16 : Disadari

5.5K 481 118
                                    

kenapa banyak banget pembaca gelap di cerita ini ya? sedih bangettt :((

...

Zeha merenggut ponsel Aidan kemudian mengambil foto wajahnya sendiri lalu tersimpan di album milik Aidan. Zeha menepuk pipi Aidan gemas sedangkan yang ditepuk hanya menyenderkan punggungnya ke tembok.

"Lo ngapain ke kelas gua Ze?" tanya Aidan sambil menggeser ibu jarinya dari kanan ke kiri pada ponselnya.

"Gapapa sih Dan, gabut banget gue di kelas."

"Leva mana emang? Kanya juga."

"Lo ngomong tapi ngeliatnya ke hp lo, gimana sih Dan, gue manusia kali. Masa benda sama gue cantikkan benda. Tengok sini dongg!" pinta Zeha kemudian Aidan tetap memegang ponselnya namun pandangannya ke Zeha.

"Kenapa?"

"Gue pusing Dan. Kanya udah punya pacar kakak kelas, Leva juga punya Dewa. Gue sendirian anjir sunyi banget," jelas Zeha dengan bibirnya yang mengerecut.

"Lo ada gua sama yang lain," ujar Aidan membuat Zeha semakin mengasih lihatkan wajah cemberutnya.

"Tapi gue.."

"Ze, tenang aja. Mereka berdua juga masih suka main sama lo, santai aja."

"Tapi gue pengen ngerasain punya pacar tau."

"Jadian sama dua kakak kelas dalam waktu satu bulan, lo bilang pengen ngerasain lagi?"

"Iya Dan. Lo sama gue mau gak?"

Tawa kecil sebentar. "Gak lah Ze, begini udah cukup."

"Hahahaha gue bercanda kali Dan! Gak usah dibawa baper yaa," ucap Zeha bersamaan dengan tangannya yang memukul pundak Aidan.

"Santai Ze," kata Aidan lalu kembali fokus kepada ponselnya.

Orang seperti Aidan itu jika sudah dekat, dia akan menjadi sosok yang bisa diajak deeptalk, cara berbicaranya yang membuat lawan bicaranya nyaman, juga pembawaannya yang tenang, siapapun yang dekat dengannya pasti nyaman. Kecuali jika Aidan tidak suka, Aidan akan terus menunjukkan sikap angkuhnya agar tidak membuka relasi dengannya.

...

Semalam Klara membuat gelang baru untuk Aidan dari tali prusik tipis berwarna merah maroon. Hasil akhirnya sama seperti kebanyakan gelang pada umumnya, sederhana namun sangat berarti bagi Klara. Sambil mengerjakannya Klara berharap Aidan akan memakai gelang tersebut pada pergelangan tanngan yang ingin sekali Klara genggam.

Aidan jalan bersama Zeha yang Klara pikir cewek itu nyaman bersama Aidan. Klara mengatupkan kembali lima jarinya untuk menutupi gelangnya.

"Aidan jangan tinggalin gue anjirrr!" teriak Zeha kemudian mengejar Aidan yang tiba-tiba berhenti untuk menunggu.

Enak ya jadi teman dekatnya Aidan. Sepeduli itu dia dengan yang kabarnya hanya teman dekat, apalagi dengan pacarnya nanti. Klara sangat ingin menjadi kekasih Aidan.

"Awas dong jangan ditengah jalan," pinta Argo tanpa diketahui berada jauh di belakang Klara sambil memeluk basketnya.

Klara langsung melihat ke belakang. "Eh." Kaget Klara.

"Kaget lagi, tinggal minggir doang."

Secepatnya Klara memberi jalan kepada Argo.

DANKLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang