54 : Menepati Permintaan Klara

6.9K 412 131
                                    

Guys, maksimal ending cerita ini gak lebih dari part 60. Kayaknya wkwk.

Kalian udah sampe part sini nih, vote-nya jangan longkap-longkap donggg 👻

Yaudah deh, Selamat membaca semuanyaa!

...

"Klara!" panggil Pak Fajar mengejar Klara yang tidak sama sekali ada niatan untuk berhenti, justru langkahnya semakin cepat.

Klara dikejar oleh Pak Fajar karena tidak sengaja menabrak guru itu saat baru saja keluar dari ruangannya, susu penuh di gelas styrofoam yang Klara pegang tumpah semua ke sepatu guru galak itu. Untung saja tumpahan itu tidak mengenai buku besar yang ada dipelukan orang tersebut.

"Klara! Sini kamu! Tanggung jawab!" teriak Pak Fajar sekali lagi tapi Klara masa bodoh.

Napas Klara terengah-engah lalu belok di koridor seperti orang kerasukan. Klara berhenti untuk mencari tempat mengumpat, matanya ke segala arah sampai akhirnya memutuskan untuk mengumpat di dalam toilet yang ada di serong kirinya. Klara masuk ke dalam sana lalu mengunci pintunya dari dalam.

"Gue disini dulu deh, ngeri gue sama Pak Fajar. Mungkin nanti dia lupa kalo gue numpahin minuman ke sepatunya. Kalo gue keluar sekarang bisa-bisa gue diseret sama dia ke ruangannya. Ngeselin banget gue kan gak sengaja." Klara mendumel dalam hati sambil menghadap ke arah pintu.

Salah fokus dengan pendengaran pada telinganya karena ada suara air di belakang, Klara memutar hadap ke dalam toilet lalu matanya membelalak hampir keluar dari tempatnya. Aidan sedang mencuci wajahnya dengan air dari keran westafel setelah kegiatan olahraga, tubuh bagian atasnya polos tanpa pakaian.

Lo salah toilet Klar!

Aidan mengangkat kepalanya melihat ke cermin. Aidan kaget bukan main, dia langsung merampas seragamnya dari atas keramik untuk menutupi tubuhnya meski percuma karena Klara masih dapat melihatnya secara jelas. Klara buru-buru memejamkan kedua matanya sambil menyebut banyak-banyak.

"Lo ngapain disini? Cepet keluar!" usir Aidan dengan tatapan malas, dia tidak lagi terkejut.

"Pak Fajar ngejar gue! Bukan gue mau ketemu lo!" balas Klara tak mau kalah. "Lo yang keluar!"

"Ck! Lo ngumpet liat-liat!" decak Aidan lalu dia memakai seragamnya di situ juga. "Buka mata lo."

Dipikir Aidan sudah selesai, Klara mengintip perlahan ternyata cowok itu baru memasukkan lengan ke seragamnya. Klara mendengus marah. Bisa-bisanya cowok itu membohonginya.

"Jangan aneh lo! Gak usah macem-macem sama gue!" teriak Klara kesal. Mengira Aidan akan melakukan hal yang sembronoh.

"Atau lo.." Klara menggantung ucapannya karena mendengar langkah kaki ke arahnya.

Aidan menggerakan kakinya mendekat sambil mengancingkan seragamnya dan berhenti di depan cewek yang tengah memejamkan matanya. Tatapan mata Aidan sangat cuek dan wajahnya datar. "Lo apa?"

Karena tidak ada gerakan negatif dari cowok itu, Klara langsung spontan membuka matanya. Aidan sudah selesai berpakaian. Aidan terlihat seperti mengintimidasi. Klara menelan ludahnya berat bahkan rasanya sulit untuk berkedip saat itu juga.

"Lo mau apa! Inget janji lo Aidan!" pekik Klara hampir mendorong Aidan tapi tidak ada kesempatan.

"Awas. Lo ngalangin," ujar Aidan lalu menarik Klara ke belakang tubuhnya agar tidak menghalangi jalan untuk keluar.

DANKLARWhere stories live. Discover now