41 : Cuma Milik Aidan

16.7K 731 203
                                    

gais, disini nama castnya Aidan yaa. bukan Aidun, Aidon or anything else.. aku suka baca komen kalian 🥺😫

...

Guru yang mengajar tadi memberitahu bahwa senin depan akan ada ulangan tengah semester. Wali kelas 11 IPS 4 akan kasih hukuman kepada murid yang mendapat nilai dibawah 70 jika lebih dari tiga kali. 

"Yah elah udah ulangan serius aja, ngajak berantem tuh guru. Dikira dapet nilai tujuh puluh itu gampang? Apalagi matematika," keluh Dalu yang sangat benci matematika dan lebih suka sejarah.

"Lo denger ginian aja ngeluh, gimana ujian sekolah Dal? Mati lo ya?" tanya Galen diangguki kepala Dalu.

Dalu menoyor kepala Argo. "Lo belajar gak Go?" 

"Kagak. Tergantung pelajaran aja. Lo pinter sejarah, Galen di fisika minat, Dewa di ekonomi, Aidan di geografi. Tinggal bagi-bagi aja," ujar Argo santai tidak memikirkan perihal ulangan. Dia itu jenius.

Aidan yang sejak tadi diam langsung berdiri. "Lo bisa apa Go?"

"Bisa nyontek lah," jawab Argo langsung disoraki Dalu dan Galen.

Aidan keluar dari kelas langsung ditarik Dewa. Aidan sudah ancang-ancang ingin memukul Dewa tapi temannya justru menghela napasnya berat. 

"Pukul gua Dan. Pukul!" paksa Dewa. Aidan heran, dia langsung menurunkan tangannya lalu mengernyitkan dahi. "Gua brengsek Dan. Bener-bener sahabat itu gak bakal nikung dan bikin kandas hubungan sahabatnya sendiri. Gua salah."

"Haha, lo emang brengsek." Aidan menyilangkan tangan di atas perutnya. "Gua juga sama kayak lo. Bedanya, gua berani suka sama pacar lo tapi gua gak bisa ngejauhin lo berdua. Gua gak minta lo putus dari Leva."

"Gua emang anjing. Dua cewek yang lo suka udah gua ambil. Tapi sorry Dan, gua gak bisa ngelepasin Leva lagi," ujar Dewa yang Aidan paham apa maksud ucapannya.

"Gua liat lo bahagia sama Leva begitupun dia. Lo balikan sama Leva gua gak masalah. Tiga tahun buat nyimpen rasa udah keterlaluan. Leva juga sayangnya sama lo. Santai, dia masih mau sama lo," kata Aidan serius sambil menepuk pundak Dewa.

"Thanks Dan. Sekali lagi gua minta maaf sama lo kalo salah gua banyak," ucap Dewa ditertawai Aidan.

"Lo minta maaf berasa lebaran. Salah lo banyak," Ujar Aidan lalu tertawa lagi. "Santai aja. Urusan cewek emang ribet, makanya jangan berani jatuh cinta kalo gak tau problem-nya."

Pintu terbuka lebar lalu Argo, Dalu, dan Galen menendang bokong Aidan juga Dewa. 

"Anjing cepet amat akurnya! Setahun aja ngapa berantemnya! Seru dah!" seru Argo.

"Berkurang dua lama-lama mencar! Rada-rada lo Go!" Dalu mendorong Argo.

"Sekarang jaman apa si? Gua baru inget sekarang masih SMA masih kepikiran cinta-cintaan," sahut Galen.

"Udah bukan cinta monyet. Kejar apa yang mau lo kejar. Seriusin terus nikahin. Sederhana," kata Aidan. Disaat bicara seperti tadi, wajah Klara terbayang di kepala Aidan. Cowok itu langsung tersenyum kecil. Ingin sekali Klara kembali padanya sekarang juga.

"Gua tunggu undangan lo sama Klara," ujar Dewa.

...

Klara sedang memperhatikan mading sambil menunggu balasan pesan dari Alden. Klara mengiyakan ajakan Alden untuk pergi ke rumahnya sore ini. Apakah Klara masih memikirkan Aidan? Jawabannya iya tapi tidak mementingkan. Hari ini Aidan sudah menggangu jam makan Klara. Klara merasa waktunya untuk menenangkan diri sudah diambil oleh Aidan.

DANKLARWhere stories live. Discover now