28

24.2K 3K 570
                                    

Fadlan ingin sekali mencekik leher Dara.

Tapi bahkan Fadlan yang biasanya pendek akal pun paham, itu akan jadi perbuatan yang sia-sia.

Ucapan Dara yang panjang lebar bagai angin saja di telinganya. Kisah gadis itu soal keluarganya tak dia hiraukan. Fadlan lebih sibuk merutuki Dara dan merutuki diri sendiri.

Kenapa bisa jadi seperti ini?

Padahal niat awal Fadlan simpel saja; menakut-nakuti Dara agar meninggalkan Pandanlegi.

Kini rencana simpel itu sudah luar biasa buyar, berantakan, berhamburan hingga nyaris tak bisa dikenali lagi.

Bagaimana bisa kini keadaan jadi terbalik? Kenapa sekarang Dara yang memiliki posisi yang lebih tinggi dari Fadlan hingga Dara yang balik bisa menggertak Fadlan untuk menuruti keinginannya?

Tidak, tidak... bukan menggertak. Fadlan tahu Dara akan bisa mewujudkan ancamannya semudah menjentikkan jari. Rahang Fadlan yang masih nyeri dan memar kelabu hingga hari ini bisa menjadi bukti.

Fadlan pernah menjadi orang lingkar terdalam Panca dan tahu persis kekuasaan macam apa yang kini berada di tangan Dara....

Setelah menyadari bahwa dia sudah berada di jalan buntu, Fadlan hanya ingin tahu bagaimana nasibnya dan keluarganya di masa depan.

Tapi saat Fadlan hendak membuka mulut untuk bicara, Dara berkata, "Panca tidak akan tahu."

Fadlan membuka mulut, mengatupkannya lagi. Mata Fadlan terbelalak, dadanya berdebar kencang. Apakah dia tidak salah dengar?

Kalau Panca tidak diberitahu, itu akan luar biasa! Meski keadaan tidak akan kembali seperti semula, seperti sebelum perempuan konyol ini datang ke Pandanlegi, tapi setidaknya tidak akan parah-parah amat juga.

Fadlan menjaga agar wajahnya tetap datar, sembari mulai mereka-reka bagaimana cara paling efektif membubarkan Hellraisers. Fadlan tidak peduli, tak masalah Hellraiser bubar. Pokoknya apa pun yang diminta Dara, akan dia penuhi! Toh Hellraisers dia bangun karena ketakutannya akan kembalinya Dara atau keluarga Dara ke Pandanlegi, ketakutannya bahwa suatu hari Panca akan tahu yang sebenarnya.

Bagai membunuh dua umpan dengan satu anak panah, kini Dara berjanji bahwa dia tidak akan mengatakan apa-apa pada Panca dan membiatkan keadaan seperti semula.

Hampir semua orang yang tahu misteri ini sudah meninggal, paling ayahnya saja yang tahu, tapi tidak mungkin Hashim membocorkan rahasia itu pada Panca. Jantung hashim bermasalah dan dia memerlukan perawatan intensif--memesrulan banyak uang yang dengan tanpa ikatan selalu bisa diberikan Panca.

"Kamu sungguh-sungguh dengan ucapanmu?" tanya Fadlan. "Kalau aku dan Helraisers tidak berbuat onar lagi, kamu tidak akan melaporkan soal bukti penganiayaanmu? Dan Panca tidak akan tahu soal siapa yang memodali usahanya?"

Dara menganggu sekali dengan mantap.

"Bagaimana dengan kakakku?" tanya Fadlan. Orang lain mungkin mendengar pembicaraan mereka dan emnganggap Fadlan jnis orang dikasih bukit tapi minta gunung, tapi ini bagian dari negoisasi. Seberandal apa pun Fadlan, dia tahu bagiamna perasaan kakaknya terhadap panca. "Bagaiaman dengan Farah?"

tak seperti tadi ketika Dara mengangguk mantap, gadis itu terlihat mengernyikan dahi dengan ragu.

"Ada apa dengan Farah?" tanya Dara bingung.

Fadlan merasa amat malu.

Semua orang juga tahu kalau Farah dan Panca dekat. Jujur saja, Fadlan mengira seperti tadi, Dara akan menjawab pasrah, ya tentu saja aku akan meninggalkan Panca dan membiarkan dia hidup bahagia dengan kakakmu.

Bulan Terbelah DendamWhere stories live. Discover now