gak?tegang gak?....

jangan lupa follow akun ini dulu ya....

jangan lupa follow akun Instagram @wp.kleponijo  untuk mengetahui informasi Cerita yang klepon buat!

spam komen suapaya semangat upnya !

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.

kisah Satria & Aira [End]Where stories live. Discover now