33. Terpanah

8.3K 593 60
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Aileen memilih untuk duduk di lantai dua karena udara malam lebih membuatnya merasa nyaman.

"Duduk dimana?" tanya Abizar.

"Disana aja" ujar Gerri menunjuk tempat duduk yang dekat dengan pegangan perbatasan. Aileen berjalan ke arah tempat yang di inginkan Gerri para pemuda yang ada di sana menatap Aileen tanpa berkedip bahkan sampai Aileen duduk di tempatnya pun mereka tak berkedip mereka semua terpana melihat Aileen.

"Masya Allah geulis (cantik) ey" ujar Salah satu pemuda ternyata anggota The Blood.

"Banget malah" ujar pemuda lainnya sama anggota The Blood juga.

"Kenalan yuk" ajak salah satu yang ingin menghampiri meja Aileen.

"Liat noh dikawal" ujar salah satunya lagi.

"Gue, ajak lo pada kesini untuk makan bukan ngajak cewek kenalan" ujar pemuda yang sudah jengah dia adalah Ghavril Andara ketua mereka.

"Santai kali Ghav" ujar Wakilnya.

"Mereka debat in lo Ai" ujar Tito menyenggol pundak Aileen.

"Biarin aja, selagi gue gak terusik" ujar Aileen di angguki yang lain.

"Mau pesen apa lo?" tanya Abizar.

"Gue sama in aja kaya lo pada" ujar Aileen.

"Mbak" panggil Gerri pada pelayan perempuan.

"Iya ada yang bisa saya bantu? Mau pesan apa kakak-kakaknya?" ujar pelayan perempuan itu ramah.

"Saya pesen----

"Baiklah di tunggu sebentar ya kak" ujar mbak pelayan itu.

"Lo jadi pindah Ghav?" tanya Salah satu anggota the blood pada ketuanya.

"Hm" hanya deheman yang keluar dari mulutnya.

"Lo sih, cari masalah mulu di sekolah" ujar salah satunya lagi.

"Hidup tanpa masalah itu gak asik" balas sang ketua.

"Pindah kemana lo?" tanya pemuda seperti nya wakil ketua.

"Satu Bangsa" ujar pemuda yang bernama Ghavril itu.

"Satu bangsa?" beo teman-temannya.

"Satu sekolah dong sama anak Xander" ujar wakilnya.

"Kok bisa sih lo masuk ke sana bukannya masuk ke sana itu susah ya? Tuh sekolah lebih elit dari sekolah kita" ujar pemuda yang mengenakan kupluk.

"Gue aja gak tau, karena bokap gue yang urus" ujarnya. Aileen sedari tadi menguping hanya menyeringai saja.

-AIGHA-

Pagi ini SMA Satu Bangsa digegerkan dengan kedatangannya murid baru yang berjenis kelamin laki-laki dimana yang paling heboh adalah kaum hawa. Mereka menantikan siapa murid baru laki-laki yang keluar dari Ruang kepala sekolah.

"Ada apasih?" tanya Raymond pada salah satu siswi yang berdiri menghalangi jalannya.

"Ad- a pangeran?" ujar siswi itu malah melongo melihat Raymond.

"Pangeran?" ujar Raymond bingung.

"Hooh, di depan gue malah" ujar siswi itu, Raymond hanya membalas dengan senyum kikuk.

"Siapa?" tanya Aileen.

"Eh i-itu maksud gue ada murid baru" ujar siswi itu mulai sadar karena Aileen bertanya.

"Cewek apa co-

"Gue tau siapa" ujar Aileen melanjutkan langkahnya.

"Siapa sih? Kok Ai bisa tau" ujar Tito.

"Tetangga mungkin" ujar Abizar.

"Ma-

"Ketua The Blood" ujar Dimas melihat pemuda yang baru keluar dari ruang kepsek yang kini mendapat sorakan heboh dari kaum hawa.

"Ghavril?" beo Raymond dkk.

"Tapi dari mana Ai tau?" gumam Bagas.

"Cenayang tuh si Ai" gumam Abizar menggeleng kepalanya.

Kringggggg

"Buru kelas" ujar Raymond di angguki temannya.

"Assalamualaikum" ujar guru pria yang baru datang ke kelas 10 IPS 1 dimana itu adalah kelas Aileen.

"Waalaikumsalam" balas murid kelasnya.

"Hari ini materi yang akan bapak berikan yaitu cara mendribble bola basket, jadi kalian bisa ganti pakaian olahraga dulu" ujarnya di angguki murid kelas.

"Ai ngapain?" tanya Abizar melihat Aileen malah berjalan ke toilet perempuan.

"Salin lah" ujar Aileen.

"Ayo bareng kita Ai" ujar Gerri.

"Mau gue gampar lo?" ujar Aileen dengan ancang-ancang ingin menampar Gerri.

"Becanda" ujar Gerri dengan cengengesan.

"Ai" panggil seorang pemuda Aileen hafal itu suara siapa.

"Gue duluan" ujar Gerri, Abizar dan Raymond bersamaan.

"Mau olahraga?" tanya Agha.

"Iya aku mau ganti baju dulu" ujar Aileen.

"Tadi malem kamu jadi pergi sama temen-temen kamu?" tanya Agha.

"Jadi, mereka gak pernah batalin kalo udah buat janji sama aku" ujar Aileen.

"Bagus deh kalo gitu, biar kamu juga gak bt" ujar Agha mengusap lembut rambut Aileen.

"Istirahat bareng aku ya?" ujar Agha.

"Oke, Gha aku ganti baju dulu ya" ujar Aileen namun saat ingin ke toilet tangannya di cekal pelan oleh Agha.

"Semangat untuk hari ini" ujar Agha mengecup lama kening Aileen. Gadis itu hanya diam namun hatinya ikut menghangat mendapat kecupan dari Agha.









See u part ❤️

AIGHA Where stories live. Discover now