46 : SMA Global

6.6K 440 122
                                    

Udah part 46 aja anjir 😭

...

"Apapun yang berhubungan sama lo, itu termasuk urusan gua Klar. Gua gak mau lo kenapa-kenapa." — Aidan.

...

Aidan mengitari lantai dasar bersama teman-temannya, Leva ikut karena ada Dewa. Mereka berdua sudah balikan setelah seminggu putus. Dewa memang bucin, susah jika sudah lepas dengan Leva.  

"Rujuk lagi dah! Kirain mah nyari yang baru lo Wa!" seru Argo sambil menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Leva kayak nenek sihir masih lo ajak balikan."

"Brengsek lo Go!" sahut Dewa bersama Leva di sebelahnya. Leva tertawa saja. "Untung Leva gak nyihir lo Go, lagi gak ngamuk dia."

"Songong lo!" Leva mencubit lengan Dewa. Yang dicubit mengaduh kesakitan.

"Lagi gak datang bulan dia tapi dateng planet!" celetuk Dalu.

Leva berbisik pelan ke telinga Dewa sambil jalan. "Gue bisa pindah sebentar ke sebelah Aidan?" 

"Buat apa?" tanya Dewa penasaran. 

"Gue mau minta maaf sama dia. Gue pernah egois ke Aidan. Boleh yaa?" Leva menggoyangkan lengan Dewa. Dewa langsung mengangguk lagi pula tahu kok Leva tidak suka lagi dengan Aidan.

"Yaudah," pasrah Dewa. 

Perpindahan Leva membuat Aidan dan sisanya terkejut. Tadinya Argo ingin menunjuk Leva dan mencibir tapi Leva berhasil buat Argo mengurungkan niatnya.

"Gue mau minta maaf sama lo Dan. Gue udah buat lo putus sama Klara," ujar Leva pelan tapi Aidan tidak menolehkan kepalanya sedikitpun meski Leva berdiri di sampingnya. "Dan? Lo gak mau maafin gue? Gue egois waktu itu Dan."

"Dan. Maafin gak tuh?" tanya Dalu sambil melirik Leva.

Kenapa Dewa diam saja? Dewa malas ikut campur urusan Aidan dan Leva. Biar itu jadi masa lalu mereka berdua yang harus selesai secepatnya.

"Gue gak punya temen Dan. Gue juga gak berhubungan baik lagi sama Kanya dan Zeha. Gue mau pelan-pelan masalah gue berkurang. Jadi gue minta maaf sama lo," ulang Leva lagi supaya Aidan melihatnya.

Aidan memasukkan tangannya ke saku celana. "Gak usah lo minta maaf, gua udah maafin lo. Udah, lo balik lagi ke sebelah Dewa sana." Aidan hanya menoleh sekilas. Tapi sudah cukup bagi Leva.

"Berarti gue udah gak ada problem lagi kan sama lo Dan?" tanya Leva. Diangguki Aidan.

Dalu mengagetkan. "Ada! Lo sama gua, Argo, Galen. Lo masih punya masalah sama kita. Gak minta maaf juga lo?" 

"Hah? Gue salah apa sama kalian?!" Leva panik sambil kembali pindah ke sebelah Dewa.

"Lo cantiknya keterlaluan Le!" ucap Dalu kemudian tertawa terbahak-bahak tapi ditatap tajam oleh Dewa. "Ampun anjing! Heran gua! Godain temen sendiri gapapa kali! Sewot amat lo Wa!"

"Lirik Klara disinisin Aidan, lirik Leva disewotin Dewa. Emang paling bener lo lirik si Rea tuh sahabatnya Klara!" sahut Galen mengundang tawa teman-temannya.

Dalu hanya terkekeh sebentar setelah mendengar ucapan Galen yang menyebut nama Rea. Tidak marah atau pun mengelak.

Mereka semua salah fokus dengan kantin yang sangat ramai tidak seperti hari biasanya. Banyak orang di sana yang berbisik satu sama lain sampai mengerubungi satu tempat jualan. Bisa-bisanya mereka tidak tahu jika ada keributan di sekolah.

"Mau ke sana gak? Gua penasaran! Ayo!" ajak Argo gregetan.

"Kepo banget lo Go," ujar Aidan tapi sebetulnya juga penasaran cuma malas ke sana karena belum lapar.

DANKLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang