Sweet 25 | Bagian 11

Start from the beginning
                                    

"Gue juga bisa ngelakuin apa aja. Gue Arsyinta Xabira Ananta kalau lo lupa!" Balas Tata tegas.

"Jadi, lo mau ngasih atau enggak?" Lanjutnya.

Reve membalasnya dengan takut-takut. "Bukannya nggak mau, masalahnya, gue gak punya nomor Bu Rina."

"Sialan lo, Re! Titisan dakjal emang, lo!” Umpat Tata. Ia benar-benar sangat kesal sekarang. Andaikan memakan orang tidak dilarang, sudah Tata lakukan dari tadi.

"Heh mulut lo!" Peringat Reve.

Tanpa basa-basi Tata langsung memutus sambungan teleponnya. Ia sudah terlampau kesal dengan istrinya planet terdekat ke-2 dari matahari itu. Kemudian ia langsung menghubungi Laras. Dapat dipastikan Laras punya nomornya.

Tuuuutttt

Berdering, tinggal menunggu panggilan tersambung.

"Hallo, Bu. Kenapa?" Tanya Laras langsung ketika panggilan sudah terhubung. Sangat to the point memang. No basa-basi club.

"Hallo, Ras, kamu punya nomor Bu Rina?" Tanya Tata to the point.

Mendengar perntanyaan dari Boss-nya, Laras jadi was-was sendiri. Mengingat permasalahan yang sedang terjadi, ia takut Boss-nya melakukan suatu hal yang gila. "Pu-pu-nya, B-bu. Ke-kena-pa, ya?" Jawab Laras, bahkan ia sampai tergagap.

"Okay, kirimkan ke saya!" Pinta Tata tanpa basa-basi. Tata adalah tipe orang yang kalau bisa langsung kenapa harus pake basa-basi dulu.


"Ba-baik, Bu," jawab Laras.

"Saya tutup, cepat langsung kirim!"

Beep!


Tanda dari adanya pesan masuk di ponselnya terdengar, Tata buru-buru membukanya, benar sesuai dugaannya. Yang datang adalah pesan dari Laras. Buru-buru ia menyalin nomor dan menghubungi nomor tersebut.

Tuuuutt

Mendengar bunyi dering, Tata benar-benar menaruh harap agar panggilannya di jawab. Namun sayang seribu sayang, bukan Bu Rina yang menjawab panggilan teleponnya melainkan operator.

'Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif cobalah beberapa saat lagi.'

Tata bedecak kesal, lalu mematikan teleponnya. "Nyebelin emang tuh orang!" Kesalnya.

Tata kembali mengotak-otik teleponnya untuk menelepon ulang Bu Rina. Lagi-lagi suara operator yang menjawab, 'maaf nomor yang anda tuju sedang di luar jangkauan atau tidak aktif.' Naik sudah darah Tata hingga ke ubun-ubun. Yang bisa dilakukannya hanya menarik nafas kasar hingga berulang kali untuk meredam emosinya yang sudah memuncak.

"Huh! Sabar ... Sabar! Orang sabar disayang Tuhan," ucapnya berusaha menenangkan dirinya sendiri.

Tapi, tetap saja usahanya meredam emosi gagal. Tata mengacak rambutnya frustrasi, gaun yang dipesan Bu Rina adalah wedding gown untuk anaknya. Di-design khusus olehnya dan Nolan -designer di butiknya, lalu dijahit dengan tangan. Benar-benar dijahit hanya dengan tangan, tanpa mesin. Karena bahan yang digunakan adalah bahan jenis tille payet yang bertabur crystal. Akan rusak jika dijahit menggunakan mesin. Bahkan dirinya dan Nolan sampai harus main kucing-kucingan agar tetap bisa pergi ke butik meskipun di tengah pandemik.  

Ini adalah definisi nyata dari 'air susu dibalas air tuba.'

——

- Arti quotes : Sabar. Semuanya dimulai dari fase sulit sebelum menjadi mudah. (P.s : Quotes diambil dari google sehingga tidak ada nama pengarang yang jelas)

- Anonim : Tidak diketahui pengarangnya.

- Daebakk : Keren.

- Cancel : Dibatalkan.

***

Tbc–

Hi! Udah lama nggak ketemu ya?

Ada yang masih setia nungguin Tata & Lave?

——

#PrayForKRINanggala402

Sweet 25Where stories live. Discover now