16. permintaan

141 21 2
                                    

"gue mau nanya sesuatu sama kalian."ujar Satria membuat suasana menjadi tegang dan serius.

"kalian ngerasa ada yang aneh gak sama Aira?" pertanyaan Satria seketika membuat mereka semua tertawa kecuali Radhit yang sudah kembali ke mode warasnya.

"nih yah bos kita sebenernya dari awal udah curiga, kenapa Lo dari tadi diem terus."ucap Ezra.

"kan bener dugaan kita, seratus persen Ara penyembab nya!"ujar Ferel dengan sedikit berteriak, untung saja kelas XII bahasa 2 sedang tidak ada guru.

"iya sih bos, dari pas di parkiran gue ngerasa ada yang menjanggal dalam hubungan kita."ucap Ferro dengan alay.

"stop!"ucap Satria.

"kau mencuri hatiku!!"nyanyi Ezra, Ferro, dan Ferel.

"kenapa Lo gak samperin dia aja sih gak usah ribet dan galau gak jelas,dan satu hal."ucap Radhit dengan memandang ketiga sahabatnya lalu Satria.

"Lo udah mulai jatuh cinta sama Ara!"ucap Ke-empatnya dengan kompak.

"sinting,"

"kita yang sinting, apa Lo yang gengsi bambank."ucap Ezra kembali bermain tiktok dengan sound yang membuat para lelaki tersindir.

"VISIPDKT !"ucap Ezra dengan suara tinggi.

"MISI JADIAN!"

"VISI MISI, UDAH DEKET TAPI GAK JADIAN !"

"DON'T GOSTING-GOSTING BOSQUE!"ucap Ezra dengan berjoget-joget alay.

"sinting!"ucap Satria berlalu pergi.

"kemana Sat?"tanya Radhit.

"Warnos atau rooftop,"

"kita ikut,"ucap Ezra.

kelima inti Antranos berjalan di koridor dengan santai tanpa rasa takut akan di hukum, ke-limanya berjalan menaiki tangga arah rooftop.

*****

tanpa di sangka ada Alleta dan Aghatta yang sedang bermain handphone, sedangkan Aira sedang memejamkan matanya dan menikmati semilir angin yang membuat siapapun nyaman.

Satria berjalan mendekati Aira, dari samping Satria dapat melihat jika Aira sedang memikirkan sesuatu. mulai dari caranya menutup mata, dan menikmati semilir angin yang membuatnya tenang.

"ehkem,"dehem Satria membuat Aira melirik ke arah Satria lalu kembali menatap gedung-gedung yang menjulang tinggi.

"ada apa?"tanya Aira membuka suara setelah keheningan terjadi.

"gue mau nanya sesuatu sama Lo,"

"sorry gue harus ke ruang guru sekarang juga,"ucap Ara. saat hendak ingin melangkah mundur tangannya sudah terlebih dahulu di tahan oleh Satria.

sedangkan sahabat-sahabatnya yang melihat itu hanya terdiam dan menyaksikan ke-duanya yang saling diam dengan egonya masing-masing.

"sikap Lo kenapa berubah?"tanya Satria yang tidak ada respon sama sekali dari Aira.

"Aira Keysha tyneta,"panggil Satria.

huff

helaan nafas berat itu berasal dari Aira.

"Satria Ryan Alveno, mulai saat ini gue harap Lo sama gue gak saling kenal kaya dulu. lupain semua kejadian yang pernah kita lakuin, gue mau Lo jauhin gue Satria."ucap Ara yang hendak berlalu pergi namun lagi-lagi dan lagi di Tahan oleh omongan Satria.

"kalo Lo minta gue buat ngejauhin Lo dan lupain apa yang telah terjadi selama ini, buat apa Lo bilang cinta sama gue dan buat apa Lo perjuangin cinta Lo."ucap Satria membuat air mata Aira menetes.  Aira membalikan badannya dan menatap Satria.

"ini yang terbaik." ucap Ara berlalu pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya.

"apa yang terbaik Ra?!"teriak Satria.

Aira berlari dengan Aira mata yang tak berhenti untuk menetes.

Menyakitkan memang, ketika kita dipaksa untuk melupakan seseorang yang tidak pernah kita miliki.

****

Aira, Alleta ,dan Aghatta saat ini sedang berada di ruang guru SMA Mandala.

"maaf Bu kita telat tadi ada urusan sebentar,"ucap Ara dengan sopan.

"iya tidak apa-apa,"

"ada apa ya Bu, panggil kita?"tanya Agattha Kepada Bu Yeni.

"saya ingin Aira menjadi ketua pensi tahun ini, Aghatta sebagai wakil dan Aletta sebagai bendahara  dan sekertarisnya adalah Zia. nanti tolong sampaikan kepada Zia jika sudah beristirahat"

"baik Bu,"ucap ketiganya kompak.

sejak dari rooftop Aira hanya diam tanpa minat untuk berbicara sepatah katapun kepada Aghatta dan Alleta. saat ini bel istirahat sudah berbunyi membuat semua murid telah keluar kelas, namun tidak dengan Aira.

"Ra ayo ke kantin,"ajak Zia kepada Aira.

Zia duduk di samping Aira, dari Ke-empatnya memang Zia lah yang selalu berpikir dewasa dan selalu menenangkan mereka dengan kata-kata bijaknya.

"Ara?"panggil Zia dengan lembut. Aira menatap ke arah Zia yang sedang tersenyum, senyum yang membuat siapa saja nyaman dan tenang benar kata orang-orang Ezra tidak salah mencari pacar seperti Zia yang memiliki sikap dan pikiran yang  dewasa.

"ada apa dengan Ara mana Ara yang kita kenal?"tanya Zia.

"Aira Keysha tyneta, si cewek humoris dan cerewet ini kenapa berbeda. apakah ada masalah?"tanya Zia kembali yang di jawab gelengan oleh Ara.

"kamu udah kelas dua belas SMA sebentar lagi kamu mau kuliah, kamu sudah dewasa Ra. kamu memang bisa meyelesaikan masalahmu sendiri tapi ingat kamu di dunia ini tidak sendirian ada aku, Alleta , dan Aghatta sahabat-sahabt kamu yang akan selalu ada buat kamu. kamu boleh cerita sama kita,"ucap Zia yang dia angguki oleh Alleta dan Agattha.

“Tiba-tiba aku merasa tidak nyaman berada di mana pun. Entah itu di sekolah atau di rumah. Dan aku pun merasa orang-orang di sekitarku menjadi orang asing. Bahkan, aku merasa asing dengan diriku sendiri.” ucap Aira.

"apa karena kamu terpaksa menjauhi Satria?"tanya Zia.

"kenapa kamu tahu?"tanya Aira.

"kita ber-empat sudah kenal kamu lama Ra, kita tahu mana muka baik-baik kamu mana muka tidak baik-baik saja."

huff

"iya aku terpaksa melakukanya,"

"Do something today that your future self will thank you for." ucap Zia membuat Aira terdiam.

"aku harus bagaimana, aku tidak yakin dengan pilihan ku."

"lakukan apa kata hati mu, jangan yang membuatmu sedih seperti ini aku tahu hati mu sebenarnya sangat mencintai Satria."

"apa aku lupakan permintaan dia?"


-kisah Satria & Aira-



#salam author

kira-kira siapa ya yang udah suruh Aira buat jauhin Satria??

kepo gak?kepo gak?? kepolah masa enggak!!

makanya spam Next part yu!!!

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

jangan lupa follow akun tiktok Cici ya!!

spam komen suapaya semangat upnya !

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.

kisah Satria & Aira [End]Where stories live. Discover now