21. Black wolf

129 16 0
                                    

saat ini Abimanyu dirgantara sedang mempersiapkan pasukanya untuk menyerang bes camp Antranos, Antranos sudah mengibarkan bendera peperangan karena sudah mengeroyok salah satu anggotanya.

Black wolf akan berjanji untuk saling mendukung, jika siapun yang mencari masalah dengan Black wolf maka dia akan menanggungnya samapai liang lahan.

mengerikan bukan?
namun itu sangat lah biasa untuk di kalangan seperti mereka, saat ini Black wolf sedang menunggu beberapa anggota dari sekolah lain.

"gimana udah siap?"tanya Dirga Kepada Beni salah satu kepercayaannya dari SMA cendrawasih.

"masih ada dua puluh orang lagi bang yang belum datang,"

"dalam waktu satu menit jika mereka tidak datang pastikan mereka di keluarkan,"

"baik bang,"

"pergi."ucap Dirga dengan tegas kepada Beni, Beni berlalu pergi meninggalkan Dirga yang sedang mengepulkan asap rokok di balkon bas camp.

"woy!" panggilan itu berasal dari pintu masuk bes camp yang hanya ada satu lampu di tengah-tengah ruangan.

"tumben?"tanya Ali, dia Ali teman terdekat Dirga. Ali selalu tau bagaimana watak Dirga dan hanya Ali yang dekat dengan keluarga Dirga.

"gue mau Black wolf balas dendam dengan Antranos karena kejadian seminggu yang lalu."

"karena cewek?"

"bukan karena cewek, tapi harga diri Black wolf paham!"

"Lo lagi ada masalah sama pacar Lo?"pertanyaan Ali membuat Dirga mematung, temannya ini selalu tau bagaimana kondisi hatinya.

"hubungan gue baik-baik aja,"

"gue sama Lo udah lama temenan dari kita kelas satu SMA,"ucap Ali dengan menepuk pundak Dirga.

"semuanya udah kumplit bang,"ucap Beni membuat Dirga melangkah memasuki ruangan yang gelap ini hanya ada cahaya dari jendela-jendela.

"oke kita bakalan balas dendam ke Antranos karena udah bikin temen kita masuk rumah sakit."

"dia gitu karena cewek dalam perjanjian Antranos siapapun saja yang mencari ribut karena masalah cewek kita Black wolf gak bakalan ikut campur mau separah apapun itu, Lo inget kan janji Lo sama bang Ais,"ucap Ali.

"gue gak bisa diem aja Li!"

"terserah Lo pokoknya gue gak bakalan ngehancurin kepercayaan bang Ais ke kita, bebas Lo mau bilang pengecut pun."ucap Ali berlalu pergi meninggalkan tempat itu.

huff..

helaan nafas berat itu berasal dari Dirga, jujur Dirga tidak tahu harus bersikap seperti apa untuk menyelesaikan masalah kali ini.

"cabut!"ucap Dirga memberikan perintah.

****

Sebelum menuju Warnos Dirga mengentikan seluruh pasukannya tidak jauh dari kawasan Warnos.

"kalian udah siap?"tanya Dirga sedikit kencang.

"siap!"balas mereka.

sekali lagi Dirga  meyakinkan dirinya bahwa semua keputusan yang telah di ambilnya tidak mengakibatkan apapun untuk masa depannya ataupun masa depan anggotanya.

"dia gitu karena cewek dalam perjanjian Antranos siapa saja yang mencari ribut karena masalah cewek kita Black wolf gak bakalan ikut campur mau separah apapun itu, Lo inget kan janji Lo sama bang Ais,"

perkataan Ali terus berputar di ingatannya, seolah-olah Tuhan menyuruhnya mundur, dan kembali ke bas camp.

"ada apa bang?"pertanyaan Beni membuat lamunan Dirga buyar.

"gue gapapa,"

"kita jadi nyerangkan bang,"

"jadi, Lo persiapan aja semuanya dulu disini kita tunggu moment yang pas sepertinya inti Antranos tidak ada."ucap Dirga.

"baik bang,"ucap Beni kembali ke barisan orang-orang di belakang Dirga.

dari kejauhan Dirga bisa melihat Inti Antranos yang baru saja datang ke Warnos, Dirga menajamkan matanya lalu menyeringai tajam.

"siap semua?"tanya Dirga dengan lantang.

"siap!"

"Black wolf!!"

"aaa!!"

-kisah Satria & Aira-

#salam author

spam Next part yu!!!

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

jangan lupa follow akun tiktok Cici ya!!

spam komen suapaya semangat upnya !

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.

kisah Satria & Aira [End]Where stories live. Discover now