Aldo

487 30 1
                                    

Selamat Membaca:)

Usia kehamilan Jesika kini telah memasuki delapan bulan dan dilewatinya tanpa ada masalah apapun begitupun dengan hubungannya dengan Jordi yang semakin romantis.

Jesika saat ini tengah duduk manis di samping rumah dimana kini telah disulap menjadi taman bunga mawar dengan sebuah ayunan yang bisa dipakai oleh dua atau tiga orang sekaligus.

Keseharian Jesika hanya diisi dengan berkebun atau membaca novel dan mengerjakan hal lainnya dan tak lupa melaksanakan homescoling nya semenjak ia cuti sekolah tiga bulan yang lalu, sementara Jordi akan terus sekolah.

Ia meminum susu hamilnya dengan mengusap perut buncitnya itu dengan lembut. Tangannya mengambil handphonenya yang terletak di sebuah meja disebelahnya lalu berselancar di sosial medianya. Setelah beberapa menit, ia dilanda kebosanan.

"Gila, bosan banget. Mana novel-novel gue udah habis. Coba chat mas suami dulu deh, minta ijin mau keluar siapa tau boleh," guman Jesika.

Suaminya Jesi ♡
Di, aku ijin keluar ya

Jesika dengan sabar menunggu balasan Jordi hingga beberapa menit kemudian. Jesika berfikir mungkin Jordi sedang belajar setelah lima menit bukannya mendapatkan balasan, Jesika mendapatlan sebuah telpon dari Jordi.

"Hallo, Assalamualaikum Di."

"Waalaikum salam, mau kemana sayang?" tanya Jordi dengan lembut.

"Aku mau ke Gramed, Novel aku udah pada aku tamatin bacanya sekaligus mau ke mall beli perlengkapan bayi, boleh yaa," ucap Jesika berharap agar Jordi memperbolehkannya.

"Nanti siang aja ya, tunggu aku pulang aja biar sama aku."

"Kalo nunggu kamu, aku udah mati kebosanan gak ngapa-ngapain. Tadi pagi kamu juga larang aku berkebun sama masak kue lagi. Bentar aja kok."

"Yaudah aku pulang sekarang biar kita pergi!"

"Gak ada bolos-bolos! Jordi aku cuma pergi bentar, aku janji gak lama kok. Iyaaa, please. Jangan acara bolos lagi! udah kelas XII juga."

"Tapikan sayang.... Yaudah deh. Janji hati-hati yaa. Hubungin aku kalo udah sampe intinya hubungin aku terus dan kabarin kalo ada apa apa. Hpnya jangan sampe gak aktif, berangkatnya sama mang Udin!"

Jesika terkekeh mendengar ucapan Jordi "Siap Captain, yaudah aku berangkat dulu. Assalamualaikum, sampai jumpa nanti siang."

"Waalaikum salam, hati hati!"

Jesika tersenyum lebar, akhirnya bosan ini akan segera berakhir. Jesika memasuki kamarnya dan Jordi yang kini berpindah di lantai satu karena Jordi tidak ingin bumil cantiknya itu kelelahan dan menghindari hal yang tak diinginkan.

Jesika mengambil tas selempangnya yang berisikan dompet, powerbang dan handphonenya lalu melangkah ke halaman rumah dimana mang Udin yang tengah ngobrol dengan satpam rumah mereka.

"Mang, maaf mengganggu obrolannya," ucap Jesika.

"Eh gapapa kok neng, ada yang bisa mang Udin bantu nih?"

"Bisa anterin Jesi ke Mall gak mang?"

"Bisaa dongg, udah ijin belum sama mas Jordi? Takutnya ntar mas Jordinya marah."

"Udah kok Mang, ayo mang."

Jesika dengan diantar oleh Mang Udin akhirnya pergi kearah salah satu Gramedia yang terletak tak jauh dari sebuah mall di pusat kota.

"Mang Udin ngopi-ngopi aja dulu, biar gak bosan," ucap Jesika.

"Siap neng."

Wanita cantik dengan dress bunga-bunga selutut dengan perut buncitnya mulai melangkah memasuki gramedia yang tampak ramai.

STILL LOVE YOUWhere stories live. Discover now