57 : Pertolongan

7.5K 442 170
                                    

Aku update tengah malam biar agak cepet selesai ceritanya meski aku gak siap hahaha.

Tinggalin jejak apapun itu okei! 😻

...

Play this song : Bruno Mars - It Will Rain 🎶

...

Klara menggigiti kukunya sembari menunggu jawaban dari Alden. Klara tidak bisa keluar karena di luar hujan ditambah lagi ada Jofar yang sedang marah-marah di ruang makan. Sebetulnya Klara sangat mengharapkan perginya hari ini untuk menghindari Jofar.

"KAMU INI MAUNYA APA ANGGUN! KALO MASAK ITU YANG BENER! GAK BECUS KAMU! MASAK JARANG! BABU AJA LEBIH BECUS DARI KAMU! KAMU GUNANYA APA ANGGUN?!"

"SAYA MINTA MAAF! SAYA LAGI CAPEK! SAYA UDAH BERESIN SEMUA PEKERJAAN RUMAH! UDAH TURUTIN SEMUA KEMAUAN KAMU! TAPI SELALU KURANG DI MATA KAMU JOFAR!"

"BERANI KAMU LAWAN SAYA?!"

Prang!

Piring dibanting hebat oleh Jofar ke lantai.

Klara duduk dengan kepala tertidur di tumpuan sikutnya. Tubuhnya gemetar bahkan matanya mengerjap sekuat tenaga, tangannya mengepal menahan teriakan sepasang suami istri itu. Ketika satu bantingan barang terdengar lagi di telinga, Klara langsung memukuli kepalanya dengan tangan berkali-kali.

"SAYA NYESEL NIKAH SAMA KAMU ANGGUN! GAK BERGUNA!"

"HARGAI SAYA JOFAR! JANGAN APA-APA SEMAU KAMU! SAYA INI ISTRI BUKAN PEMBANTU! SAYA HORMAT SAMA KAMU KENAPA KAMU GAK BISA JAGA UCAPAN KAMU KE ISTRI KAMU SENDIRI?!"

"KAMU ITU BABU! ANGGUN! BUKAN LAYAKNYA SEORANG ISTRI!"

Jika didiamkan akan semakin pecah pertengkaran mereka, Anggun sudah disakiti batinnya, Klara tidak ingin Anggun disakiti secara fisik lagi. Klara langsung turun dari kasur lalu keluar dari kamarnya dan berhenti di tangga memperhatikan mereka berdua.

Anggun menangis sambil menunjuk dadanya tanpa henti. "SAYA ISTRI KAMU!! JOFAR! DENGAR SAYA! SAYA BUTUH CINTA BUKAN BENTAKAN!"

"GAK BERGUNA!"

Jofar hampir melayangkan pukulannya pada Anggun jika Klara tidak buru-buru mencegahnya. Pukulan itu mengenai kepala Klara. Anggun langsung memegang tangan Klara dengan tatapan khawatir.

"PAH! CUKUP YA! JANGAN SAKITIN MAMA! DISINI KITA BERDUA GAK PERNAH NGELAWAN PAPA!" teriak Klara tepat di depan Jofar.

"KAMU GAK USAH IKUT CAMPUR! KLARA!" berang Jofar menunjuk wajah Klara seolah bukan anak kandungnya.

"KLARA CAPEK PAH! SETIAP HARI MAKANAN KLARA ITU CUMA BENTAKAN! LEBIH BAIK PAPA GAK PULANG KAYAK KEMARIN DARIPADA MAMA SAMA KLARA SAKIT BATINNYA!"

Secepat mungkin Jofar mendorong Klara dengan tenanganya sampai Klara menubruk lemari piring dan banyak benda bulat itu pecah hingga mengeluarkan kebisingan. "Bangun kamu! Bangun! Klara!"

"Cukup! Jofar! Dia anak kamu! Jangan sakitin Klara!" Anggun menahan tangan Jofar tapi justru ditepis kasar.

Klara menyorot Jofar penuh kebencian. Klara menarik napas berat sembari berdiri lalu mendorong Jofar. "PERGI! PERGI DARI SINI! SEKARANG! JOFAR! PERGI!!!!!"

"KLARA! TINGKAH LAKU KAMU! KAMU GAK SAYA HARAPKAN DISINI! KAMU HARUSNYA NURUT SAMA PERATURAN SAYA! PATUH!" Jofar melempar makanan ke wajah Klara lalu mencengkeram lengan Klara sampai meninggalkan warna merah pekat di sana.

DANKLARWhere stories live. Discover now