8. Nasi goreng

165 28 0
                                    

hari ini Aira, Alleta, dan Aghatta sudah siap dengan seragam yang rapi, semalam mereka tidak bergadang seperti biasanya karena esoknya harus masuk sekolah.

"perasaan Lo tadi kebo banget ya,"ucap Ara.

"iya lah dia semalem telponan Mulu sama si Radhit,"jawab Alleta , sedangkan Aghatta hanya cengengesan.

mereka ber-tiga menuruni anak tangga rumah Aira lalu berjalan menuju meja makan, setelah sarapan mereka berpamitan kepada Abang dan bunda Ara.

hampir saja telat karena kejebak macet membuat wajah mereka pucat, dan terburu-buru menuju kelasnya untuk menyimpan tas mereka setalah itu mereka berlari menghampiri murid-murid yang sudah berbaris dengan rapi.

"Untung gak telat gue udah jantungan gini,"ucap Ara.

"iya bener Ra harusnya tadi kita pinjem motor Abang Lo,"ucap aghatta menyetujui.

"bener gila gue udah kaya pembalap beneran tadi di jalanan untung tadi gak nabrak,"ucap Alleta, mereka tertawa bersama mengingat itu. upacara berlangsung membuat semua murid terdiam.

setelah upacara selesai Aira dkk memasuki kelas XII IPA 2 dan melangsungkan pelajaran yang membuat mereka frustasi karena ulangan matematika mendadak, kecuali dengan Aira.

Aira sudah sangat biasa menghadapi seperti ini Aira memang suka dengan  pelajaran matematika namun tidak seperti pelajaran-pejalaran yang lain benar pikir orang lain jika matematika itu sulit dan rumit namun jika suka semua itu berbeda.

"Bu boleh open books gak ini pusing!"teriak Aghatta yang di setujui oleh satu kelas.

"Aghatta kamu pilih keluar atau tidak open books,"ucap Bu Yeni dengan geram.

"iya Bu maaf,"ucap Aghatta dengan nada lesu, banyak Murid-murid yang sedang memilih jawaban secara asal dengan cara mengintung kancing contohnya Aghatta yang duduk di depan bangku Ara.

"cap..cip..cupp..kembang kuncup pilih mana yang itu benar!"ucap Aghatta yang berhenti di huruf D lalau mencakranya membuat Ara dan Aletta saling pandang kalau geleng-geleng, sama halnya dengan murid yang di samping Aghatta Namaun bedanya dia mengucapkan 'bissmilah hirohmanirohim' rasanya di kelas ini seperti orang-orang yang sudah hampir frustasi oleh mata pelajaran matematika.

bel istirahat berbunyi membuat semua murid kelas XII IPA 2 bernafas lega dan mendadak rasa kantuk dan tengganya hilang.

"Ra Lo bawa kotak nasi?"tanya Alleta ketika melihat Aira mengeluarkan sekota nasi berwarna biru.

"iya,"jawab Ara.

"tapi kan Lo tadi udah sarapan dan Lo juga bawa uang,"

"bukan buat gue,"

"terus buat siap Ra,"

"ada deh,"

"jangan bilang-"ucapan Alleta terpotong ketiak Aira sudah berlalu pergi meninggalkan mereka.

dengan langkah cepat Aghatta dan Alleta langsung menyusul Ara.

****

saat sudah sampai di Warnos karena suara tahu jika lelaki itu sedang berada di Warnos, jarang sekali murid-murid yang tidak tahu tempat Antranos sering berkumpul dan berbolos ini.

Aira dkk berjalan menuju belakang sekolah dan langsung menghampiri inti Antranos.

"hallo!"sapa Ara membuat mereka mentapa Ara dengan bingung.

"hai Ra tumben Lo kesini,"sapa Farel.

"iya mau ketemu ketua Lo boleh gak,"ucap Ara dengan memandang wajah Satria.

"mau ngapain?"tanya satria dengan nada yang dingin.

"mau kasih ini buat Lo. gue masak sendiri kok benerran tanya mereka,"ucap Ara dengan menyodorkan sekotak nasi lalu menatap ke arah teman-temannya sekilas dan kembali fokus kepada Satria.

"gak perlu."

"tapi coba sedikit aja kalo gak enak gak usah di makan,"

"gue bilang enggak ya enggak!"ucap satria dengan nada tinggi membuat Ara memejamkan matanya, baru pertama kali ara merasakan di bentak oleh seseorang sebelumnya di keluarganya atau sahabat-sahabatnya tidak pernah ada yang membentak Ara dengan kata-kata kasarnya.

"tapi sekali aja sat plis.."

"Ra udah gak usah mohon mohon kaya gak ada ORANG LAIN AJA."ucap Alleta dengan menekan kata orang lain.

"gapapa Letta, Letta diem aja ya."jawab Ara membuat Alleta terdiam.

"gue gak suka nasi goreng puas."ucap Satria dengan membanting kotak yang berisikan nasi goreng itu membuat isinya keluar berserakan di aspal.

Ara hanya memandang nasi goreng itu dengan terdiam lalu tanpa terasa air matanya menetes, Ara berlalu pergi meninggalkan tempat itu.

"gila ya Lo, kalo gak mau bilang dengan cara baik-baik gak usah kaya gini!"ucap Alleta berlalu pergi.

"sat Lo tau? secinta apa Ara sama Lo dia bela-belain bangun jam lima subuh cuman buat nasi goreng yang udah Lo sia-siakan dan Lo lempar Bahakan Ara lera tangannya terluka, gue gatau mau ngomong apa lagi cuman satu hal Sat. suatu  saat Lo bakalan menyesal telah melakukan hal ini terhadap Ara sahabat gue."ucap aghatta berlalu pergi.

teman-teman Satria memandang kepergian ke-tiga gadis itu lalau menatap nasi gorengnya sekilas dan kembali menatap Satria.

"sekiranya Lo bisa menghargai usaha orang lain,"ucap Ezra dengan menepuk pundak Satria setelah itu berlalu pergi memasuki warnos.

"cewek itu di sayangi bukan di Kasari,"ucap Farel berlalu pergi meninggalkan mereka ber-tiga.

"gue saranin Lo minta maaf sebelum Lo terlambat,"ucap Farel yang ikut pergi dengan mereka.

"Lo gak pergi belain tuh cewek,"ucap Satria Kepada Radiht.

"gue disini bukan bela Lo atau Ara, gue udah kenal Lo lama gue tau Lo punya kenangan buruk tentang nasi goreng tapi seenggaknya Lo bisa lebih menghargai seseorang mau Lo gak suka tapi setidaknya terima dulu kedepannya terserah Lo. bener  kata farel dan Ezra kalo Lo sanggup dan Lo merasa bersalah Lo minta maaf sama dia,"ucap Radhit dengan melakukan aktifitasnya kembali memakan mie instan. Satria terdiam mendengarkan nasihat sahabatnya itu.

"apa gue keterlaluan ya?"batin Satria bermonolog.

****

#salamauthor

kalo kalian di posisi Ara!

apa yang bakalan kalian lakuin?

tetap berjuang atau berhenti berjuang??

Kesel gak sih sama Satria?

Kalo aku sih kesel!

Tapi ada apa ya dengan nasi goreng sampe di lempar sama Satria?

Mau tau?

Spam Next yu!!!

jangan lupa follow akun ini dulu ya....

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

spam komen suapaya semangat upnya !

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.

kisah Satria & Aira [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang