12. Khawatir

178 24 0
                                    

Aghatta sudah memberi kabar kepada keluarga Aira, bahwa Aira di larikan ke rumah sakit. saat ini ruang tunggu adalah ruang yang sangat menegangkan bagi Alleta dan Aghatta sedari tadi bunga tidak berhenti berjalan bolak-balik seperti setrikaan.

Aghatta dan Alleta saling pandang lalu mengagukan kepalanya.

"Tante Alleta sama Agattha ke sekolah lagi ya mau ngambil tas."izin Alleta kepada bunga.

"iya gapapa nak, makasih ya."balas Bunga.

"nanti kita kesini lagi kok tan, Tante harus yakin kalo Ara baik-baik aja."ucap Aghatta mengelus pundak Bunga memberikan energi positif.

"iya makasih ya, hati-hati di jalan kalian."ucap bunga yang di balas anggukan oleh mereka. setelah berpamitan Aghatta dan Alleta berjalan menuju parkiran rumah sakit lalu pergi kembali ke SMA MANDALA.

*****

saat sampai di SMA MANDALA Aghatta dan Alleta langsung berjalan menuju kelas XII IPA 2 untuk mengambil tas Aira dan dirinya, belum sempat berjalan keluar Aghatta sudah di telpon oleh Radhit.

"hallo ada apa dhit?"tanya Aghatta.

"aku di sekolah,"

"iya, aku sama Letta ke warnos sekarang bay."

setelah mematikan telfonnya Aghatta dan Alleta segera ke warnos. saat di warnos Aghatta dan Alleta langsung di berikan air menral secara tiba-tiba.

"Lo mau bunuh gue,"tanya Alleta kepada Radhit.

"minum dulu gue tau kalian haus karena abis Anter Aira,"ucap Radhit. tanpa perlu lama mereka ber-dua langsung meminum air menral itu sampai habis, sedangkan inti Antranos hanya melihat mereka dengan geleng-geleng kepala serempak.

"udah?"tanya Satria.

"hmm, to the poin aja Lo suruh gue sama Aghatta kesini buat apa?"tanya Alleta kepada Satria.

"gue mau nanyain kenapa Aira bisa mimisan tadi di lapangan?"pertanyaan yang keluar dari Satria membuat Aghatta dan Alleta saling tatap dengan wajah yang pucat.

"dia cuma kepanasan dan kecapean,"ucap Aghatta yang di angguki oleh Alleta.

"terus sekarang dia dimana?"Tanya Radhit.

"rumah,"jawab alleta.

"kondisinya gimana?"tanya Ezra.

"baik-baik saja,"ucap Aghatta. Satria menegakkan badannya yang hendak berlalu pergi namun aghatta mencegahnya.

"Lo mau kemana?"tanya Aghatta.

"rumah Ara,"

"gak perlu,"

"kenapa?"

"dia butuh istirahat kata bunda,"

"Bunda?"

"Tante Bunga."

Satria terdiam cukup lama, entah rasa apa ketika melihat Aira saat di lapangan tadi rasanya Satria ingin sekali menolong dan bertanya tentang keadaannya.

namun semua itu nihil, sahabat-sahabat Aira suda berlalu pergi menyelamatkan Aira.

"semoga Lo baik-baik aja Ra, gue khawatir sama Lo."batin Satria bermonolog.

Aghatta, Radiht, dan Alleta sudah berpamitan pulang. Satria pun ikut pergi menuju salah satu tempat yang bisa membuat pikirannya tenang.

****

Satria telah berada di taman yang sedikit jauh dari lalu lalang kendaraan, udara yang sedikit sejuk dan damai membuat pikiran Satria sedikit rileks.

"entah perasaan apa, tapi ketika gue berada di sisi Lo ada rasa nyaman yang gue rasakan Aira Keysha tyneta!!"teriak Satria meluapkan rasa yang berbeda dalam dirinya beberapa hari ini setelah mengenal gadis itu.

Satria mengechek ponselnya, tidak ada notif dari gadis itu biasanya ketika Satria membuka hendphone pasti ada chat Aira namun tidak pernah ia balas.

setelah pikirannya sedikit tenang Satria langsung melajuka motornya menuju rumah Aira. saat sampai di rumah Aira, Satria melihat Aira baru saja sampai rumahnya entah dari mana pikir Satria.

"hallo Om, Tante."sapa Satria membuat Aira terkejut kenapa Satria cowok yang di sukainya ada disini?

"hai, siapa ya."tanya Arga.

"saya satria mau menjenguk Aira om,"Jawab Satria.

"maaf nak Satria tidak bisa, kata dokter Aira harus beristirahat sejenak dan tidak bertemu beberapa orang terlebih dahulu."ucap bunga.

"ya sudah tidak apa-apa Tante, saya pamit."ucap Satria dengan mencium tangan bunga dan Arga, sebelum itu Satria sempat tersenyum tipis Kepada Aira membuat Aira berbunga-bunga.

"senyumnya tipis sih tapi damagenya luar biasa epribadih,"batin Aira bermonolog.

"bisa langsung sembuh nih gue kalo kaya gini apa tiap hari aja sakit ya biar di khawatirin satria?"batin Aira.

Ngapain Lo kesini?" pertanyaan itu keluar dari mulut Alleta membuat semua  orang menatap ke arah Alleta dan Agattha.

"Satria jengukin gue,"jawab Ara.

"cepet sembuh Ra, gue balik."ujar Satria berjalan menaiki motor ninjanya dan berlalu pergi entah kemana.

Aira, Bunga ,Arga ,Alleta ,dan Aghatta berjalan memasuki rumah Aira, Aira berpamitan Kepada ke-dua orang tuanya dan berjalan menuju kamarnya bersama sahabat-sahabatnya.

"Ra!"teriak Aghatta, sedangkan Alleta hanya menghela nafas berat sebentar lagi bakalan ada kehebohan dadakan.

"sumpah Ra ,demi Alex Lo beruntung bangett!"heboh Aghatta membuat ke-dua sahabatnya menutup telinga.

"stop Ta, kepala gue pusing dengerin Lo teriak-teriak,"ucap Aira.

"heheh ,maaf Ra."

"oh iya Ra Lo kok bisa pulang kan biasanya Lo di rawat dulu,"tanya Alleta.

"gue yang minta sama Bunda dan Ayah, awalanya sih gak di izinin cuma gue ngotot hehehe."ujar Ara dengan senyum yang mengembang.

"hebat!"tiba-tiba Dirga dari ambang pintu membuka suaranya.

"eh bang Dirga,"ucap ke-tiganya kompak.

"eh bang Dirga,"Dirga mengulang perkataan ke-tiga cewek yang selalu heboh dan rempong itu pikir Dirga.

"udah Aira lagi kumat, jadi kalian istirahat besok sekolah."titah Dirga dengan nada dingin.

"siap bang,"balas ke-tiganya.

"gue di sini pantau kalian semua kalo gak tidur gue bakalan pastiin kalian gue kunciin di kamar ini dalam keadaan gelap,"ancam Dirga seperti kepada anak kecil yang di takut-takuti oleh ayahnya. tanpa perlu lama mereka langsung tertidur.

-kisah Satria & Aira-

#salamauthohr

panik gak? panik gak?

jangan lupa follow akun ini dulu ya....

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

spam komen suapaya semangat upnya !

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.

kisah Satria & Aira [End]Where stories live. Discover now