5. Warnos

202 23 0
                                    

Pukul sepuluh pagi Ara masih setia mentap dan memberi hormat kepada bendera merah-putih, terik matahari menerpa kulit putih Ara. saat ini semua murid sedang beristirahat dan saat ini pula orang-orang menatapnya dengan pandangan kasihan.

pandangan Ara sedikit blur namun sekuat tenaga Ara tetap menjalankan hukumannya, kata-kata Satria terus berputar pada ingatannya membuat Ara semakin pusing. teman-temannya memanggil Ara untuk beristirahat sejenak namun Ara tetap diam dan meneruskan hukumannya.

semakin lama terik matahari semakin panas membuat Ara semakin pusing dan lemas tenggerokannya mengering butuh air minum tapi disini sama sekali tidak ada orang untuk meminta bantuannya. pandangan Ara blur dan menggelap Ara merasakan badannya terjatuh ke latai lapangan sekolah.

Satria yang sejak tadi memerhatikan Ara hanya terdiam ada rasa bersalah di benaknya, ketika Satria melihat tubuh Ara akan terjatuh ke lantai lapangan langsung berlari menghampiri Ara. dengan sigap Satria langsung memegang tubuh Ara jika Satria telat beberapa detik saja maka tubuh Ara akan terluka.

tanpa perlu lama Satria langsung menggendong Ara dengan ala bridal style menuju UKS. Satria membaringkan tubuh Ara ke berankar UKS.

"ini kenapa Satria?"tanya guru penjaga UKS hari ini.

"dia kan tadi di hukum pak Darto dan tidak boleh istirahat."jawab Satria dengan wajah datarnya.

"ya sudah kamu kembali ke kelas sebentar lagi bel masuk jangan bolos Satria."Satria berjalan pergi menuju warnos yang ada di belakang gedung sekolah ini. Satria menghiraukan ucapan Bu Santi Barusan dan terus berjalan sebenarnya sedari tadi teman-temannya menghubungi Satria namun Satria tidak mengangkat telponnya.

****

WARNOS.

warnos ini singkatan dari warung antranos mengapa disebut demikian karena warung ini sempat berjasa kepada geng Antranos jika saat itu Antranos tidak ada mungkin warung itu tidak akan bertahan sampai saat ini. waktu itu sebelum di ubah menjadi warnos adalah warban awalnya warung ini hanya warung biasa yang selalu di minta uang sewa bahkan sampai akan di gusur karena tidak membayar. karena ada Antranos yang membela warung Bu Yani yang membuat para preman itu takut dan Antranos berhasil menyelamatkan warung Bu Yani dan akhirnya Bu Yani mengubah namanya menjadi WARNOS, WARUNG ANTRANOS.

sampai saat ini warnos menjadi tempat berkumpulnya anggota Antranos, warnos selalu hangat dengan canda tawa mereka. Bu Yani tidak pernah merasa terganggu dengan kehebohan mereka bahkan Bu Yani pernah menyebut seneng banget karena kehadiran mereka warung nya tidak pernah sepi dan selalu ramai, bahkan terkadang murid-murid SMA Mandala selalu ke warnos hanya untuk tebar pesona kepada inti antranos.

Satria berjalan ke pos yang berada di dekat warnos, pos ini hanya pos biasa pada umumnya namun pos ini didirikan oleh kayu bukan tembok. biasanya inti Antranos atupun anggota Antranos selalu ada yang tidur di tempat ini.

"we bos dari mana aja Lo!"teriakan itu berasal dari Ezra yang sedang rebahan.

"abis nganter cewek aneh itu ke UKS,"perkataan Satria berhasil membuat mereka menatap tajam ke arah Satria.

"seriusan!"jerit mereka bersamaan.

"hmm"dehem satria.

"gue yakin bakalan luluh bos sama tuh cewek,"ucap Farel yang di angguki semuanya.

"berapa persen Lo semua yakin tentang tuh cewek,"

"setatus,"perkataan mereka berhasil membuat Satria terkejut.

"Lo kan cowok seharusnya Lo tadi bantuin dia dengan ngakuin ke salahan Lo juga apa lagi tadi Lo buat nangis karena perkataan Lo,"ucap Radhit dengan bijak.

kisah Satria & Aira [End]Where stories live. Discover now