24. Murid baru or orang baru

8.5K 651 23
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Pagi ini Aileen sudah siap dengan seragamnya jangan lupakan juga jika ia mengenakan sweater untuk menutupi lengannya.

"Pagi" ujar Aileen duduk di sebelah Devano untuk ikut sarapan.

"Pagi kembali Ai" balas keluarga Aileen.

"Ayo sarapan" ujar Bunda.

Di tempat lain....

"Ma, Pa Agha gak ikut sarapan" ujar Agha.

"Kenapa? Sarapan di rumah calon mantu?" tanya Dave papa Agha.

"Papa banyak tanya, Agha berangkat assalamualaikum" pamit Agha tak lupa mencium punggung tangan kedua orangtuanya.

"Waalaikumsalam, hati-hati" ujar keduanya.

"Kalo anak muda jaman sekarang bilang yang kaya gitu Bucin" ujar mama Agha dengan tertawa kecil.

"Biarin yang di bucinin nya aja modelan Aileen" ujar papa Agha.

"Untung gak sama Rizka" ujar mama Agha.

"Papa gak setuju, kalo kata anak jaman sekarang perempuan kaya Rizka di bilang Gelay" ujar Papa membuat Istrinya tertawa renyah.

"Aku di depan gerbang" ujar Agha lewat telponnya dengan seseorang.

"Aku kedepan" balas gadis dari sebrang sana.

"Maaf ya lama" ujar gadis yang baru keluar dari gerbang rumahnya.

"Gpp, cantik banget sih" ujar Agha menatap gadis itu dari atas sampai bawah.

"Iya dong, ayo berangkat" ujarnya naik ke motor Agha.

"Pakai ini" ujar Agha menyerahkan jaketnya agar paha gadis yang di bonceng nya tidak terekspose ia tak rela jika laki-laki lain melihat ini.

"Makasih" ujarnya dengan senyum.

"Sama-sama pegangan" ujar Agha dan mulai menancap gas nya dengan kecepatan sedang.

-AIGHA-

Aileen tengah menatap sekelilingnya, sedikit macet karena kini lampu merah, saat ia tak sengaja melihat ke arah kiri betapa terkejutnya ia kala melihat Agha, yang tengah berboncengan dengan seorang gadis bahkan tangan Agha tak henti-hentinya mengusap punggung tangan gadis itu. Aileen hanya diam matanya memanas ia menutup kaca helm nya tapi tidak dengan pandangannya ia tetap melihat ke arah kekasihnya yang kini tengah bercanda gurau bahkan mengecup punggung tangan gadis itu? Aileen mencengkeram kuat stir motornya, ini alasan Agha tak bisa menjemputnya untuk berangkat ke sekolah bersama?. Lampu sudah hijau Aileen yang langsung menancap gas dengan kecepatan yang sangat tinggi bahkan tak memperdulikan kendaraan lain yang membunyikan klakson kendaraan mereka.

"Bangsat!" gumam Aileen masih mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi.

"Gua gak suka liatnya" gumamnya lagi.

"Gue gak tau dia siapa lo, tapi gue yang jelas-jelas pacar lo Gha" ujarnya lagi kali ini ia menyeringai entah apa yang di pikirannya kala melihat wanita dengan penampilan yang anggun namun terlihat menjijikan di mata Aileen. Ia mengarahkan stirnya dan

Bruk

"AKHH" wanita itu memekik karena Aileen menyerempet nya hingga tersungkur. Aileen yang melihat itu malah tersenyum puas dan melanjutkan perjalanan menuju sekolah.

Agha sudah sampai di parkiran ternyata teman temannya sudah ada di sana mereka terdiam kala melihat Agha turun dengan seorang gadis namun bukan Aileen kekasihnya tapi Rizka? Mereka tercengang melihat Rizka bergelayut di lengan Agha sedangkan Devano? Ia sudah mengepalkan tangannya kuat menatap sengit keduanya.

"Hai vano, zakka, Iqbal, Evan" sapa Rizka tapi mereka tak membalas sapaannya hanya menatap dirinya datar.

"Dia nyapa lo, lo pada punya mulut kan? Untuk balas sapaannya" ujar Agha pada teman-temannya sedangkan yang di ajak bicara malah melenggang pergi tak memperdulikan ucapan Agha.

"Mereka kenapa sih? Gak suka banget sama aku" ujar Rizka dengan raut sedihnya.

"Jangan peduliin, yang penting kamu disisi aku aja" ujar Agha mengusap wajah cemberut Rizka. Semua murid yang ada di parkiran menatap tak percaya bukannya Agha itu kekasih Aileen? Bucin akutnya Aileen? Tapi kenapa dekat dengan gadis lain? Bahkan itu terlihat seperti murid baru.

Tak jauh dari sana ada ke enam pemuda yang menatap sengit keduanya, keenam pemuda itu mengeraskan rahangnya.

"Brengsek" ujar mereka bersamaan.









See u part ❤️

AIGHA Where stories live. Discover now