23. Luka

138 18 0
                                    

"Sat!"teriak sahabat-sahabatnya menghampiri Satria.

"gue baik-baik aja santai,"ucap Satria yang di bantu berdiri oleh Farel dan Ezra, mereka duduk di pos yang berada dekat dengan Warnos.

"kamu gapapa!"teriakan dari Aghatta membuat mereka menatap ke arah empat wanita yang sedang mematung tidak jauh dari mereka.

"aku gapapa kok,"jawab Radhit.

"mba, ada kotak P3K?"tanya Aghatta kepada Mba Yani.

"ada neng bentar saya ambil dulu,"ucap Mba Yani berlalu pergi.

Aira berjalan mendekati Satria yang juga menatapnya, Aira duduk sedikit jauh dari Satria.

"Lo gapapa?"tanya Aira kepada Satria.

"menurut Lo,"jawab Satria.

"dasar cowok dingin."batin Aira bermonolog.

mba Yani datang dengan membawa 4 kotak P3K.

"cuman ada segini neng,"ucap Mba Yani.

"gapapa bi makasih,"jawab Ara dengan tersenyum hangat.

"gue ambil satu gapapa kan?"tanya Ara Kepada teman-temannya.

"gapapa kali, santai Ra."ujar Ezra.

Aira sedikit mendekat ke arah Satria, Satria hanya terdiam melihat cara Aira mengobatinya dengan sangat teliti dan lemah lembut.

"Lo kenapa jauhin gue Ra?"tanya Satria.

"ada alasan yang gak perlu gue kasih tau,"jawab Ara.

"Gladis?"tanya Satria lagi dan lagi, membuat Aira sedikit menekankan kapas yang dibasahi alkohol terhadap luka Satria.

"argh!"adu Satria.

"gue harap Lo gak banyak omong kalo mau di obatin sama gue,"

"gue gak minta Lo buat obatin luka gue,"

"oke."balas Ara dengan menghentikan aktifitas membersihkan luka yang ada di tangan dan wajah Satrai namun tangannya di cegah oleh Satria.

"gue lebih suka Aira Keysha tyneta yang dulu bukan yang sekarang."ucap Satria.

"gue gak bisa Satria!"

"kenapa gak bisa?"

"Lo gak bakalan ngerti,"

"karena di ancam Gladis?gue tau semuanya Ra,"ujar Satria membuat Aira terdiam cukup lama sebelum akhirnya Satria memanggil Ferro.

"Fer!"teriak Satria.

"ada apa bos?"tanya Ferro.

"rekaman itu,"ucap Satria yang di angguki oleh Ferro.

Ferro menunjukan sebuah rekaman Vidio ketika Gladis mengancamnya saat itu di koridor XI, Aira menatap Satria.

"Lo dapat itu dari mana?"tanya Aira.

"biar Ferro yang jelasin,"ujar Satria berlalu pergi meninggalkan mereka.

****

setelah Ferro menjelaskan bagaimana cara mendapatkan bukti tentang ancaman yang membuat Aira menderita selama ini.

"makasih Fer,"ucap Ara dengan senyum manisnya.

"duh senyumnya istri bos kita manis ey!!"teriak Ferro.

"lah kok istri pacaran aja belum,"ucap Aira dengan terkekeh kecil.

"kode nih bos!"teriak Ferro kembali membuat Satria sedikit  tersenyum.

"tiktokan kuy!"teriak Ezra.

"anjir baru aja kita tawuran masa tiktokan,"jawab Farel.

"gas Ki!"ujar Ferro, mereka ber-tiga berkumpul dengan layar handphone yang menyala menampilkan wajah mereka.

"ini nih sound enak pisan mah,"ujar Ezra dengan mendengarkan sound dari salah satu aplikasi terkenal.

"kuy lah,"ajak Ferro.

eyow..

angkasa..

aku nya ada rasa, kamu nya biasa aja..

kira-kira seperti itu sound yang membuat mereka berjoget tidak jelas, sedangkan para cewek hanya bergeleng-geleng kepala melihat tingkah mereka.

"pacar Lo Zi,"ucap Radhit.

"biasalah alay nya kambuh,"balas Zia membuat mereka tertawa.

mereka kembali berjoget dengan sound.

Visi-foya..

Misi-foya..

visi misi udah Deket tapi gak jadian...

don't gosting..gosting..bosku..

mereka berhenti berjoget karena Zia yang menarik tangan Ezra untuk berhenti berjoget alay.

"ada apa sih sayang?"tanya Ezra dengan mengelus puncak kepala Zia.

"sayang, sayang nih mamah udah telfon aku."ucap Zia.

"yaudah ayo, aku ambil jaket dulu."ucap Ezra memasuki warnos.

"gue pulang duluan ya, nyokap gue udah terlfon."ucap Zia.

"hati-hati Zra, Zi thanks udah bantu."ucap Satria.

"gue kan pacar inti Antranos yakali gak bantu."ucap Zia dengan terkekeh.

"iya deh Bu ketua paskibra SMA Mandala."ucap Farel.

"jangan lupa besok upacara, gue tandaiin siapa aja yang gak ikut upacara."

"duh ngeri gue,"ucap Ferro.

"gue kasih tau Nadia Fer tentang Lo!"teriak Ezra yang di angguki Zia. Nadia adalah teman paskibra Zia yang menyukai Ferro.

"gue gak mau cari ribut sama anak Black wolf kalo nyakitin hatinya,"ujar Ferro.

"ya, jangan di sakitin lah bego!"teriak Farel.

"buaya teriak buaya anjir,"ucap Ferro.

"cabut dulu bos!"ucap Ezra melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata bersama Zia.

Satria mendekati Aira yang sedang duduk di pos, Satria memakai jaket Antranos.

lalu bersalaman dengan Radhit dan yang lainya.

"gue Anter Lo pulang, udah mau malem."ucap Satria Kepada Aira.

"gak usah gue bisa sendiri naik taxi,"

"gak nerima penolakan di kamus hidup gue."ucap Satria.

"gue cabut dulu!!"teriak Satria.

"balik lagi gak bos?!"tanya Ferro.

"gue gak janji,"ucap Satria melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata bersama Aira.

-kisah Satria & Aira-

#salam author

spam Next part yu!!!

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

jangan lupa follow akun tiktok Cici ya!!

spam komen suapaya semangat upnya !

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.

kisah Satria & Aira [End]Where stories live. Discover now