38. Leukimia

256 18 0
                                    

"sebenarnya,"ucap Arga menggantung ucapannya semakin membuat Satria penasaran.

"Aira mempunyai penyakit leukimia dari kelas satu SD,"ucap Arga membuat Satria lemas, seperti di sengat listrik secara tiba-tiba.

"Leukemia adalah salah satu jenis kanker darah yang umum terjadi. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius pada tubuh, seperti anemia, perdarahan, infeksi, atau bahkan hingga kematian. "ujar Arga menjelaskan membuat Satria teringat dengan kata-kata Aira sebelum pingsan.

"jadi kita bukannya gak takut buat kehilangan Aira, tapi Ara selalu bilang buat gak usah khawatir kan dia  selalu tersenyum mau tanpa dia ataupun ada dia. Aira selalu berpesan kepada siapapun orang terdekatnya bahwa Aira akan selalu ada di hati kita dan jika kita tersenyum maka Aira pun tersenyum."ucap Arga mengingat pesan anak gadisnya yang sedang terbaring lemah di atas brankar.

"apa Aira bisa sembuh om?"tanya Satria berharap jawabannya sama dengan apa yang dipikirkannya yaitu Aira baik-baik saja.

"Persentasi kesembuhan pasien leukemia usia remaja di bawah persentasi kesembuhan pasien di usia anak-anak.

Penyakit leukemia, penyakit akut atau menahun karena adanya satu tipe leukosit tidak matang yang berkembang biak secara ganas di dalam sumsum tulang atau kelenjar limfa, yang kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya atau dikenal juga sebagai kanker darah bisa dialami beragam usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Sebuah penelitian yang diketuai oleh dr Eric Larsen, direktur medis Maine Children's Cancer Program memperlihatkan, efek penyakit leukemia akan menghantam remaja lebih parah ketimbang usia lainnya, bahkan bila dibanding dengan leukemia yang dialami anak kecil sekali pun.

"Hal ini menunjukkan, hasil akhir inferior untuk pasien remaja dan dewasa muda adalah akibat resistensi terhadap penyakit, mengakibatkan pada kemungkinan terjadinya penyakit berulang dan tinggi kemungkinan toksitas dari perawatan," kata Larsen, seperti tertera dalam American Society of Clinical Oncology.

Dalam penelitiannya, para peneliti melihat 4 jenis pengobatan berbeda dalam percobaan kanker klinis. Dari sekitar 2.600 pasien yang terlibat dalam penelitian, 20 persen di antaranya adalah remaja dan dewasa muda, lebih dari 500 pasien merupakan yang berusia antara 16-30 tahun.

Para peneliti menemukan, pasien remaja dan dewasa muda punya kecenderungan kembali mengalami masalah kesehatan seputar leukemia adalah mereka yang berada di usia remaja dan dewasa muda. Angka mereka untuk bertahan pun di bawah pasien yang berusia antara 1-15 tahun.

Lima tahun setelah perawatan kanker didapati, tingkat kesembuhan dan tak terdeteksinya kembali penyakit kanker darah ini pada remaja dan dewasa muda hanya 68 persen. Sementara pasien muda memiliki tingkat kesembuhan sekitar 80,9 persen.

Secara keseluruhan, kesempatan bertahan pasien dewasa adalah 79,8 persen dibanding 88,4 persen pasien muda. Menurut para peneliti, statistik kemampuan bertahan ini cukup signifikan.

Studi menemukan, 21,3 persen remaja dan dewasa muda cenderung mengalami masalah kesehatan kanker darah ini kembali. Sementara kecenderungan ini pada anak-anak hanya 13,4 persen.

dokter Fani pernah mengucapkan itu kepada kami."jawab Arga menjelaskan kata-kata dokter Fani pada saat umur Aira delapan tahun.

"jadi om,"ucap Satria.

"iya kemungkinan besar Aira gak bakalan selamat,"ucap Arga mengusap punggung Satria memberikan energi positif.

Arga jadi teringat ketika Aira masih gejala-gejala awal, pada saat itu Aira demam tinggi sampai kejang-kejang membuat Bunga dan Arga panik.

selain kejang-kejang Aira juga Pucat, lemah,  rewel, nafsu makan menurun.

saat di periksa dokter ternyata Aira mengidap penyakit kanker darah, dari mulai saat itu Aira rutin mencuci darah.

Aira selalu mengeluh sakit, saat selesai di cuci darah. tetapi Aira juga selalu yakin bahwa dirinya bisa sembuh.

bukan kelurga yang menyamangati Aira, tetapi Aira yang selalu semangati mereka dengan kata-katanya.

"Ara baik-baik aja, kalian gak usah khawatir."ujar Aira saat itu, membuat mereka semakin merasa iba Kepada Aira pada saat itu.

hari-hari selanjutnya, Aira sudah terbiasa dengan penyakitnya. Aira selalu meyakinkan semua orang bahwa dirinya baik-baik saja.

dan Aira tidak ingin banyak orang tahu tentang penyakitnya selain sahabat-sahabatnya dan keluarganya, Aira selalu Cerita.

bahwa Aira beruntung mempunyai orang-orang terdekatnya yang selalu support dan sayang kepada Aira, membuat Aira semakin semangat melawan penyakitnya.

namun mungkin saat ini memang sudah saatnya Aira merasa lelah melawan penyakitnya, Aira berhak merasakan lelah itu dan ingin berhenti berjuang.

karena jika di posisi Ara, Arga pun akan merasakan hal tersebut. merasa lelah dan ingin berhenti.

namun anak gadisnya itu kuat melawannya.

"gapapa Ra, ayah rela jika kamu memang berhenti berjuang. kamu hebat Ra, kamu adalah wanita kuat setelah bunda yang pernah Ayah temui. Ayah bersyukur Mempunyai anak gadis seperti kamu."batin Arga bermonolog, Air matanya ikut turun ketika melihat lampu ruang ICU berwarna merah menandakan bahwa Aira semakin kritis.

"bunda bangga punya kamu sayang, kamu terlalu kuat untuk melawan penyakit kamu nak. bunda rela jika kamu ingin berhenti berjuang nak,"batin Bunga bermonolog, Arga menyandarkan kepala Bunga ke pundak dan mengelus-elus rambut Bunga agar bunga tenang.

"Ra, gue tau Lo kuat plis bertahan demi gue Ra."batin Satria bermonolog.

"Ra, kita bangga jadi sahabat Lo."ucap Zia, Alleta, dan Agattha bersamaan.

"dek maafin Abang, belum bisa jaga Ara dengan baik. Abang akan selalu tersenyum sama kaya pesan Ara ke bang Dirga."batin Dirga bermonolog.

suster dan dokter keluar membuat mereka langsung berdiri, Satria harap dokter menyampaikan kabar baik.

"gimana keadaan anak saya dok?"


-kisah Satria & Aira-

spam Next part yu!!!

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

jangan lupa follow akun tiktok rainhujan_ yu!!!

spam komen suapaya semangat upnya !

kisah Satria & Aira [End]On viuen les histories. Descobreix ara