Teror

971 48 3
                                    

Selamat Membaca :)

"Sialan, Jesi udah nikah sama Jordi!" ucap seorang gadis tengah membanting isi ruangan gelap yang hanya diterangi satu lampu yang tampak redup. Gadis itu berteriak dengan keras dan menarik rambutnya kesal.

"Sialan."

"Gue gak akan Jesi milikin Jordi. Jordi hanya milik gue."

"Obsesi," guman seorang cowok dengan menghentak hentakan kakinya di lantai menciptakan suatu melodi. Cowok itu bernama Reyhan atau kerap dipanggil Rey.

Rey menyesap sebatang rokoknya dan menghembuskan asap rokoknya keudara.

"Lo sendiri yang nyebabin Jesi nikah sama Jordi."

"Apa maksud lo?" tanya Gadis itu dengan mata melototnya.

Rey menatap gadis dihadapannya yang merupakan sepupu jauhnya dengan mengejek.

"Lo bego!" ucap Rey.
"Lo yang nyampurin minuman Jordi sama obat perangsang, tapi apa hasilnya, Jordi malah tidur bareng Jesika, bukan sama lo! dan lo malah mabuk gak jelas," lanjut Rey dengan menghembuskan asap rokoknya kewajah Gadis itu yang membuat gadis itu terbatuk.

"Jadi Jordi dan Jesika...." ucapan gadis itu hanya menggantung begitu saja.

"Ck ternyata kata bego aja gak cukup deskripsiin diri lo ya. Lo pikir karena apa Jordi nikah sama Jesi? Perjodohan? Gak mungkin. Jesi tunangan sama Alres, kalo lo lupa. Dan lo sendiri yang bilang kalo Jesi tiba-tiba menghilang. Jesi hamil anaknya Jordi. Dasar bego, tolol. Apa lagi ya yang cocok gambarin lo," ucap Rey menyentuh dagunya dengan jari telunjuknya.

Rey hanya teryawa menatap wajah gadis itu yang memerah.

"Sialan. Bajingan. Lo harus mati Jesi!"
"Lo harus bantu gue bunuh Jesi!"

"Ingat, keluarga lo bangkrut karena kebodohan lo yang percaya ke nyokapnya Jesi. Apa lo mau juga keluarga lo habis dibuat Jordi?"

"Gue gak perduli, apapun pasti bakal gue lakuin buat dapetin Jordi. Kalo gue gak bisa dapetinnya maka siapapun gak boleh ada yang milikin Jordi.

"Obsesi gila."

"Lo harus bantu gue Rey."

"Ogah!" Rey hendak pergi dari sana namun di cegat oleh gadis itu.

"Apa karena lo suka sama adik tiri si Jordi hah! Karena itu lo gak mau bantu gue dapetin Jordi."

"Gak ada kaitannya. Dan satu lagi, gue emang suka sama adeknya Jordi bahkan sayang bangett. Tapi sayangnya dia udah bersama tuhan diatas sana, dan itu semua karena lo sialan! Gara-gara lo!" bentak Rey dengan keras dihadapan gadis itu.

Gadis itu terdiam menatap terkejut Rey.

"Erin gue udah tenang. Jangan pernah bahas dia dengan mulut kotor lo itu!"
Reypun melangkah meninggalkan gadis itu.

"Aghhh sialan!"

🍁🍁🍁

Pagi ini Jesika tak henti hentinnya menggerutu menatap Jordi. Pagi ini mereka harus mendapat kesialan mobil yang bocor ditengah jalan ditambah hari ini adalah hari senin dan satu lagi, Jesika ada ulangan fisika pada jam pelajaran pertama.

"Jordi jadi ini gimana?" kesal Jesika.

"Kita tunggu 20 menit lagi ya. Si bangke katanya otw kesini."

"Daritadi 20 menit mulu. Ini udah 1 jam lho Di," kesal Jesika duduk dibawah pohon mangga yang ada disana.

"Di mangganya keknya enak deh. Manjat dong Di," ucap Jesika menatap penuh minat mangga yang tampak indah disana.

STILL LOVE YOUWhere stories live. Discover now