37 : Bukan Perebut

8.6K 544 120
                                    

Pada tau gak sih, aing berasa disuruh Aidan buat update terus :(

Oke nanti kalo udah selesai ceritanya, Aidan bakal dimasukkin ke dalem botol. Yang ada kasurnya, dia kan suka ngeluh anaknya.

...

Aidan datang tidak terlambat kali ini. Kadar kemanisan juga tampannya meningkat berkali lipat saat dia tersenyum miring sembari mengkebelakangkan poninya saat masuk ke dalam kelasnya. Di kursi Aidan sudah ada Klara sedang mencoret buku tulis Aidan yang tertinggal di kolong meja kemarin.

"Lo ngapain disini?" tanya Aidan sambil menaruh tasnya ke atas meja. Membiarkan Klara tetap duduk sedangkan Aidan berdiri.

"Mau ketemu lo aja hehe," jawab Klara sambil cengengesan lalu berdiri. "Lo mau duduk ya Dan? Nih duduk aja."

"Gak," tolak Aidan. "Lo mau kemana?"

"Gak kemana-mana, lo takut banget sih gue tinggalin. Kan gue bilang tadi gue tuh pengen ketemu sama lo doang," ujar Klara mengulangi keinginannya.

"Pede banget lo." Aidan terkekeh sekejap lalu menjatuhkan telapak tangannya ke atas meja lalu menatap Klara. "Udah ketemu terus ngapain?"

Aidan itu pacar Klara sudah masuk tiga minggu, tapi masih saja Klara gugup saat Aidan mendekat seperti sekarang. Aidan terus memajukan wajahnya sampai deruh napasnya terasa di kulit wajah Klara.

"Dan! Waktu itu permen gue lo buang kan di tempat sampah dalem kelas lo?!" Klara langsung menunjuk tempat sampah kecil yang ada di sudut kelas dekat pintu.

"Gak usah inget gituan. Lupain." Aidan malu. Tidak sadar saat memakan permen bekas Klara. 

"Lo malu yaa?" tanya Klara. 

"Diem Klar. Lo ngapain si bahas gituan lagi?" Aidan melemparkan pertanyaan. Klara langsung menggeleng cepat. "Gua tau lo gugup pas gua deketin muka lo. Bahas yang lain jangan itu. Udah lama."

"Kemarin lusa sih belum lama-lama banget," ujar Klara membuat Aidan kesal rasanya seperti dipermalukan.

"Terus kalo belum lama kenapa? Lo mau lagi? Mana sini," pinta Aidan kemudian menunggu respon. "Langsung dari mulut lo aja sini."

Klara mendaratkan pukulan ringan di pundak Aidan. "Gila lo! Gak mau gue! "

"Tumben gak mau," kekeh Aidan lalu duduk di atas meja. "Biasanya lo ngajak."

Satu kelas menyimak obrolan antara Aidan dan Klara. Klara langsung melihat sekitar dan mendorong Aidan. "Apaan sih! Mulut lo jangan ngaco deh! Nanti pada ngira yang enggak-enggak Dan."

Pintu terbuka keduanya lalu Argo, Dalu, Dewa, dan Galen masuk. Galen menyilangkan tangannya di atas perut melihat Klara. "Klar, lo masih mau disini sama Aidan?"

"Lo duduk dimana Gal?" tanya Klara.

"Tuh di sebelah lo," jawab Galen.

"Eh maaf gue gak tau." Klara berdiri. "Duduk aja Gal. Gue juga mau balik ke kelas kok."

"Ganggu aja si galer!" celetuk Argo lalu ditoyor oleh Dalu.

DANKLARWhere stories live. Discover now