49 : Izin

8.5K 473 120
                                    

Kapan cerita ini selesai? Gak lama lagi. Paling gak sampe belasan part lagi.

Gatel banget ini tangan pengen update mulu biar cepet kelar tapi masih pengen sama Aidan dkk. Heran.

Jangan lupa tinggalin jejak yess! 👀

...

Aidan memakai sepatu sneakers-nya di ruang tamu lalu menghampiri Nina di dapur. Nina mencium aroma anaknya dari jauh. Nina tahu pasti anaknya ingin pergi.

"Mau kemana kamu Dan?" tanya Nina sambil memotong sayuran begitu Aidan mengulurkan tangan untuk salim.

"Mau jalan," jawab Aidan lalu ditertawai oleh Nina. "Kenapa ketawa?"

"Kamu jadi serius banget sih Dan. Biasanya ngelawan. Emang kamu punya pacar beneran?" Nina melihat Aidan kurang percaya sambil meledek.

"Punya lah. Mau kapan sebar undangan? Tunggu hamil dulu biar bisa nikah pas sekolah," ujar Aidan lalu dipukul oleh Nina. "Sakit! Becanda doang. Udah ah mau pamit."

"Mau kemana dulu? Main sama temen-temen kamu?" tanya Nina lagi. Aidan mendecak malas. "Yaudah sana kamu pergi, jangan sampe berantem ya di luar Dan."

"Hm, bawel." Aidan menyalimi tangan Nina lalu keluar dari rumahnya. 

Motornya dikeluarkan oleh Aidan lalu dia nyalakan dan pergi dengan kecepatan tinggi. Aidan akan ke rumah Klara. Jujur saja, hari ini libur sekolah dan Aidan masih memikirkan Klara. Satu hari tidak bertemu rasanya seperti setahun baginya. 

Saat sampai di depan rumah Klara, Aidan memperhatikan jendela kamar yang terbuka, banyak boneka dan lukisan di dalam sana. Jadi Aidan pikir itu adalah kamar Klara, berharap cewek itu akan menunjukkan dirinya di sana.

"Aidan? Kamu kok disini?"

Aidan langsung menoleh ke Anggun yang baru keluar dari rumah karena melihat Aidan dari dalam ruang tamu. Aidan langsung turun dari motor lalu berdiri di depan pagar. "Maaf Tante, Klara ada?"

Anggun menyayangkan. "Yah, belum lama tadi Klara pergi sayang. Kamu gak tau emangnya Klara kemana? Bukannya dia udah izin sama kamu?"

"Izin sama gua?" gumam Aidan. Aidan diam memikirkan ucapan Anggun.

"Klara bilang sama Tante, katanya dia udah izin ke kamu buat pergi sama Alden. Kamu ngizinin. Kamu sama Alden saling kenal kan?" tanya Anggun sedikit bingung dengan raut wajah Aidan.

Benar-benar Klara membuat Aidan kesal. Bisa ya dia pergi dengan Alden lagi dan bilang sudah izin dengan Aidan.

"Kamu masih sama Klara kan? Kok jarang kesini? Tante nungguin kamu buat makan bareng. Kapan-kapan kamu kesini ya, nanti Tante bilang ke Klara." Anggun tersenyum. Aidan sempat melamun tapi langsung balas senyum ramah ke Anggun.

"Saya kira nanti malam makanya saya kesini sekarang. Saya yang salah. Maaf ya Tante," ujar Aidan lalu menyalimi Anggun. 

"Kamu mau kemana? Hati-hati ya Aidan. Klara suka gak ngomong mau pergi kemana."

"Gapapa Tante. Saya pamit ya. Permisi," pamit Aidan lalu pergi setelah diangguki oleh Anggun.

Klara.. Aidan sangat marah. Ternyata Anggun masih mengira Aidan dan Klara berpacaran, jadi Klara bilang sudah dapat izin dari Aidan. Tapi kenapa harus pergi bersama Alden lagi?

DANKLAROù les histoires vivent. Découvrez maintenant