25. Martabak

105 16 0
                                    

Saat Aira memasuki kelasnya semua orang menatapnya termasuk sahabat-sahabatnya, Aira mencoba untuk tersenyum dan menyapa semua murid yang ada di kelas XII IPA 2.

Aira berjalan menuju bangkunya, saat Aira sudah ada di bangkunya Zia dan Aghatta langsung membalikan badannya menghadap Aira dan Alleta.

"Lo bareng Satria ke sekolah?"tanya Aghatta dengan heboh.

"Iya,"

"Lo tau kan gimana Satria. kalo dia adalah most wented sekolah yang selalu jadi pusat perhatian,"

"Iya gue tau itu, gue pun ngerasain sebesar itu pesona seorang Satria Ryan Alveno."

"Nah itu Lo tau, jadi mulai hari ini ataupun kalo Lo udah jadian sama Satria harus hati-hati,"

"Lah kenapa?"

"Entar Lo banyak heters kaya gatau murid cewek SMA Mandala aja,"ucap Aghatta yang di angguki ke-tiganya.

"Dan satu hal lagi Ra,"ucap Zia.

"Apa?"

"Ketika Lo jadian sama Satria para cowok patah hati,"ujar Zia yang di iringi kekehan.

"Thanks kalian udah perhatian sama gue,"ucap Aira yang di angguki teman-temannya. Aira, Aghatta, dan Zia menatap ke arah Alleta.

"Ada apa?"tanya si empunya ketika di lirik dengan lirikan yang sangat tidak nyaman.

"Kalo Lo sama Farel gimana?"tanya Aira dengan hati-hati.

"Gue sama dia cuman temenan,"

"Awas Let berawal dari temen jadi demen,"ucap Zia.

"Amin.."ucap Aghatta dan Aira bersamaan lalu mereka ber-empat tertawa.

****

Pelajaran hari ini sudah berakhir dengan sangat baik untuk sebagian murid yang memiliki otak yang sangat luar biasa.

Aira berjalan keluar bersama teman-temannya, saat di koridor XI mereka ber-empat bertemu dengan inti Antranos.

"Hey!!"sama Ezra.

"Hallo,"jawab mereka ber-empat bersama.

Aira dan Satria berjalan bersama menuju parkiran sekolah, tidak ada yang luput dari pandangan setiap murid ketika melihat kebersamaan keduanya.

"Udah siap?"tanya Satria dengan memakaikan helm bogo Kepada Aira.

"Udah,"jawab Aira dengan senyum yang sangat Satria sukai.

"Malam ini jadi bos?"tanya Farel.

"Gue hari ini enggak dulu,"balas Satria.

"Kemana?"tanya Aira.

"Hah?"

"Itu kamu sama Farel,"

"Oh, balapan."

"Kamu ikut balap liar?"

"Iya, Uda biasa bagi kami anak geng motor."

"Oh.."ketika mengetahuinya ada rasa cemas di hati Aira rasanya ingin melarang namun tidak mungkin, mau Aira pacar Satria ataupun bukan. Tidak ada hak sama sekali atas Aira melarang rutinitas yang di lakukan Satria itu.

"Kenapa gak suka?"tanya Satria ketika melihat Aira terdiam.

"Oh enggak kok, cuman kalo balapan hati-hati"ucap Aira yang membuat Satria terkekeh lalu mengacak-acak rambutnya.

Mereka ber-dua keluar dari kawasan SMA Mandala dan berlalu pergi ke suatu tempat yang sangat Satria sukai namun sebelum kesana pastinya Satria akan membeli makanan kesukaannya atau mungkin kesukaan Aira juga, Satria tidak tahu apa makan kesukaan Aira.

Satria menghentikan motornya di salah satu pedagang kaki lima atau lebih tepatnya pedagang martabak yang sangat enaknya luar biasa menurut Satria.

"Kenapa?"tanya Aira.

"Beli martabak, Lo mau?"tanya Satria.

"Mau banget, kamu kok tau kesukaan aku sih."

"Jangan pede martabak kesukaan gue juga kali."

"Heheh, iya-iya."ucap Aira dengan melepaskan helm bogo tersebut lalu memberikannya kepada Satria.

Satria berjalan memesan martabak manis dan telur, Satria menghampiri Aira yang sedang duduk.

"Lo suka martabak manis atau asin,"

"Aku sih manis, kalo kamu?"

"Gue lebih suka martabak telor dari pada manis,"

"Oh, udah ini kita kemana?"

"Lo mau nya kemana?"

"Aku sih ayo-ayo aja,"

"Oke."ucap Satria, mereka ber-dua sibuk dengan hendphonenya masing-masing.

***

setelah menunggu cukup lama pesanan martabak Satria telah jadi, setelah membayar Satria langsung menghampiri Aira dan mengajaknya pergi ke tempat yang sangat indah.

"Ra Lo suka senja?!"tanya Satria dengan suara yang sedikit kencang karena suara lalu lalang kendaraan.

"iya, emang kenapa?"tanya Aira dari balik badan Satria.

"gue cuman nanya."ucap Satria yang di angguki oleh Aira.

Satria melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata menembus lalu lalang kendaraan, Waktu yang begitu tepat sangat tepat.

"gedung tua?"tanya Aira bersuara.

"iya, gak suka?"tanya Satria balik.

"oh enggak kok, aku cuman heran aja kenapa kamu bawa aku ke gedung tua?"

ya Satria membawa Aira ke gedung tua di pinggir kota, disini mereka bisa menikmati semua senja di rooftop. bukannya Satria tidak mau mengajak Aira ke pantai untuk lebih sangat menikmati senja tetapi hanya gedung tua ini pilihan Satria, atau lebih tepatnya adalah Satria hanya ingin mengantar Aira lebih tepat waktu ketika pulang.

Satria menggandeng tangan Aira menaiki anak tangga yang begitu terlihat kotor dan menjijikan, namun mungkin jika Satria membawa Gladis ataupun cewek lain akan menolak jika di ajak ke tempat seperti ini.

mungkin tempat ini sangat kotor dan menjijikan, namun jika masuk ke bagian rooftopnya tempat itu sangat nyaman di pandang.

-kisah Satria & Aira-

#salam author

spam Next part yu!!!

jangan lupa follow akun Instagram @sasya_ssya & @wattpad_ssya untuk mengetahui informasi Cerita yang saya buat!

jangan lupa follow akun tiktok rainhujan_

spam komen suapaya semangat upnya !

Thanks you four taking the time.
Don't forget to vote and comment.

kisah Satria & Aira [End]Where stories live. Discover now