18. Menjauh

153 19 0
                                    

saat ini Aira sedang berada di UKS dengan terbaring lemas di brankar, Aira sudah tersadar dari pingsannya.

saat Aira tersadar dari pingsannya Aira melihat Satria yang setia ada di sampingnya dengan memegangi tangan Aira, Aira bisa melihat ada raut wajah khawatir di wajah Satria.

dehem Aira.

"Lo udah sadar, ada yang sakit gak? minum dulu."ucap Satria dengan menyodorkan Air putih dan membantu Aira untuk duduk.

"makasih, tapi gue gapapa jadi lebih baik Lo keluar."ujar Aira dengan memalingkan wajahnya menatap lurus.

"sebenci itu Lo sama gue?"

"hmm"

"gue tanya sama Lo, apa salah gue?"

"Lo gak perlu tau, sekarang Lo keluar atau gue yang keluar."ancam Aira membuat Satria mau tak mau harus keluar.

"iya gue keluar, get well soon ya Ra."ucap Satria dengan mengelus puncak kepala Aira, sedangkan Aira hanya memejamkan matanya.

"maafin gue Sat,"batin Aira bermonolog.

*****

Aira berjalan keluar UKS karena bosan tidak ada siapa-siapa, Aira berjalan di koridor dengan santai lalu memasuki kelasnya.

"Aira kamu sudah sembuh?"tanya Bu Ratih guru matematika SMA MANDALA.

"sudah Bu"ucap Aira dengan mencium tangan Bu Ratih.

Aira berjalan menghampiri teman-temannya yang sedang mengerjakan tugas Matematika, Zia yang awalnya duduk di samping Alleta pindah ke belakang Alleta bersama Naima.

"Lo udah sembuh Ra?"tanya Zia.

"gue baik-baik aja kok, satuy."jawab Aira dengan mendudukan bokongnya.

"tadi Lo usir Satria?"tanya Alleta.

"iya emang kenapa?"

"gue salut sama Lo katanya cinta tapi di suruh menjauh bukan berjuang,"ucap Aghatta.

"gue juga gak mau kali Ta,"batin Ara bermonolog.

"harusnya Lo gak usah dengerin si nenek lampir,"

"Lo tau darimana?"tanya Aira.

"tuh.."ucap Agttha dengan menunjuk Zia, sedangkan Zia hanya menyengir tak berdosa.

"Lo Taukan Aghatta kaya apa kalo tanpa kejelasan apapun tentang Lo pingsan tadi,"ucap Zia menjelaskan  apa yang di katakan Aghatta.

"santay, gue juga gak mungkin lama-lama nutupin itu semua dari kalian gue tau dari awal lambat Laun kalian pasti bakalan tau atau cari tau."ucap Ara.

"good girl!"ucap ketiganya kompak.

Aira mulai menjalankan kewajibannya sebagai pelajar, dengan mengisi soal-soal matematika yang di beri Bu Ratih.

****

pelajaran Bu Ratih sudah selesai waktunya bel berbunyi beberapa menit lagi, semua murid sudah siap untuk berdo'a.

akhirnya waktu yang di tunggu-tunggu oleh banyak murid yaitu bunyinya bel pulang, semua murid sudah keluar dari  kelasnya masing-masing.

Aira dkk berjalan di koridor, di sepanjang koridor mereka terus tertawa karena cerita Aghatta yang menurut mereka lucu.

"gue mau ke Warnos kalian ikut gak?"tanya Zia.

"gue ikut, soalnya mau jalan sama ke sayangan gue."ucap Aghatta lebay.

"dih jijik,"ujar ketiganya kompak lalu tertawa bersamaan.

"gue sih ikut aja,"ujar Alleta.

"Lo Ra?"tanya Zia kepada Aira.

"gue di jemput bang Dirga.

"tumben, biasanya Abang Lo gak mau."tanya Aghatta.

"gue yang minta,"

"Lo boong ya Ra, segak mau itu Lo ketemu Satria?"tanya Zia.

"Lo kan tau sendiri Zi,"

"maafin kita ya Ra gak bisa bantu apa-apa,"ucap Agattha dengan menepuk pundak Ara.

"gapapa yang penting liat kalian ketawa dan bahagia udah cukup buat gue,"

"aduh terhura aku."ucap Aghatta.

"Ter haru ogeb," ujar Alleta dengan menoyor kepala Aghatta.

mereka berpisah di  gerbang SMA Mandala, Aira berjalan ke halte untuk menunggu bus datang. benar kata Aghatta bahwa abangnya tidak akan mau jika di suruh untuk menjemput jika bukan bunda yang meminta.

****

di Warnos Satria hanya diam di pojok pos yang berada di Warnos, sedari tadi pikirannya terus tertuju kepada Aira. entah perasaan apa saat ini yang di rasakan Satria yang membuat Satria bingung.

"hai guys!!"sapa Agattha dari kejauhan.

"hallo cantik-cantik,"ujar Farel.

"cewek gue,"ucap Ezra dengan merangkul Pundak Zia.

"gue tau kali, ini cewek gue."ucap Farel dengan merangkul Pundak Alleta.

"dih jijik,"ucap Alleta dengan melepaskan tangan Farel yang berada di pundaknya.

"hahahaha,"tawaan itu keluar dari Ferro yang sedang bermain game seperti biasanya.

"sabar, orang Sabar di sayang Tuhan."ucap Ferro kepada Farel.

"bacot lu jomblo,"

"ngaca Sono ngaca Bambang,"

"ada apa bang panggil gue?"tanya Bambang yang kebetulan lewat.

"eh, engak itu ke si Ferro."ucap Farel membuat mereka tertawa, Bambang berlalu pergi setelah berpamitan dengan inti Antranos.

dari arah belakang Gladis langsung duduk di samping Satria dengan wajah centilnya sedangkan mereka yang melihat tingkah Gladis rasanya ini muntah.

"eyow angkasa."ucap Ezra.

"muka nya biasa aja, gatelnya luar biasa."ucap Ezra kembali dengan memperagakan sound di tiktok yang terngiang di pikiranya.

"ku kira permen,
ternyata eskulin.
kukira masnya gentel men,
ternyata kalo ada masalah suka cari cewek lain!!"ucap Agattha menimpali ucapan Ezra.

"ayo ahk cabut hawanya panas!!"ujar Ferro, mereka pun berlalu pergi meninggalkan Satria dan Gladis.

"Lo apaan sih lepas,"ucap Satria.

"kata mamah pulang Sat, dia terus telfon gue."

"gak usah ikut campur tentang hidup gue Dis,"

"tapi kan aku pacar kamu,"

"itu dulu sebelum aku tau kamu selingkuh, sekarang kita cuma temen. AKU SAMA KAMU ITU CUMAN MASA LALU DIS."ucap Satria berlalu pergi menghampiri motornya lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

saat ini suasana hatinya sedang hancur hanya karena seorang gadis yang telah masuk dalam hidupnya, dan membuat hidupnya sedikit berwarna.

-kisah Satria & Aira-

#salam Author

spam Next part yu!!!

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

jangan lupa follow akun tiktok Cici ya!!

spam komen suapaya semangat upnya !

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.


kisah Satria & Aira [End]Where stories live. Discover now