05. Markas

18.6K 1.3K 6
                                    

Vote terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca ✨

"AI" seru Devano saat melihat Aileen yang berjalan ke arah parkiran dengan para sahabatnya.

"Kenapa Van?" Tanya Aileen saat di depan Devano dan sahabat sahabatnya.

"Kakak gak bisa balik bareng dia ada kerja kelompok" ujar Devano.

"Terus?" tanya Aileen dengan alis kiri naik keatas.

"Lo mau balik bareng gue gak? nanti nebeng sama temen gue" ujar Devano.

"Gue bareng mereka"balas aileen melirik para sahabatnya.

"Wah gue gak yakin lo langsung pulang ke rumah" ujar Devano memicing matanya.

"Emang" ujar Aileen dan langsung beranjak di ikuti para sahabatnya meninggalkan Devano dkk.

"Van keren bener ye saudara Lo" ujar Iqbal.

"Emang" balas Devano mengikuti gaya ucapan Aileen.

"Buru" ujar Agha ia jadi tak mood padahal ia kira akan membonceng Aileen.

"Lain kali bro" ujar Devano menepuk bahu Agha di bahas deheman.

"Buru naik" ujar Agha dan devano langsung menaiki motor Agha.

"Basecamp apa langsung balik?" tanya Zakka.

"Basecamp" ujar Agha dan langsung menancap gas nya.

"Gha anjir lo kagak usah ngebut woi" teriak Devano saat Agha membawa motornya tak santai.

"Bacot Lo" balas Agha dan menambahkan kecepatan laju motornya.

"Ya allah gue gak mau mati sekarang" teriak Devano.

"Lebay" cibir Agha di balik helm fullface nya.

"ASSALAMUALAIKUM" seru Aileen dan yang lainnya kecuali Raymond.

"WAALAIKUMSALAM" balas mereka yang berada di dalam Markas.

"Ada apa?" tanya Aileen to the point.

"Ada mata mata dari Daniswara grup, di Frans Company" ujar Ronald to the point.

"Mereka salah cari lawan" ujar Aileen dengan senyum miringnya mereka melihat Aileen yang seperti ini hanya mampu menundukkan kepalanya tak berani menatap.

"Mereka juga ingin menggeser posisi A.K Company" ujar Ronald lagi.

"Biar mereka melakukan apapun yang mereka mau lakukan, kalo waktunya tepat kita langsung turun" ujar Aileen dengan aura tegasnya.

"Gimana sama mata mata mereka yang ada di Frans Company?" tanya Tito.

"Itu biar jadi urusan gue" ujar Aileen.

"Kita bantu" ujar Raymond.

"Gue bi...

"Ki-ta ban-tu" tekan Abizar.

"Hm" dehem Aileen.

"Gue ke kamar" ujar Aileen dan berjalan menuju kamarnya yang tersedia di markas.

"Gue yakin ai pasti kepikiran sama masa lalunya" ujar Bagas di angguki mereka.

"Itu udah pasti, apalagi dengan mantan keluarganya yang mau ngehancurin perusahaan keluarga barunya pasti bikin dia benar benar bertekad bakal bikin mereka menderita" ujar Dimas.

"So pasti" jawab mereka serempak.

-AIGHA-

"Gue gak bakal biarin lo berhasil buat bikin hancur perusahaan bokap gue" ujar Aileen menatap langit langit kamarnya.

"Lo yang bakal gue bikin hancur se hancur-hancurnya Brian" lanjutnya dengan smriknya.

"Dan buat Lo jalang, jangan harap gue bisa lupa sama apa yang Lo lakuin ke gue" ujarnya.

#flashback on

"Mamah Jihan, kok tarik tarik tangan kai?" tanya gadis kecil yang tangannya di tarik wanita paruh baya.

"Kamu ikut saya, jangan banyak bicara" ujar wanita paruh baya itu.

"Tapi mah, kaila takut jatuh" ujarnya.

"Kamu diam disini" ujar wanita itu.

"Enggak mau mah, Kaila mau main sama Boni" ujar gadis kecil itu ia ingin melanjutkan bermain dengan bonekanya.

"Kamu bisa diem gak hah? diem" ujarnya dengan masih menarik tangan gadis kecil itu.

"Mah tap....

"Akhhh" jerit wanita paruh baya itu dengan tubuh menggelinding dari tangga membuat gadis cantik diam mematung.

"Sayang" seru pria paruh baya langsung berlari ke arah istrinya.

"KAILA, APA YANG KAMU LAKUKAN?" teriak pria paruh baya itu menatap putrinya yang hanya menggelengkan kepalanya.

"TURUN KAILA" serunya lagi membuat kaila turun dari tangga dengan hati hati.

"I...iya pah" cicitnya.

"Kenapa kamu dorong mamah jihan?" tanyanya menatap tajam putrinya.

"Udah mas mungkin Kaila gak sengaja" ujar wanita itu, membuat kaila menggeleng bukan tak sengaja, ia bahkan tak melakukan apapun wanita ini lah yang menarik tangannya dan menjatuhkan dirinya dengan sengaja.

"Sini mas obatin, dan kamu tunggu hukuman dari papah" ujar pria paruh baya membawa istrinya ke kamar.

# flashback off

Prang

"Argh" teriak Aileen dengan melempar semua barang barang yang ada di kamarnya, ia benci jika harus kembali mengingat itu.

"Lo liat, gue bakal bales Lo" ujarnya lagi.

Prang

Prang

Prang

"Gue gak tega kalo ai terus terusan begitu" ujar Gerri lirih.

"Mau gimana? Mau nyegah? lo tau Ai bakal ngelukain dirinya sendiri bahkan lebih parah di depan kita, karena apa? Karena kita ganggu ketenangan dia" ujar Bagas di angguki para sahabatnya benar juga jika di cegah pasti Aileen tak segan segan melukai dirinya sendiri di depan mereka bahkan luka yang parah pun akan Aileen buat jika ketenangan nya di ganggu, Aileen akan merasa tenang setelah menghancurkan barang barang seolah yang Aileen buat hancur adalah targetnya.




See u part ❤️

AIGHA حيث تعيش القصص. اكتشف الآن