51. Masuk perangkap

8.5K 586 0
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Aileen sudah bersiap dengan pakaiannya, ia tidak pulang ke rumah karena sibuk merancang strategi. Ia menyuruh Abizar untuk menelpon Ayahnya bilang jika tadi malam Aileen ketiduran dan ia bersyukur Ayah nya percaya.

AYAH❤️

Ayah, Ai minta maaf gak bisa ikut Ayah ke bandara, karena Ai tiba-tiba gak enak badan, ayah hati-hati ya? I LOVE YOU AYAH❤️

Kamu sakit? Ayah gak masalah kamu gak ikut antar ayah, Ayah hanya khawatir nanti ayah suruh vano jemput kamu dan bawa kamu kedokter

Gak usah yah, Ai sama Raymond aja Ayah
Jangan khawatir Ai cuma gak enak badan aja

Yasudah sayang, istirahat Ayah mau take off
Jangan terlalu lelah Ai, I love you too❤️

Hati Aileen menghangat Ayah-nya ini sangat menyayangi nya tak pernah membedakan dirinya.

"Ai udah siap?" tanya Raymond.

"Semua senj-

"Udah semua, tinggal nunggu lo doang" ujar Raymond.

"Ayok" ujar Aileen. Sebelum naik ke jet pribadi miliknya ia memejamkan matanya erat apapun yang terjadi padanya nanti, ia hanya berharap bisa menyelamatkan Ayahnya dan semua Anggota tak ada yang terluka.

"Semoga berhasil" ujar Aileen dkk, jet pribadi nya kini sudah terbang diikuti beberapa jet lainnya di belakang yang tak lain adalah anggotanya.

"Kalian harus jaga-jaga" ujar Aileen.

"Pasti Ai, dan kita gak bakal jaga diri kita sendiri karena kita juga bakal jaga lo jangan sampai luka Ai" ujar Raymond di angguki yang lainnya.

"Thanks udah mau jadi sahabat gue, kalian yang terbaik" ujar Aileen membuat mereka tersenyum.

"Makasih udah hadir di antara kita" ujar Gerri.

"Anggota kita yang ada di Jerman, mereka udah stay di tempat persembunyian" ujar Ronald membuka laptopnya, dari mana ia tau lokasinya? Jangan lupakan jika Aileen menyadap ponsel Ghavril lelaki itu mengirimkan lokasi ke grup nya.

"Bagus" ujar Aileen.

Di tempat lain....

Haris dan Zidan orang kepercayaan kini sudah berada di pesawat.

"Tuan, apakah tuan yakin kita tidak membawa pasukan?" tanya Zidan.

"Saya hanya takut, jika mereka tau saya membawa bala bantuan mereka malah nekat akan menyakiti keluarga saya" ujar Haris.

"Ada benar nya juga, Brian itu memang licik" ujar Zidan membenarkan ucapan Haris.

"Saya harap setelah ini dia tidak mengancam saya lagi, apalagi menyangkut keluarga saya" ujar Haris, ia tak mau hanya karena urusan bisnis keluarganya terluka, apakah ia akan menyerahkan posisi pertama perusahaannya kepada pria brengsek yang sangat licik demi keluarganya?Jika memang itu bisa membuat keluarganya tidak dalam bahaya tentu ia akan lakukan.

Tak butuh waktu lama kini Haris dan Zidan sudah berada di mobil hitam, yang di bawa oleh bodyguard Brian.

Saya harap ini yang terbaik, bukan hanya keselamatan saya tapi keluarga saya lebih penting dari apapun. ujar Haris dalam hati.

"Silahkan turun" ujar Bodyguard itu kini mereka sudah sampai di gedung besar entah tempat apa Haris dan Zidan pun tidak tahu.

"Kalian bisa masuk kedalam, Tuan kami sudah menunggu" ujar Beberapa pemuda berpakaian hitam.

"Baiklah" ujar Haris dan Zidan mereka masuk kedalam gedung itu. Tak ada rasa takut dalam diri keduanya yang ada hanya rasa ingin cepat-cepat kembali ke asalnya karena mereka malas berurusan dengan pria licik seperti Brian.

"Saya sudah dat-

BUGH

Tengkuk leher Haris dan Zidan dipukul balok oleh seseorang dari arah belakang hingga mereka hilang kesadaran.

Kembali lagi dengan tempat dimana Aileen berada.

"Bokap lo udah masuk perangkap Brian Ai" ujar Ronald.

"Bilang sama anggota kita yang udah ada disana, jangan bertindak sebelum gue kasih aba-aba" ujar Aileen di angguki Ronald.

"1,2,3 kasih aba-aba ke mereka" ujar Aileen Raymond pun segera memberi aba-aba sesuai perintah Aileen.

"SERANG" ujar Anggota Zigfrid membuat The blood terkejut dari mana asalnya Zigfrid bisa ada disini?, The blood dan Zigfrid saling bergulat Aileen dan yang lainnya dapat melihat dari atas.

Haris dan Zidan merasakan jika kepalanya pening.

"Bagaimana? Penyambutan yang bagus bukan?" ujar seorang pria berjas hitam dengan seringai nya.

"Anda sangat licik" hardik Haris.

"Dalam urusan bisnis kelicikan memang di butuhkan" ujar Pria itu yang tak lain adalah Brian Daniswara.

"Kita sudah sepakat, jika saya akan mundur dari posisi Anda akan berhenti mengganggu keluarga saya" ujar Haris ia hanya bisa menggerakkan kakinya karena tangannya terikat di atas besi begitu juga dengan Zidan.

"Saya rasa Anda tidak hanya mundur, Anda juga harus menghilang dari dunia ini" ujar Brian.

"Anda brengsek Brian, Anda licik" hardik Zidan.

"Itulah saya, jadi selamat datang di sarang hitam" ujar Brian.

"Sayang, kita santai saja dulu" ujar Wanita yang datang dan merangkul lengan Brian dia adalah istri Brian.

"Kau benar sayang, seperti nya mereka tak harus di bunuh dengan cepat" ujar Brian, sepertinya ia tak mendengar keributan di luar. Ia duduk dengan santai di sofa panjang yang ada disitu begitu juga dengan istrinya dengan ditemani minuman alkohol.







TBC ❤️

AIGHA Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon