11. Basket

149 24 0
                                    

rasa nyaman saat ini sedang di rasakan oleh Satria, entah mengapa ketika melihat Aira terus berbicara sambil menggiring bola basket rasanya  sangatlah lucu di ke-dua matanya.

"ih kok ketawa sih emangnya ada apa,"tanya Aira ketika melihat Satria terus tertawa.

"ehkem, gapapa kok lanjut lagi Lo belum bener giring bolanya,"Jawab satria.

"ayo kiri kanan,"ocehan itu sengaja Aira keluarkan agar melihat Satria tertawa ataupun tersenyum.

"iya goll,"

"ini basket bukan bola Aira Keysha tyneta,"ujar Satria membuat Aira bersemu merah.

"kamu tau nama panjang ku,"tanya Aira.

"emm apa sih ayo belajar lagi,"ujar Satria yang sedikit salah tingkah namun sangat lucu di mata Aira.

"ayo lawan aku,"ucap Ara membuat satria mengejar Aira untuk mengambil bola basket itu dan sudah satria dapatkan. Aira dan satria semakin gencar memainkan ketika sudah memasuki ring mereka tertawa entah apa yang di tertawakan tapi rasanya sangat lucu.

"haha, muka mu gak bisa santai ya,"ucap Aira.

"lo ya,"satria mengejar Aira lalu menggelitik badannya. mereka menjadi pusat perhatian yang seharusnya beristirahat ke kantin, mereka sempatkan untuk melihat Satria tertawa dan berlari-lari bersama seorang gadis cantik yang sempat menghadang satria saat di koridor minggu-minggu kemarin.

"udah-udah aku capek,"ujar Aira, membuat satria berhenti. tanpa di duga darah segar mengalir dari hidungnya membuat satria mendekat dan bertanya.

"hidung Lo Ra,"ucap satria.

"oh-gapapa kok,"balas Aira. dari arah penonton alleta dan agattha berlarian menuju Aira dan langsung membawa Aira pergi entah kemana sedangkan satria dan lainya hanya melihat mereka yang tanpa mengucapkan apapun langsung pergi.

"Ara kenapa sat?"tanya Farel.

"gatau,"jawab Satria.

"kuy ikutin,"ucap Ezra mengajak sahabat-sahabatnya untuk mengejar Aira dkk.

"gak usah, kita tanya orang nya langsung atau sahabatnya,"ucap satria.

"tapi sat-"ucapan Ferro terpotong ketika tepukan di pundaknya.

"diem Lo gak liat apa sebenernya bos ku itu khawatir cuman sok gak khawatir aja,"ucap Radhit.

"iya juga sih,"balas Ferro.

"cabut!"perintah itu keluar dari mulut satria. dalam hatinya satria sangat khawatir kepada gadis itu tetapi rasa gengsinya sangat besar.

"semoga dia baik-baik saja,"batin satria bermonolog.

mereka ber-lima berjalan menuju belakang sekolah. 

****

di sebrang sana Aira terbaring lemah di mobil Alleta, membuat si empunya mobil gelisah dan mempercepat laju mobilnya. dengan kecepatan tinggi alleta menyalip beberapa kendaraan.

"Let ayo lebih cepet lagi,"ucap aghatta melihat ke arah depan lalu kembali fokus kepada Aira yang sedang berada di sampingnya.

"ta, Let. kalo misalnya gue udah gak ada di dunia ini suatu saat ataupun sekarang kalian bahagia ya dan tolong jangan biarkan satria terpuruk bahkan merasa kehilangan gue, gue Aira Keysha tyneta akan selalu ada di hati kalian semua,"ucap Aira dengan menunjuk arah hati aghatta setelah itu kesedaran Aira menghilang membuat ke-dua sahabatnya semakin khawatir.

"Ra Lo ngomong apa sih ayo bangun ,Let ayo cepetan.hiks.."satu tetes demi tetes air mata terjun dari pelupuk matanya membasahi pipinya.

"plis Ra Lo bertahan gue udah ngebut ini,"ucap Alleta sama hal nya dengan aghatta tetesan air matanya mengalir membasahi pipinya.

mereka ber-dua tidak mau kehilangan Aira ,Aira itu bagaikan saudara mereka sedari kecil Aira selalu bak dan perhatian siapapun yang dekat dengan Aira mereka akan merasakan nyaman karena kebaikan dan kepolosan Aira. ketika Aira mengasih tahu bahwa dirinya mempunyai penyakit aghatta dan alleta sangat lah syok dan sedih namun Aira selalu mengatakan.

"kalo suatu saat aku di panggil tuhan, kalian jangan sedih karena aku akan selalu ada di hati kalian. kita akan selalu menjadi sahabat sampai kapanpun walau Tuhan sudah memanggil ku untuk kembali kepadanya,"perkataan Aira, selalu membuat mereka yakin dan selalu berdo'a agar sahabatnya itu sembuh dari penyakitnya kanker darahnya. bahkan ketika Aira mengasih tahu rasanya di cuci darah mereka akan sedih dan ikut merasakan apa yang di rasakan Aira.

"gue tahu Lo bakalan ada di hati gue sampai kapanpun tapi seenggaknya Lo bertahan Ra,"ucap Alleta yang masih fokus menyetir.

"kita akan selamanya bersahabat ,itu kan janji Lo. plis Lo bertahan katanya Lo mau memperjuangkan satria masa sih Lo lemah gini,"ucap aghatta.

"gue tau Lo kuat. Lo hebat Ra udah bertahan sampai detik ini ngelawan penyakit Lo berjuang lagi yu Ra semangat kita akan selalu ada buat Lo Ra,"ucap aghatta kembali. dan akhirnya mereka telah sampai di rumah sakit tanpa perlu lama mereka langsung memangil suster. dengan langkah cepat Aira sudah di tangani oleh dokter Fani.

-kisah Satria & Aira-

#salam Author

Maaf baru publis cerita lagi🙏🏻

panik gak? panik gak?

jangan lupa follow akun ini dulu ya....

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

spam komen suapaya semangat upnya !

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.

kisah Satria & Aira [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang