~8. Papa

21.2K 1.9K 93
                                    

Menyebalkan, Geo akhirnya terpaksa pulang karena ancaman August yang akan mengadu pada papanya jika dia tak segera pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menyebalkan, Geo akhirnya terpaksa pulang karena ancaman August yang akan mengadu pada papanya jika dia tak segera pulang. Hari sudah menjelang senja saat Geo sampai di mansion.

"Darimana?"tanya River yang duduk di sofa menatap anak bungsunya itu dengan muka datar.

"Main"jawab Geo, dia langsung mau naik ke kamarnya tapi suara papanya itu menghentikannya.

"Sini duduk"

"Geo mau mandi dulu pa gerah"

"Duduk"

Mau tak mau Geo menurutinya.

"Kamu tau kesalahanmu hari ini?"

"Enggak"

"Geozyair Nevin Agave"

"Ih papa baru ketemu udah marah-marah nggak baik tau, udah tua juga"

Tidak ada balasan, Geo melirik ke arah papanya. Sepertinya papanya benar-benar marah, oke dia harus siaga.

"Papa marah?"tanya Geo, masih tak ada balasan. Tiba-tiba Geo teringat sesuatu.

"Yaudah kalau papa marah, tapi aku mau protes dulu. Kemarin mama bilang aku sama kakak tinggal di apart tapi kenapa jadi mansion? Terus ini, apa maksudnya ada August? Kenapa banyak orang pake baju hitam ngikutin aku?"tanya Geo bertubi-tubi.

Masih tidak ada jawaban teman-teman. Yasudah mending dia pergi ke kamarnya saja, kalau bisa jauh-jauh dari papanya. River menengok ke arah Geo tapi anak itu sudah hilang, padahal dia yang mau marah. Sudah jauh-jauh datang dari Inggris eh pulang-pulang anaknya ngambek, yasudahlah.

Geo berguling-guling di kamarnya, dia sedang gabut saat ini. Coba kalau masih di apartemen Gara pasti dia tidak segabut ini. Mau keluar kamar tapi malas bertemu orang-orang berbaju hitam.

Tok tok tok

"Siapa lagi sih itu"dumel Geo, tapi dia tetap berjalan membuka pintu. Karena memang tadi dia mengunci pintu kamarnya. Saat pintu terbuka nampaklah orang yang paling tidak ingin ditemuinya.

"Saatnya makan malam, tuan"ucap August. Geo menghela nafasnya, pengen dia tendang orang di depannya ini ke rawa-rawa. Karena tidak ingin urusannya panjang Geo mengiyakan saja.

Sampailah Geo, sudah ada papa dan kakaknya. Geo duduk di kursi yang paling jauh dari papa dan kakaknya.

"Kamu kenapa duduk disana?"tanya River.

"Nggak papa"jawab Geo jutek.

"Sini duduk deket papa"bujuk River.

"Ogah"

River menghela nafas, lebih baik dia biarkan saja Geo daripada anak itu semakin marah padanya. Mereka makan dengan tenang, hanya suara dentingan sendok dan garpu yang ada di ruangan itu. Setelah usai makan malam mereka bertiga saat ini berada di ruang keluarga, River ingin membicarakan sesuatu dengan kedua putranya.

GEOCEAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang