28. Flashback (Agha) 2

7.8K 572 177
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

Happy Reading ❤️

Agha sangat senang karena selalu ada di dekat Rizka, ia sangat bahagia bisa mengenal Rizka ia bertekad agar Rizka sampai kapan pun akan selalu ada di dekatnya.

"Mada, kalo udah besar Mada mau jadi apa?" tanyanya.

"Aku mau jadi orang yang selalu ada untuk kamu" ujar Agha.

"Mada bilang gak mau aku jadi sahabat atau temen kamu kenapa sih?" tanya Rizka.

"Aku gak mau aja, karena sahabatan sama kamu bisa aja rusak" ujar Agha.

"Terus kamu kenapa selalu mau main sama aku, padahal kan kamu bisa cari temen cowok" ujar Rizka.

"Aku maunya sama kamu, janji ya sama aku jangan deket sama cowok lain, sama aku aja" ujar Agha.

"Kita pacaran?" tanya Rizka di balas gelengan.

"Kita masih kecil loh, mau pacaran? Tapi jangan ya" ujar Agha.

"Gak ngerti sih, loh kenapa jangan?" tanya Rizka.

"Kamu bukan pacar aku, kamu milik aku" jawab Agha.

"Aku gak ngerti Mada" ujar Rizka.

"Kalo pacaran itu bisa putus, aku gak mau kita putus nantinya" ujar Agha

"Pokoknya kamu milik aku" lanjut Agha tak mau di bantah akhirnya Rizka menurut.

Setelah berapa lama kemudian, Agha dan Rizka semakin lengket saja dimana ada Rizka disitu ada Agha dan sebaliknya, tapi kedua orangtua Agha tak menyukai kehadiran Rizka anak tetangganya itu. Selalu saja jika dekat Rizka, Agha suka membantah tak mau di atur yang tadinya rajin belajar kini malah malas dan parahnya lagi ia berani melawan mama nya karena melarang Rizka mengajak Agha bermain. Karena geram kedua orangtua Agha bertekad untuk pindah rumah bahkan kota agar Agha tak bisa bersama gadis yang menurut mereka membawa pengaruh buruk. Agha memberontak tak mau pindah dari kota ini, tapi kedua orangtuanya tak peduli karena mau tidak mau Agha harus mau pindah dari kota ini karena kebetulan juga papa nya mengembangkan cabang perusahaan baru di Jakarta.

Agha yang tadinya selalu marah dan meminta pindah ke rumah lama akhirnya berjalannya waktu ia makin betah di Jakarta setelah masuk ke jenjang SMP Agha sudah mendapatkan teman baru yang semakin lama semakin akrab bahkan sudah seperti saudara. Agha tidak bodoh ia tak sepenuhnya melupakan Rizka gadis yang sudah ia klaim menjadi miliknya. Agha selalu mencari Rizka lewat sosial media dan akhirnya dapat semua informasi tentang Rizka dari situ ia mulai saling komunikasi kembali bahkan saling melempar nomor telepon juga alamat, mereka saling komunikasi jarak jauh sampai tiba suatu hari Rizka datang ke rumahnya membuat kedua orangtua Agha terkejut tau dari mana gadis ini? Karena mama Agha juga sedikit kasihan gadis ini datang dari jauh akhirnya mengizinkan gadis ini untuk bertemu Agha bukan hanya sekali Rizka main kesini bahkan sering terkadang juga menginap Agha yang memaksa sampai  akhirnya mendapat kabar Jika Rizka pindah ke Jakarta ikut dengan nenek dan kakeknya.

# flashback off

"Gue gak mau lo pergi dari gue Ai, begitu juga lo Riz gue gak mau" gumam Agha.

"Kalian cuma milik gue, gak boleh ada yang milikin kalian selain gue" ujar Agha, sebut saja ia egois yang menginginkan keduanya dalam satu waktu tapi itu memang maunya yang tak bisa di bantah.

"Gue sayang banget sama Lo berdua" ujar Agha. Ia sangat menyayangi keduanya. Jujur Agha tak mau kehilangan salah satunya mau itu Aileen atau Rizka karena keduanya itu sangat berarti. Aileen yang membuat merasakan getaran aneh di jantungnya, selalu terpana dengan senyum manisnya mampu membuat Agha bertekuk lutut. Sedangkan Rizka gadis yang dengan senyum yang membuat hati Agha menghangat mampu membuat Agha mengeklaim dirinya agar menjadi miliknya.








See u part ❤️

AIGHA Where stories live. Discover now