~10. Rumit

18.7K 1.8K 70
                                    

"Kakak tidak marah, lagipula kamu tidak sengaja membicarakannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kakak tidak marah, lagipula kamu tidak sengaja membicarakannya. Tadi kakak menyuruhmu melepas pelukannya karena kakak masih menyetir dan kamu tadi memeluk kakak dengan erat, itu tadi agak membahayakan"jelas Levi berusaha memberi pengertian kepada Geo.

"Maafkan aku"ujar Geo.

Levi mengusak rambut Geo sembari tersenyum. Adik sepupunya ini memang tidak pernah berubah ya.

"Iya-iya, sudah ya kita pulang"

***

Mereka sampai di mansion, suasana masih nampak seperti biasa. Jangan lupakan dengan banyaknya orang berbaju hitam yang ada disini. Ingatkan Geo untuk bertanya pada River nanti perihal ini karena sejak kemarin dia selalu lupa menanyakannya. Levi dan Geo berjalan beriringan memasuki mansion dengan Levi yang merangkul Geo.

"Kakak tadi mengagetkanku tau"

"Hahaha kasian sekali, masih umur segitu sudah seperti ini"

"Sudah tua masih aja kayak gitu"

"Enak saja aku dibilang tua"

Mereka berpapasan dengan Cean, dia menatap tak suka melihat interaksi keduanya.

"Cean, setelah ini ada yang mau aku bicarakan tentang masalah perusahaan"ucap Levi. Cean mengangguk dan langsung berlalu. Levi mengernyitkan dahinya bingung, bahkan Cean sama sekali tidak menatap ke arah Geo. Bukankah hubungan mereka dulu dekat, kenapa sekarang jadi seperti ini? tanya Levi dalam hati. Levi melirik ke arah Geo yang melihat ke arah Cean yang sudah menghilang di ujung tangga. Sebaiknya nanti sekalian saja dia bicarakan dengan Cean. Ada-ada saja masalahnya.

"Kamu ke kamar sana ganti baju, kakak mau bicara dengan Cean"ucap Levi yang langsung diangguki oleh Geo.

Saat Geo ingin menaiki tangga, dia dicegah oleh August yang entah kapan munculnya.

"Mengagetkan saja sih"kesal Geo, dia kira demit tadi ternyata jelangkung.

"Maaf tuan muda, lebih baik anda menggunakan lift"ucap August.

"Memangnya kenapa?"tanya Geo penasaran.

"Perintah dari tuan besar, beliau tidak mau kejadian kemarin terulang lagi"

Flashback

Setelah papanya membicarakan tentang akan ada seseorang yang datang, Geo langsung naik ke kamarnya. Dia bersenandung riang, untunglah August tidak mengikutinya karena harus bicara sesuatu dengan papanya. Geo teringat, setelah ini harus menelpon mamanya. Karena terlalu bersemangat dan tidak sadar mempercepat langkahnya.

Saat akan melangkah ke anak tangga paling atas Geo malah tersandung kakinya sendiri. Geo hampir saja terjatuh, untunglah ada tangan yang menariknya. Kalau tidak mungkin dia sudah berguling-guling sampai ke bawah dengan darah berceceran. Hampir saja mata Geo keluar dari tempatnya saat melihat pemilik tangan yang menariknya tadi adalah Cean.

"Ceroboh"ucap Cean lalu berlalu sebelum Geo sempat berkata-kata.

Geo memandang tangannya yang sempat digenggam oleh Cean. Ia tersenyum, semoga saja ini awal yang baik. Setidaknya kakaknya itu masih peduli dengan dirinya.

"Bagaimana papa tau?"tanya Geo.

"Mungkin karena tuan muda Cean yang menceritakannya atau bisa juga lewat CCTV"ucap August. Geo mengangguk-angguk paham. Dia menaiki lift diikuti dengan August.

"Kau tidak ada kerjaan lain apa?"tanya Geo kesal.

"Tidak tuan muda, tugas saya kan memang menjaga anda"jawab August, membuat Geo tambah kesal.

***

"Papa sudah bilang padamu kan?"tanya Levi pada Cean. Saat ini mereka berada di ruang kerja Cean yang memang disiapkan River.

"Sudah"jawab Cean singkat.

"Kakak ingin lihat grafik perkembangan perusahaan"ucap Levi, Cean menghidupkan laptopnya lalu menunjukkannya pada Levi.

"Bagaimana dengan kalian berdua?"tanya Levi setelah mereka selesai membahas masalah perusahaan.

"Siapa?"tanya Cean balik.

"Kamu dan Geo, kakak lihat hubungan kalian tidak baik"ucap Levi menatap Cean penuh intimidasi sambil melipat kedua tangannya di dada. Mereka berdua duduk berseberangan di sofa yang ada di ruangan itu.

"Kakak tidak perlu tahu"tegas Cean, dia tidak akan terintimidasi dengan tatapan kakak sepupunya itu.

"Aku harus tahu, ingat karena mulai besok setelah papa pergi, aku yang bertanggungjawab atas kalian berdua"ucap Levi tak terbantahkan.

"Baiklah, aku jelaskan"ujar Cean akhirnya.

"Oh begitu rupanya, tapi haruskah dengan cara seperti ini?"kata Levi setelah mendengar cerita dari Ocean.

"Tidak ada pilihan lain"balas Cean.

Levi menghembuskan nafas pasrah, ternyata situasinya lumayan rumit.

***

"Halo mamaku sayang"sapa Geo pada Zura.

"Halo juga anak mama yang ganteng, gimana kamu baik-baik aja kan?"ujar Zura.

"Baik dong ma, mama gimana? Lagi dimana sekarang? Kok nggak bisa video call sih? Kan aku kangen banget sama mama"

"Satu-satu dong sayang nanyanya, mama baik kok disini. Mama lagi di jalan mau pulang, mama juga kangen banget sama kamu"

"Ih mama lagi nyetir ya? Yaudah mama hati-hati di jalan, kabarin kalau udah sampai"

"Iya Geo sayang, nanti mama telpon lagi"

"Bye mama, Geo sayang mama muach"

Ceklek

"Geo"panggil River.

"Papa kapan pulang? tumben kesini, ngapain?"tanya Geo yang melihat River masuk ke kamarnya.

"Memangnya tidak boleh?"ujar River.

"Aku nggak bilang nggak boleh tuh"balas Geo.

"Besok papa kembali ke Inggris"ucap River, Geo yang mendengarnya pun kaget.

"Cepet banget sih pa?!"protes Geo.

"Kan kemarin papa bilang kalau disini hanya 3 hari, eh kamu malah ngambek dan jauh-jauh dari papa"ujar River.

"Nggak boleh pergi pokoknya!"ucap Geo.

"Papa tidak bisa lama-lama disini karena perusahaan juga tidak bisa lama-lama ditinggal"

"Jadi papa lebih mentingin perusahaan daripada aku?!"tanya Geo marah.

"Jadi papa lebih mentingin perusahaan daripada aku?!"tanya Geo marah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Hai, maapkeun udah lama nggak up bcs something happen 😅

Ntar double up kok :))

Janlup vomment oghey 🤗

GEOCEAN [END]Where stories live. Discover now