47. Boomerang?

9.1K 677 15
                                    


Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Setelah pentas seni selesai Pak Toha mengumumkan untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya yaitu mencari jejak dimana satu kelompok terdiri dari 5 orang.

"Kelompok nya sesuai teman satu tenda ya" ujar pak Toha di angguki siswa-siswi nya.

"Kalian harus mengikuti tanda panah yang akan menunjukkan jalan yang harus di lalui" ujar Salah satu anak Pramuka yang menginterupsi kegiatan.

"Siap kak" balas mereka serempak.

Aileen padahal sudah di izinkan tak apa jika tidak ikut, tapi bukan Aileen jika ia betah diam saja.

"Via tolong dong senter gue ada di sebelah tas Lo" ujar Aileen pada via.

"Ada lagi?" tanya Via di balas gelengan dari Aileen.

"Yuk" ajak Jeje teman Aileen juga.

"Sudah siap?" tanya Pak Toha.

"Siap pak" balas mereka.

"Kalian bisa mulai jalan" ujarnya dan mereka pun mulai berjalan.

"Ai, yakin baik-baik aja?" tanya Raymond dai belakang kelompok Aileen.

"Gak usah khawatir, gue udah baikan" ujar Aileen.

"Kenapa sama pipi lo?" tanya Gerri, ia lupa bertanya pada Aileen saat ia masuk ke tenda khusus melihat pipi Aileen merah bahkan sudut bibirnya terluka.

"Gpp Ger, udah deh mending lo fokus sama kelompok lo aja, jangan ajak gue ngobrol" ujar Aileen berjalan cepat menyusul teman-teman kelompoknya.

"Gue yakin Aileen nutupin sesuatu" ujar Abizar.

"Apa ada hubungannya sama si Agha?"tanya Gerri.

"Gue yakin ada, dan gue pastiin kalo emang benar Agha, gue gak akan tinggal diem" ujar Raymond menyeringai.

"Satu tamparan harus di bayar seribu luka" ujar Abizar.

"Maksud lo Agha yang nampar Aileen?"tanya Gerri.

"Iya atau bukan, tapi kalo udah nyakitin Aileen kita,tentu kita harus bales dengan lebih menyakitkan" ujar Raymond.

Evan dan Iqbal yang mendengar itu mereka merasa Aileen sangat beruntung mendapatkan sahabat yang sangat melindunginya bahkan rela melakukan apapun demi dirinya.

"Van, diem bae sariawan lo?" tanya Zakka pada Devano yang sedari tadi hanya diam.

"Lo kepikiran soal luka dipipi Ai?" tanya Zakka.

"Hm" hanya deheman yang keluar dari mulut Devano.

"Gha" panggil Zakka.

"Apa?" tanya Agha.

"Ini ada hubungannya sama lo?" tanya Zakka.

"Tanya langsung aja sama orangnya" ujar Agha berjalan mendahului Zakka dan yang lainnya.

"Gue yakin ini ada hubungannya sama lo" ujar Dimas membuat Agha menghentikan langkahnya.

"Kalo iya Kenapa?" tanya Agha enteng, Dimas bergerak cepat dan

BUGH

BUGH

"ANJING LO, BANGSAT NGAPAIN LO TAMPAR AILEEN" sentak Dimas masih mencengkeram kerah Hoodie Agha.

"Dia emang pantes di tam-

BUGH

BUGH

"GUE GAK AKAN BIARIN LO KEMBALI SAMA AILEEN, LO BAKAL NYESEL KARENA UDAH SALAH BERURUSAN SAMA KITA" sentak Dimas. Zakka, Devano, dan Tito sudah mengepalkan tangannya.

"Kembali? Gak akan pernah gue mau kembali sama cewek kasar, gak ada otak, gila dan mungkin murah-

"ANJING LO" sentak Devano ia mengambil Agha dari Dimas ia memukuli Agha tanpa ampun ia tak terima jika ada yang mengecap jelek Aileen.

BUGH

BUGH

"MADA" seru Rizka ia ingin menarik Agha dari Devano namun ia malah terpeleset dan

"AAAAAA" Agha terkejut ia menyentak kasar Devano kemudian bergegas menghampiri Rizka yang akan jatuh ke jurang jika tidak berpegangan pada akar.

"Tolong Mada tolong aku" ujar Rizka takut, Agha dengan sekuat tenaga menarik tangan Rizka dan

Grep

Ia memeluk tubuh bergetar Rizka dengan erat, emosinya kembali memuncak saat Aileen datang.

"PUAS LO?" teriak Agha menggendong Rizka, Aileen terkejut saat Agha membentaknya ia tak melakukan apapun.

"Maksud lo?" tanya Aileen tak mengerti.

"KEHADIRAN LO ITU CUMA BOOMERANG BUAT GUE" seru Agha.

"KALO TADI RIZKA JATUH DAN GAK SELAMAT GUE BAKAL BUNUH LO DENGAN TANGAN GUE SENDIRI" sentak Agha lagi, Aileen tak percaya dengan ucapan Agha barusan.

"ANJING, GAK SEHARUSNYA LO SALAHIN AILEEN GAK ADA HUBUNGANNYA DIA JATUH DAN SALAH AI" seru Zakka.

"ITU MENURUT LO TAPI MENURUT GUE TETAP AJA DIA, GUE NYESEL PERNAH SUKA SAMA LO DAN ORANG KAYA LO GAK SEHARUSNYA ADA DI DUNIA" sentak Agha kemudian membawa Rizka. Aileen memejamkan matanya erat sebelum

"ANJING LO BRENGSEK AGHA, LO BRENGSEK, ARGHHH" jerit Aileen dengan air mata yang mengalir deras. Devano dkk dan Raymond dkk ikut merasakan sakitnya hati Aileen begitu juga teman-teman kelompok Rizka yang tadi lewat melihat Agha berantem dan Rizka yang ingin melerai malah hampir jatuh. Mereka menatap iba gadis cantik ini.









TBC❤️

AIGHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang