7 : Terima Kasih

6.4K 586 100
                                    

Melewati ruang guru pagi ini merupakan kesalahan bagi Aidan, dia dipanggil oleh Bu Asih, berpikir akan dimarahi karena perlakuan dia juga teman-temannya saat itu menjahili dua guru sekaligus. Seragam Aidan rapih tidak lecek atau bagaimana tapi dia tidak memakai dasi.

"Aidan! Sini!" panggil Bu Asih di depan ruang guru.

"Ada apa?" tanya Aidan santai.

Bu Asih menunjuk kerah Aidan. "Dasi kamu mana? Mau saya catat?"

"Di tas. Ibu manggil saya karena itu doang?"

"Bukan, saya mau minta tolong sama kamu Aidan." Bu Asih memberikan tasnya ke Aidan. "Taruh di kelas 11 IPA 2 ya."

"Hah? IPA 2 dimana dah Bu?" Aidan bingung. Dia tidak pernah masuk ke kelas anak IPA.

"Lantai 3, 11 IPA 2 ada di sana. Udah cepet nanti keburu bel," pinta Bu Asih agar Aidan cepat pergi.

"Oke," ujar Aidan lalu dia mencari tangga dan naik ke lantai 3.

"Lain kali dasinya dipakai!" teriak Bu Asih pada Aidan yang sudah jalan menjauh.

"Iye bawel amat cewek," misuh Aidan malas.

Aidan menemukan kelas yang dia cari, dia berdiri di depan pintu kelas lalu masuk ke dalam. Satu ruangan matanya tertuju kepada Aidan. Ada Klara di meja guru sedang merapihkan taplak meja.

"Lo pelajaran Bu Asih kan?" tanya Aidan sambil melihat Klara yang masih melihat ke taplak.

Klara mengangkat wajahnya memandang Aidan. Jantungnya seakan jatuh.

"Gua nanya," kata Aidan hingga Klara mengangguk.

Bibir Klara bergerak. "Iya, lo mau ngapain?"

"Nih tas punya dia." Aidan menaruh tasnya di depan kedua tangan Klara yang berada di atas meja.

"Makasih," ujar Klara.

"Hmm," gumam Aidan lalu dia pergi keluar.

Rea dari tempat duduknya tersenyum meledek sambil menujuk Klara. Klara menggeleng. "Lo gila Re!"

"HAHAHAHAHAHAHA!" Rea tertawa terbahak-bahak. Menyadari Klara malu.

"Dia bukan Argo anjirrrrr pengen gue sambelin tuh mata lo Rea," dalam hati Klara.

"Argo kesini ya momsss," ledek Rea.

"Iya aja apa kata lo deh Rea," respon Klara.

...

Saat Aidan ingin menghampiri temannya, dia tidak sengaja menjatuhkan kertas ulangan yang dia lipat kecil dan masukkan ke dalam saku celana begitu mengambil kunci motor. Klara di belakang Aidan tahu akan itu.

Rasanya jantungan ketika ingin memanggil nama Aidan. Aidan sudah jauh dan Klara mengambil kertas itu.

"Kertasnya Aidan," ucap Klara. Lalu lanjut jalan untuk mencari sosok Aidan. "Gue harus balikin, siapa tau penting."

Klara menoleh ke kanan dan kiri ternyata Aidan berada diujung parkiran bersama teman-temannya. Kurang kerjaan banget ya parkir disitu, mungkin karena telat.

"Dan, nengok kek. Gue gak mau kesana," kata Klara dalam hati.

Aidan mengarahkan kepalanya ke kanan alias tempat Klara berdiri dari kejauhan. Dewa menepuk pundak Aidan.

"Woy Dan! Dia kayaknya mau manggil lo," ujar Dewa yang peka karena Klara melihat ke arah Aidan.

"Samperin dulu dah mending," saran Dalu.

DANKLARWhere stories live. Discover now