30. Menghindar

8.7K 636 88
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Aileen bingung dengan sikap Agha yang selalu saja membuatnya Ragu, sebenarnya siapa kekasih Agha? Ia atau Rizka? Aileen sudah jengah ia akan bertanya langsung pada Agha.

"Agha" panggil Aileen saat melihat Agha baru keluar dari kelasnya.

"Ai" ujar Agha menghampiri Aileen.

"Aku mau ngomong" ujar Aileen.

"Ngomong apa kayanya serius banget?" ujar Agha mengelus pipi Aileen.

"Kita ke taman sekolah" ujar Aileen.

"Yaudah ayo" ujar Agha menggandeng tangan Aileen lembut.

"Mau ngomong apa?" tanya Agha kini mereka sudah berada di taman.

"Aku risih Gha" ujar Aileen to the point.

"Mak-

"Aku gak suka kamu deket sama Rizka" ujar Aileen.

"Ai kamu ngom-

"Aku gak suka kamu lebih perhatian sama Rizka, pacar kamu itu aku gha, harusnya kamu lebih kasih perhatian ke aku bukan ke Rizka yang bahkan aku gak tau asal-usul dia" ujar Aileen mengeluarkan unek-unek nya.

"Aku gak bisa jauh dari Rizka, Rizka penting buat aku, perhatian? Aku perhatian sama dia ya karena aku sayang" ujar Agha mengucapakan itu tanpa beban.

"Gha-

"Berhenti bersikap kaya gini Ai, aku aja gak ngelarang kamu deket sama Raymond dan-

"Mereka sahabat aku Gh-

"DAN RIZKA SEGALANYA BUAT AKU AI!" sentak Agha yang sudah jengah dengan setiap ucapan yang di lontarkan Aileen. Gadis itu diam merasakan sesak menjalar di dadanya baru kali ini ia mendengarkan kembali bentakan yang sudah lama ia tak alami. Ingatanya kembali ke masa dimana ia di cambuk tanpa ampun, bahkan bentakan itu masih terngiang-ngiang. Aileen mencengkeram kuat rambutnya.

"Gak usah drama Ai" ujar Agha sinis melihat Aileen yang duduk di bawah dengan tangan yang semakin kuat mencengkram rambutnya.

BUGH

"Bangsat" marah Agha karena tiba-tiba Zakka datang mendarat kan pukulan di pipinya.

"Lo terlalu brengsek untuk cewek se sempurna Aileen" sentak Zakka mencengkeram kerah Agha.

"Gak usah ikut campur urusan gue" ujar Agha menepis kasar tangan Zakka. Lalu melirik Aileen yang masih mencengkeram rambutnya ia berdecih lalu melegang pergi.

"Ai-

"ARGHHH" seru Aileen membuat Zakka terkejut melihat wajah yang memerah bahkan mata Aileen terlihat tajam seperti ingin menerkam mangsanya.

"Ai lo kenapa?" tanya Zakka lirih ia membawa tubuh bergetar Aileen ke dekapannya.

"Sa-kit hiks sakit" ujar Aileen dengan terisak memukuli dadanya.

"Hustt, jangan gini Ai" ujar Zakka mengeratkan pelukannya.

"T-tapi ini sa-kit ba-nget hiks" ujarnya lagi yang mulai pelan, Zakka mengepalkan tangannya kuat di balik punggung Aileen.

Lo gak pantes milikin Aileen ujarnya dalam hati.

-AIGHA-

Bel pulang sudah berbunyi, Aileen baru keluar dari kelasnya langsung di suguhi pemandangan yang membuat hatinya lagi lagi sesak. Namun ia mencoba biasa saja dan melangkah mendahului teman temannya.

"Ai, tunggu dong" ujar Abizar merangkul pundak Aileen dari sebelah kiri sedangkan Raymond sudah berada di sebelah kanan. Agha melihat Aileen seperti menghindar? Tapi kenapa harus menghindar? Apakah ini cara Aileen untuk membuat dirinya seolah merasa bersalah?.

"Gue duluan" ujar Zakka di ikuti Devano begitu juga Evan dan Iqbal.

"Gha, besok jadi kan?" ujar Rizka.

"Keman-

"Kan malam minggu, kita jadi jalan kan?" ujar Rizka lagi. Agha hampir saja lupa jika ia sudah buat janji dengan Aileen, ia juga buat janji dengan Rizka tapi melihat Aileen seperti itu rasanya ia enggan pergi dengan Aileen.

"Jadi kok" ujar Agha melanjutkan langkahnya menuju parkiran.

Aileen mengeratkan rangkulan lengan Raymond kala melihat Agha berboncengan dengan Rizka menjauh dari pekarangan sekolah. Raymond menggenggam tangan Aileen lembut.

"Mau kemana, hm?" tanya Raymond.

"Markas" jawab Aileen.

Raymond mengangguk, ia membantu Aileen memakai helm.

"Balapan Ga" ujar Aileen belum sempat Raymond menjawab Aileen lebih dulu menancap gasnya dan berlalu.

Raymond segera menyusul Aileen namun sepertinya ia akan kalah, karena Aileen memang jago di tambah kini ia tengah emosi membawa motornya.

Brak!

"AILEEN!" seru Raymond saat motor Aileen jauh dari pandangannya terjatuh.

"Shh, sialan" umpat Aileen melihat anjing berlari hampir saja tertabrak olehnya.

Melihat lengan yang terluka kembali berdarah ia mencengkram nya dengan kuat membuat darah semakin banyak keluar.

"ARGHHH" pekik nya kala ia melebarkan sedikit luka itu dengan kukunya.

"AI, APAANSIH LO?! GAK USAH KAYAK GINI!" sentak Raymond menangkup wajah Aileen yang memerah.

"Habisnya gue kesel" ujar Aileen seolah luka ini biasa saja. Raymond memeluk Aileen erat sangat erat.

"Mau marah? Ayo, lampiasin semua marah Ai ke Gara, jangan Ai lampiasin ke tangan atau badan Ai lainnya" bisik Raymond membuat Aileen terisak membalas pelukan Raymond.

Kalo kamu butuh pelampiasan marah kamu, kamu kasih tau aku, biar aku yang terima kemarahan kamu.

"Jangan pergi Ga, jangan jauhin aku hiks" Aileen mengeratkan pelukannya pada Raymond.

"Gua tetep di samping lo apapun yang terjadi Ai" balas Raymond.




@aighastory

Link GC ada di bio Ig.


See u part ❤️

AIGHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang