15. Rumah sakit

11.6K 892 19
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Agha sangat cemas melihat kondisi Aileen yang kini tengah digendong nya, wajah yang sangat pucat kini terpancar jelas.

"Gha, kamu capek ya?"tanya Aileen pelan ia menyeka keringat di pelipis mata Agha mengenakan tangan yang masih mengalirkan darah.

"Aku gak capek Ai" ujar Agha memaksakan senyumnya, ia terus berjalan cepat menuruni tangga dari rooftop untuk segera sampai di lift.

"Aku nyusahin ya?" tanya Aileen menatap Agha yang tergesa-gesa.

"Jangan ngomong gitu, aku gak suka" ujar Agha, akhirnya ia sampai juga di depan lift.

"Ai jangan tutup mata ya?" ujar Agha saat didalam lift.

"Ajak aku ngobrol" ujar Aileen dengan terkekeh, kekehan itu justru membuat Agha memejamkan matanya.

"Kamu bilang aku jangan tutup mata, kenapa kamu yang tutup mata" ujar Aileen.

"Maaf hehe" ujar Agha, tak lama lift pun terbuka Agha mengambil jalan pintas lewat pintu belakang agar tak mengganggu acara ini.

"Gha, kamu ganteng ya kalo dari deket" ujar Aileen.

"Kamu cantik, kalo kamu tertawa" balas Agha.

"Aku lagi nggak mau ketawa" ujar Aileen.

"Yaudah senyum aja" ujar Agha, Aileen pun tersenyum manis menatap Agha.

Cup

Aileen mematung sesaat karena benda kenyal mendarat di bibirnya, Agha mengecup bibir Aileen singkat sebelum menutup pintu penumpang.

-AIGHA-


"Gha"panggil Aileen.

"Iya Kenapa?"tanya Agha dengan mengusap rambut Aileen yang kini tengah berbaring di ranjang rumah sakit.

"Kamu telpon Bunda aku?"tanya Aileen.

"Aku belum telpon,hp aku lowbat" ujar Agha.

"Jangan telpon Bunda, Gha" ujarnya.

"Kenapa Ai? Bunda pasti khawatir sama kamu sekarang" ujar Agha.

"Jangan dulu Gha" ujarnya tak mau dibantah.

"Iya aku nggak telpon dulu" balas Agha.

"Gha" panggilnya lagi.

"Iya Ai, kenapa?" tanya Agha menatap lembut manik indah Aileen.

"Apa kamu bakal tinggalin aku, kalo kamu tau aku gak normal?" tanya Aileen.

"Kamu ngomong apa sih?" ujar Agha bingung.

"Aku tanya,bukan minta kamu tanya balik Gha" ujar Aileen.

"Mau sekalipun kamu cacat sekalipun, aku akan tetep di samping kamu Ai. Apa yang bikin kamu berfikir kamu gak normal? Kamu nor-

"Aku gila Gha" ujar Aileen lirih ia memotong ucapan Agha.

"H-hah?" beo Agha.

"Kam-

"Aku gila, aku nggak normal kaya cewek lain diluar sana Gha. Kadang aku tertawa tapi setelah itu aku menangis,setelahnya lagi aku marah dan setelah itu lagi aku kesakitan" perkataan Aileen membuat tubuh Agha mematung seketika.

"Kamu berhak cari yang normal,aku punya banyak kepribadian yang bikin aku jadi orang yang gak nor-

"Stop Ai, jangan ngomong gitu lagi" ujar Agha ia mendekap erat tubuh Aileen. Ia tak menyangka jika gadis yang selama ini selalu menampilkan senyum manisnya hingga membuat dirinya sampai bertekuk lutut ternyata menyimpan beban yang begitu berat.

"Kamu nggak gila Ai,dan kamu gak bisa nyuruh aku pergi" ujar Agha.

"Agha, ma..

Ucapan Aileen terhenti saat benda kenyal mendarat di bibirnya lagi. Iya Agha mencium bibir Aileen ini bukan cium singkat seperti yang Agha berikan saat di mobil. Agha mencium bibir Aileen dengan penuh kelembutan membuat Aileen hanyut dalam ciuman itu.

"Maaf" ujar Agha mengusap lembut bibir Aileen yang kini akan menjadi candunya.

"Pipi kamu merah, blushing ya?" goda Agha saat melihat pipi Aileen yang memerah.

"Apa nggak" elak Aileen.

"Jangan pernah lukain diri kamu lagi, kamu nggak kasihan sama tangan kamu?"tanya Agha.

"Aku udah berusaha Gha, biar nggak bikin diri aku sendiri luka" ujar Aileen lirih.

"Kalo kamu butuh pelampiasan marah kamu, kamu kasih tau aku, biar aku yang terima kemarahan kamu" ujar Agha mengelus luka di tangan Aileen yang terbalut perban.

"Agha" panggil Aileen.

"Kenapa?" tanyanya.

"I love you too" bisik Aileen di telinga Agha. membuat Agha menggeram bersamaan dengan jantungnya yang berdiskoan.










See u part ❤️

AIGHA Onde histórias criam vida. Descubra agora